Validasi, reabilitas, dan kalibrasi instrumen penelitian Pengukuran Parameter antropometri, pengambilan darah, dan pengukuran kadar HsCRP

responden untuk berpuasa minimal 8 jam atau 10-12 jam. Ada beberapa responden yang tidak dapat terlibat dalam penelitian ini karena beberapa alasan, meliputi: sudah menopause, menggunakan kontrasepsi selain IUD, takut jarum suntik, menderita penyakit kardiometabolik, kadar HsCRP 10,0 mgl serta berhalangan hadir saat pengambilan darah.

5. Validasi, reabilitas, dan kalibrasi instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yang divalidasi adalah timbangan berat badan merk Idealife® dan alat pengukur tinggi badan merk Height® di Balai Metrologi Yogyakarta. Suatu instrumen dikatakan valid dan reliabel, apabila nilai CV atau koefisien varansi ≤5, nilai CV ini diperoleh dengan melakukan pengukuran reliabilitas sebanyak 5 kali berturut-turut Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik, 2011. Pengujian validitas dan reliabilitas dilakukan pada alat timbangan berat serta alat pengukur tinggi badan dilakukan dengan replikasi pengukuran sebanyak lima kali. Pada pengukuran berat badan, tinggi badan dilakuan pengukuran sebanyak 5 kali berturut-turut oleh subyek yang sama wanita berusia 49 tahun, sedangkan untuk skinfold thickness dilakukan pengukuran 5 kali berturut-turut pada wanita berusia 55 tahun. Nilai CV pada alat timbangan berat badan adalah 0.044, nilai CV pada alat pengukur tinggi badan adalah 0.155, dan nilai CV pada skinfold caliper pada pengukuran triceps sebesar 1,22, suprailiac sebesar 1,47, dan abdomen sebesar 1,81. Alat timbangan berat badan, alat pengukur tinggi badan dan skinfold caliper dikatakan valid dan reliabel karena nilai CV sebesar ≤5. Alat timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan yang digunakan dalam penelitian telah dikalibrasi oleh Balai Metrologi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 15 Mei 2015 dengan nomer sertifikat peneraan: 2607TE-295V2015 untuk timbangan berat badan dan nomer sertifikat peneraan: 2606UP-208V2015. Alat Cobas 501® yang digunakan untuk mengukur kadar HbA1c; dan Architecht CI8200® untuk mengukur kadar HsCRP di dalam darah, telah divalidasi oleh pihak Laboratorium Pramita Yogyakarta.

6. Pengukuran Parameter antropometri, pengambilan darah, dan pengukuran kadar HsCRP

Hasil antropometri body mass index BMI diperoleh dengan melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Antropometri body fat percentage BFP diperoleh dengan melakukan pengukuran skinfold thickness pada bagian triceps, abdomen, dan suprailiac. Pengambilan darah responden untuk melihat kadar HsCRP dilakukan yang mana sebelumnya responden berpuasa minimal 8 jam atau 10-12 jam. Pengambilan darah dilakukan oleh analis dari Laboratorium Pramita Yogyakarta.

7. Penyerahan hasil pemeriksaan kepada responden