21
1. Observasi awal
Pada observasi awal dilakukan pencarian informasi mengenai adanya kelompok responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Kelompok responden
yang dibutuhkan adalah 100 penduduk pria dan wanita di Kecamatan Cangkringan, Yogyakarta yang berusia 40–60 tahun. Pencarian dilakukan dengan
meminta data di Kantor Kecamatan Cangkringan. Data jumlah padukuhan yang berasal dari Kantor Balai Desa sebanyak 8 padukuhan, yaitu Padukuhan Jambu,
Padukuhan Kepuh, Padukuhan Kaliadem, Padukuhan Kopeng, Padukuhan Pagerjurang, Padukuhan Batur, Padukuhan Petung dan Padukuhan Manggong dan
jumlah masyarakat Desa Kepuharjo sebanyak 3.551 orang. Penelitian ini tidak menggunakan Padukuhan Jambu dan Padukuhan
Manggong karena jarak antara Padukuhan Jambu dengan Balai Desa sangat jauh dan warga di Padukuhan Manggong yang bertempat di HUNTAP Pagerjurang
sudah dijadikan sebagai responden uji coba kuesioner. Uji coba kuesioner sebagai panduan wawancara dilakukan di Padukuhan Manggong sebanyak 30 orang
responden yang berusia 40-60 tahun.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin untuk melakukan penelitian ditujukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Surat ethical clearance dikeluarkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tanggal 18 Mei 2015 dengan nomor surat KEFK502EC. Permohonan izin kedua ditujukan kepada Kepala
22
Bappeda Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sleman untuk memperoleh izin melakukan penelitian di Kecamatan Cangkringan. Surat izin yang dikeluarkan
oleh Bappeda pada tanggal 28 April 2015 dengan nomor surat 070Bappeda17992015. Permohonan izin selanjutnya ditujukan kepada Kepala
Bappeda Sleman untuk memperoleh izin melakukan uji coba kuesioner. Surat izin yang dikeluarkan oleh Bappeda pada tanggal 11 Mei 2015 dengan nomor surat
070Bappeda1962015.
1. Pembuatan informed consent dan leaflet