Pengertian Kebugaran Kardiorespirasi Kebugaran Kardiorespirasi

asupan energi maka jaringan adiposa berkurang dan terjadi rangsangan pada anorexigenic center di hipotalamus untuk meningkatkan produksi neuro peptide sehingga terjadi peningkatan nafsu makan. Pada sebagian besar penderita kelebihan berat badan terjadi resistensi leptin sehingga tingginya kadar leptin tidak menyebabkan penurunan nafsu makan. Kelebihan energi didalam tubuh akibat asupan energi secara terus-menerus menyebabkan penimbunan lapisan lemak sehingga menyebabkan overweight Purnamawati, 2009

2.2 Kebugaran Kardiorespirasi

2.2.1 Pengertian Kebugaran Kardiorespirasi

Kebugaran kardiorespirasi adalah kemampuan paru-paru, jantung dan pembuluh darah untuk memberikan jumlah oksigen yang cukup ke seluruh jaringan tubuh untuk memenuhi tuntutan aktivitas fisik yang berkepanjangan Hoeger, 2014. Kardiorespirasi merupakan sistem kerja fungsi faal tubuh manusia yang meliputi sistem kardiovaskular dan respirasi dengan kemampuan untuk melakukan latihan dinamis menggunakan otot tubuh dengan intensitas sedang hingga tinggi pada jangka waktu yang cukup lama serta berhubungan dengan respon jantung, pembuluh darah serta paru untuk mengangkut oksigen ke otot selama melakukan olahraga Hoeger, 2014. Kebugaran kardiorespiasi menunjukkan lamanya seseorang dalam melakukan suatu aktivitas. Dalam laboratorium pengukuran yang paling objektif dilakukan dengan menghitung ambilan maksimal O 2 VO 2 maks Effendi, 1983. Kebugaran kardiorespirasi yang baik sangat berpengaruh pada kebugaran fisik seseorang. Kebugaran fisik adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari dengan gampang tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan mendadak Sumosardjuno, 1996. Untuk dapat mengetahui kemampuan kardiorespirasi seseorang maka harus dapat diketahui konsumsi oksigen maksimal atau kapasitas VO 2 maks. Konsumsi oksigen maksimal atau kapasitas VO 2 maks adalah ambilan oksigen selama aktivitas maksimum Janssen, 2002. Menurut Pate dkk 1993 tenaga aerobik maksimal seringkali disebut penggunaan oksigen maksimal yang merupakan tempo tercepat di mana seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga. Kualitas daya tahan paru dan jantung dinyatakan dengan besarnya VO 2 maks atau jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi secara maksimal dalam satuan mlkg.bbmenit Irianto, 2000. Dalam proses menentukan besarnya kemampuan kardiorespirasi diperlukan pengukuran oksigen yang digunakan maksimal ambilan oksigen maksimal atau VO 2 maks secara langsung untuk beraktivitas. Salah satu bentuk tes lapangan yang digunakan untuk mengetahui VO 2 maks adalah cooper test 12 minutes run test. Tes ini cukup sering digunakan untuk mengukur kebugaran kardiorespirasi dan penerapannya cukup sederhana Nala, 2011 dimana indikator yang digunakan ialah ambilan oksigen maksimal saat melakukan suatu aktivitas atau VO 2 maks.

2.2.2 Volume Oksigen Maksimal VO

Dokumen yang terkait

Intervensi air putih dan High Intensity Interval Training (HIIT) terhadap perubahan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan indeks kebugaran kardiovaskular remaja overweight

2 14 80

NILAI VO2MAX MAHASISWA KOBE JEPANG LEBIH TINGGI DARIPADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

0 3 56

PENGARUH LATIHAN FISIK AEROBIK INTENSITAS RINGAN DAN AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP PERUBAHAN KADAR HDL - LDL KOLESTEROL.

0 2 49

EFEKTIFITAS PEMBERIAN BURPEE INTERVAL TRAINING (BIT) DIBANDINGKAN DENGAN LATIHAN AEROBIK INTENSITAS RINGAN TERHADAP PENURUNAN KOMPOSISI TUBUH PADA MAHASISWA FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENGAN KATEGORI IMT OVERWEIGHT.

1 10 76

INTERVENSI DYNAMIC REVERSALS LEBIH BAIK DARIPADA RHYTHMIC STABILIZATION DALAM MENINGKATKAN FLEKSIBILITAS OTOT UPPER TRAPEZIUS PADA PEGAWAI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 14

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KESEIMBANGAN STATIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 0 16

Pemberian latihan aerobik meningkatkan kapasitas kardiorespirasi mahasiswa perokok aktif di Denpasar.

0 0 12

PEMBERIAN SENAM AEROBIK INTENSITAS RINGAN LEBIH MENURUNKAN PERSENTASE LEMAK SUBKUTAN DIBANDINGKAN INTENSITAS SEDANG PADA MAHASISWI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA.

0 1 10

IMT mahasiswa Gizi Kelas A tidak lebih kecil daripada IMT mahasiswa Gizi Kelas B

0 0 7

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FITNES DENGAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP PENURUNAN LEMAK PERUT PADA MAHASISWA FISIOTERAPI UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN FITNES DENGAN SENAM AEROBIK INTENSITAS SEDANG

0 2 23