Body Mass Index BMI Skinfold Thickness

9

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA

A. Antropometri

Antropometri merupakan studi tentang pengukuran tubuh manusia meliputi bagian tulang, otot, dan jaringan adiposa. Antropometri meliputi berbagai bidang pengukuran tubuh manusia, misalnya : Berat badan, tinggi, ukuran tubuh, termasuk ketebalan kulit, lingkar kepala, pinggang, dan tungkai, panjang tungkai, dan breadthbahu, pergelangan tangan NHANES, 2013. Menurut Celada, et al 2015 pengukuran antropometri dapat digunakan untuk memprediksi resiko terjadinya penyakit kardiovaskular di masa yang akan datang. Pada pengukuran body mass index dan body fat percentage berpengaruh terhadap sensitifitas insulin yang dihubungkan dengan resiko diabetes melitus dan penyakit kardiovaskular pada percobaannya di Madrid.

1. Body Mass Index BMI

Body mass Index adalah parameter yang digunakan untuk menunjukkan status berat badan pada orang dewasa. Parameter yang diukur adalah berat badan kg dan tinggi badan m 2 . Pada orang dewasa dengan usia ≥18 tahun, BMI yang normal adalah antara 18 dan 25 kgm 2 . Range tersebut merupakan rekomendasi dari National Institutes of Health and World Health Organization Ferrera, et al, 2006. Rumus perhitungan BMI sebagai berikut: BMI = � ��� �� �� �� ������ �� �� m 2 BMI telah diakui sebagai metode paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun Astawan dan Leomitro, 2009. Berikut klasifikasi Body Mass Index terlihat pada tabel I. Tabel I. Klasifikasi Body Mass Index Penduduk Asia Dewasa WHO, 2006 BMI Kgm 2 Kategori 18,5 Rendah 18,5-24,99 Normal 25,00-29,99 OverweightPre Obesitas 30,00-34,99 Obesitas kelas 1 35,00-39,99 Obesitas kelas 2 ≥40,00 Obesitas kelas 3

2. Skinfold Thickness

Skinfold thickness adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui ketebalan lemak tubuh presentese nilai lemak tubuh. pengukuran skinfold thickness menggunakan alat yaitu skinfold caliper dengan satuan milimeter Hall, G.Judith., et al, 2007. Bagian yang seringkali diukur ketebalannya adalah pada biceps, triceps, subscapula, abdomen, suprailiaca Wicaksono., et al, 2008. Menurut Sudibyo, 2012 Cara pengukuran berdasarkan lokasi lemak adalah sebagai berikut: a. Biceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada mid acromiale-radiale line sehingga arah cubitan vertikal dan paralel dengan aksis lengan atas. Subyek berdiri dengan lengan relaksasi serta sendi siku ekstensi dan sendi bahu sedikit PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI eksorotasi. Cubitan dilakukan pada aspek paling anterior dari permukaan depan lengan atas pada penampakan dari samping. b. Triceps skinfold. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri pada sisi posterior mid acromiale-radiale line. Cubitan dilakukan pada permukaan paling posterior dari lengan atas pada daerah m.triceps brachii pada penampakan dari samping. Saat pengukuran, lengan pada keadaan relaksasidengan sendi bahu sedikit eksorotasi dan sendi siku ekstensi di samping badan. c. Subscapula skinfold. Subyek dalam posisi berdiri tegak dengan kedua lengan di samping badan. Ibu jari meraba bagian bawah angulus inferior scapulae untuk mengetahui tepi bagian tersebut. Cubitan dilakukan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan kiri diambil tepat di inferior angulus inferior scapulae. Cubitan pada kulit dilakukan dengan arah miring ke lateral bawah dengan membentuk sudut 45º terhadap garis horisontal. d. Abdomen skinfold. Cubitan dilakukan dengan arah vertikal, kurang lebih 5 cm lateral umbilikus setinggi umbilikus. e. Suprailiac skinfold. Cubitan dilakukan pada daerah titik perpotongan antara garis yang terbentang dari spina iliaca anterior superior SIAS ke batas anterior axilla dan garis horisontal yang melalui tepi atas crista iliaca. Titik ini terletak sekitar 5-7 cm di atas SIAS tergantung dari ukuran subyek dewasa, dan lebih kecil pada anak-anak atau sekitar 2 cm. Arah cubitan membentuk sudut 45º terhadap garis horisontal. Letak skinfold pada Gambar 1. Gambar 1. Letak S kinfold untuk perhitungan Body Fat Percentage Hansen, 2005. Pada penelitian ini yang dilakukan pengukuran adalah pada bagian triceps skinfold, abdomen skinfold dan suprailiac skinfold yang kemudian akan dikonversi menjadi body fat percentage. Pengukuran triceps skinfold thickness selanjutnya disingkat menjadi TST, suprailiac skinfold thickness disingkat menjadi SST, dan abdominal skinfold thickness disingkat menjadi AST.

3. Body Fat Percentage BFP