18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain potong lintang cross sectional.Penelitian observasional analitik digunakan untuk
mencari korelasi antara faktor risiko dengan faktor efek. Rancangan penelitian potong lintang yaitu penelitian dimana korelasi antara faktor resiko dengan faktor
efek dilakukan dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus atau pada suatu saat. Analisis korelasi yang dilakukan bertujuan untuk
mengetahui adanya korelasi antara BMI dan BFP sebagai faktor risiko, terhadap kadar HsCRP sebagai faktor efek pada wanita dewasa di Kecamatan Cangkringan,
Sleman Yogyakarta. Pengambilan data dilakukan dalam tiga tahap, namun penelitian terhadap masing-masing responden dilakukan sekali saja tanpa adanya
tindak lanjut atau pengulangan pengukuran Notoatmodjo, 2010.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Body mass index dan body fat percentage AST, SST, TST
2. Variabel tergantung : HsCRP 3. Variabel pengacau :
a. Terkendali : usia 40-60, jenis kelamin dan keadaan puasa. b. Tidak terkendali: keadaan patologis, gaya hidup dan aktivitas
responden. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Definisi Operasional
1. Responden penelitian adalah wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta yang masih aktif dan
bersedia ikut serta dalam penelitian ini, serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan
2. Definisi sehat menurut WHO, keadaan sejahtera secara fisik, memtal dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat.
Mengetahui responden sehat berdasarkan hasil wawancara dan hasil uji kadar HsCRP tidak 10 mgl. HsCRP 10 mgl menunjukka adanya
infeksi, inflamasi dan atau trauma yang sedang terjadi pada responden. 3. Karakteristik penelitian meliputi pengukuran antropometri dan hasil
pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi pengukuran Body mass index BMI dan abdomen, triceps and suprailiac skinfold serta
hasil pemeriksaan laboratorium yaitu HsCRP. 4. Pengukuran body mass index BMI adalah perhitungan berat badan kg
dibagi tinggi badan m
2
. 5. Pengukuran body fat percentage BFP merupakan hasil dari pengukuran
tiga jenis skinfold thickness, lalu dihitung dengan rumus: BFP = 041563 x sum of three skinfold
– 0,00112 x [sum of three skinfolds]
2
+ 0,03661 x age + 4,03653 6. Skinfold thickness adalah ketebalan lemak tubuh yang diukur dengan alat
skinfold caliper, tiga skinfold thickness yang diukur adalah: abdominal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skinfold thickness, suprailiac skinfold thickness dan triceps skinfold thickness.
7. Standar yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu BMI normal adalah 18,5-24,99 kgm
2
WHO,2006 dan BFP normal 20,0-30,0 menurut Hoeger and Hoeger 2014. HsCRP normal menurut American Heart
Association 2001 adalah 1,0-3,0 mgl.
D. Responden Penelitian