15
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan rancangan penelitian yang berupa potong lintangcross sectional.
Penelitian yang menggali mengenai bagaimana dan mengapa suatu fenomena kesehatan dapat terjadi disebut dengan penelitian observasional analitik.
Rancangan penelitian potong lintang cross sectional adalah rancangan penelitian yang mempelajari mengenai adanya korelasi antara faktor resiko dan faktor efek
yang pengambilan sampel atau data hanya dilakukan satu kali pada saat tertentu. Faktor resiko adalah fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek, sedangkan
faktor efek adalah akibat dari faktor resiko. Pada penelitian ini dilakukan analisis hubungan status sosial ekonomi terhadap obesitas sentral. Status sosial ekonomi
sebagai faktor risiko dan obesitas sentral sebagai faktor efek. Rancangan penelitan potong lintang, pengambilan sampel atau data
hanya dilakukan sekali pada satu waktu tertentu. Artinya subyek penelitian hanya diteliti satu kali saja tanpa adanya tindak lanjut atau pengulangan pengukuran
Notoatmodjo, 2010.
B. Variabel Penelitian 1.
Variabel bebas
Status sosial ekonomi.
2. Variabel tergantung
Obesitas sentral. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3. Variabel pengacau
a. Variabel pengacau terkendali : usia.
b. Variabel pengacau tidak terkendali : gaya hidup, pola makan, aktivitas
fisik.
C. Definisi Operasional
Tabel II. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional
Cara Pengukuran Skala
Penilaian Usia
Responden penelitian adalah penduduk dewasa berusia 40-60
tahun di Desa Kepuharjo yang memenuhi kriteria inklusi dan
ekslusi penelitian Nominal 1 = 40-50 tahun
2 = 51-60 tahun
Jenis Kelamin
Responden penelitian ini adalah penduduk dewasa pria dan wanita.
Nominal 1 = pria 2 = wanita
Status Sosial
Ekonomi Keadaan sosial ekonomi
berdasarkan skala Bistok Saing yang telah dilakukan modifikasi,
dengan nilai 3-24 Ordinal
1 = Status sosial ekonomi rendah
8-12 2 = Status sosial
ekonomi sedang 13-17
3 = Status sosial ekonomi tinggi
18-24 Indeks
Massa Tubuh
IMT IMT 25 kgm
2
merupakan kategori obesitas. IMT dihitung
dengan menggunakan rumus: IMT = Berat badan kg
[Tinggi badan m]
2
Ordinal 1 = Obesitas
IMT25kgm
2
2 = Tidak Obesitas IMT25kgm
2
Obesitas Sentral
Obesitas sentral merupakan penimbunan lemak yang
berlebihan pada daerah abdomen. Obesitas sentral dapat diukur
dengan pengukuran lingkar pinggang IDF,2006.
Ordinal 1 = Obesitas bila LP
≥90 cm pria dan ≥80 cm
wanita 2 = Tidak obesitas
bila LP 90 cm pria dan 80
cm wanita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
D. Responden Penelitian