Penyakit Kardiovaskular CVDs Landasan Teori

melibatkan aktivitas monosit, limfosit T dan sel mast. Dari pemahaman tersebut penyakit kardiovaskular juga merupakan penyakit inflamasi yang dipengaruhi oleh kadar fibrinogen dan HsCRP Setiawan, 2011. Dari empat tanda peradangan yaitu HsCRP, serum amiloid A, interleukin 6 dan soluble-ICAM-1 didapatkan bahwa HsCRP adalah prediktor yang paling signifikan dari risiko kejadian kardiovaskular Purba, 2012. Tabel III. Kategori kadar HsCRP mgl American Heart, Association, 2001 Kadar mgl Kategori 1,00 Low 1,00-3,00 Mild 3,00 High

D. Penyakit Kardiovaskular CVDs

Penyakit kardiovaskular CVDs adalah penyakit yang menyerang organ jantung dan pembuluh darah Mendis, Shanthi; Puska,, Pekka; Norrving, Bo, 2011. Penyakit kardiovaskular umumnya meliputi: penyakit jantung iskemik IHD, stroke, penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung rematik RHD, aneurisma aorta, kardiomiopati, fibrilasi atrium, penyakit jantung bawaan, endokarditis, dan penyakit arteri perifer PAD. Mayoritas penyakit kardiovaskular disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dikendalikan, diperlakukan atau diubah seperti darah tinggi, kolesterol, kegemukan atau obesitas, dan diabetes World Heart Federation,2012.

E. Landasan Teori

Antropometri adalah metode pengukuran tubuh manusia. Antropometri meliputi berbagai bidang pengukuran, misalnya: Berat badan, tinggi, ukuran tubuh, termasuk ketebalan kulit, lingkar kepala, pinggang, dan tungkai, panjang tungkai, dan breadth bahu, pergelangan tangan NHANES, 2013. Body mass index dan body fat percentage merupakan contoh parameter yang dapat digunakan sebagai indikator kesehatan seseorang. Body mass index merupakan salah satu metode paling praktis untuk menunjukkan status berat badan pada orang dewasa. Nilai BMI didapatkan dari berat badan kg dibagi dengan tinggi badan m 2 . Seseorang dikatan overweight, apabila nilai BMI nya 25,0-29,99 kgm 2 dan obesitas apabila nilai BMI nya 30,0-34,99 kgm 2 WHO, 2006. Skinfold thickness merupakan salah satu pengukuran antropometri yang dapat menunjukkan ketebalan lemak tubuh seseorang. Bagian yang seringkali diukur ketebalannya adalah pada biceps, triceps, subscapula, abdomen, suprailiaca Wicaksono., et al, 2008. Pengukuran skinfold thickness menggunakan alat yaitu skinfold caliper, hasil yang didapat digunakan untuk mengetahui nilai body fat percentage seseorang. Persen lemak tubuh seseorang dikatakan normal apabila nilai BFP nya 20,0-30,0 dan obesitas bila milai BFP ≥35,1 Hoeger and Hoeger, 2014. Obesitas dihubungkan dengan banyak kondisi medis kronis dan mortalitas. Obesitas terkait kondisi medis antara lain gangguan kardiovaskular, diabetes tipe 2, arthritis, asma, gangguan tidur, dan depresi James, L., Linton, J., 2009. Mayoritas penyakit kardiovaskular disebabkan oleh faktor risiko yang dapat dikendalikan, diperlakukan atau diubah seperti darah tinggi, kolesterol, kegemukan atau obesitas, dan diabetes World Heart Federation,2012. Untuk mengetahui resiko terjadinya penyakit kardiovaskular dapat dilakukan tes HsCRP. Tes HsCRP merupakan penanda spesifik terjadinya inflamasi dan sebagai alat prognostik dalam penyakit jantung, seseorang memiliki resiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular di masa yang akan datang apabila kadar HsCRP nya 0,20-0,38 mgdl. Pada tahun 2011, resiko kardiovaskular di pedesaan di China yang disebabkan oleh obesitas meningkat tajam dibanding tahun 1991 yaitu sebanyak 148 Sizer and Whitney, 2013; World Heart Federation,2012; American Heart Association,2001, Bai, et al, 2011.

F. Hipotesis