3
merapi, sehingga akses masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan menjadi lebih sulit. Desa Kepuharjo mengandalkan hidup dari sektor pertanian,
peternakan, dan sebagian kecil sebagai wiraswasta dan PNS Anonim, 2015. Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian tentang status sosial
ekonomi dan hubungannya terhadap terjadinya obesitas sentral. Hal ini dikarenakan belum pernah ada penelitian tentang status sosial ekonomi terhadap
obesitas sentral pada masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta.
1. Rumusan masalah
Apakah terdapat hubungan antara status sosial dan ekonomi dengan obesitas sentral pada orang sehat dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan
Cangkringan, Yogyakarta ?
2. Keaslian penelitian
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berhubungan dengan obesitas sentral dan status sosial dan ekonomi adalah sebagai berikut :
a.
“Pengaruh demografi, sosial-ekonomi, gaya hidup, status gizi dan kesehatan terhadap obesitas sentral pada ibu rumah tangga” Rosdiana,
2014. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan metode wawancara
menggunakan kuesioner. Responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga, yang memenuhi kriteria penelitian yaitu 96 orang. Hasil
4
penelitian berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji korelasi Spearman, terdapat hubungan yang signifikan p0.05 antara
pendapatan per kapita, konsumsi sayur, dan status gizi dengan obesitas sentral. Pendapatan per kapita per bulan yang berada di
bawah garis kemiskinan merupakan faktor penghambat kejadian obesitas sentral pada responden OR=0.397.
b. “Perbedaan karakteristik usia, asupan makanan, aktivitas fisik, tingkat
sosial ekonomi dan pengetahuan gizi pada wanita dewasa dengan kelebihan berat badan antara di desa dan kota” Saraswati,2012.
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional dengan consecutive sampling. Responden dalam penelitian ini adalah wanita
dengan kelebihan berat badan IMT 25kgm
2
yaitu sebanyak 30 orang. Pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan tingkat sosial ekonomi
pada wanita dewasa p = 0,000 di desa dan kota.. c.
“Socio-economic status and abdominal obesity among Finnish adults from 1992 to 2002” Lahteenkorva, 2006. Penelitian ini merupakan
rancangan penelitian cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah pria dan wanita berusia 25-64 tahun di Finlandia. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara status sosial ekonomi rendah pada pria dengan obesitas sentral.
d. “Association of fat intake and socioeconomic status on anthropometric
measurements of adults” Al-Hazza, 2014. Penelitian ini dilakukan pada orang dewasa dengan usia 35-85 tahun di San Paolo. Hasil dari penelitian
5
yang dilakukan oleh Al-Hazza ini terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan yang tinggi dengan obesitas sentral p=0,03.
Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu status sosial ekonomi dan variabel tergantung yaitu obesitas sentral.
Penelitian sejenis yang pernah dilakukan dalam uraian di atas mempunyai persamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu status
sosial ekonomi sebagai variabel bebas dan obesitas sentral sebagai variabel tergantung, sedangkan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah karakteristik responden, jumlah responden, waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini dilakukan pada pria dan wanita dengan usia 40-60 tahun di Desa
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta.
3. Manfaat penelitian