2.3 Sistem Kardiorespirasi
2.3.1 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi terdiri atas sirkulasi pulmonal dan sirkulasi sistemik serta sistem koronaria. Pada sirkulasi pulmonal, darah dari jantung ventrikel kanan
melalui arteri pulmonalis masuk ke paru-paru kemudian dari paru-paru masuk ke vena pulmonalis dan masuk kembali ke jantung melalui atrium kiri Luhulima,
2001. Pada sirkulasi sistemik, darah melalui vena cava superior dan inferior masuk
ke atrium kanan, kemudian ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis katup AV kanan dan trunkus pulmonalis melalui katup semilunaris pulmonal. Kemudian
darah dipompakan melalui arteri pulmonalis masuk ke dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, CO
2
dikeluarkan ke saluran napas dan O
2
didifusi ke darah yang terjadi di alveoli, kemudian kembali ke jantung melalui vena pulmonalis, masuk
ke dalam atrium kiri. Darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bicuspidalis katup mitralis. Darah dari ventrikel kiri dipompa keseluruh tubuh
melalui aorta ascendens dengan katup semilunaris aorta dan diedarkan keseluruh tubuh melalui arteri yang berlanjut pada arteriol jaringan ke sel. Kemudian darah
balik darah vena kembali ke jantung melalui vena yaitu vena cava superior dan inferior Luhulima, 2001.
Pada sirkulasi koronaria sirkulasi jantung, arteri koroner berawal dari basis aorta asendens. Untuk menjamin pasokan darah ke jantung, arteri koroner
memiliki banyak anastomosis. Hambatan pada sirkulasi koroner, apakah pada
spasme atau sumbatan, akan menimbulkan iskhemia miokardium dan bila tidak segera diatasi akan terjadi infark miokardium Wiwin, 2008.
2.3.2 Anatomi Jantung
Jantung terdiri dari 4 bagian. Sisi kanan dan kiri jantung masing-masing tersusun atas dua bagian, atrium dan ventrikel. Dinding yang memisahkan bagian
kanan dan kiri disebut septum. Ventrikel adalah bagian jantung yang menyemburkan darah ke arteri. Fungsi atrium adalah menampung darah yang
datang dari vena dan bertindak sebagai tempat penimbunan sementara sebelum darah kemudian dikosongkan ke ventrikel. Perbedaan ketebalan dinding atrium dan
ventrikel berhubungan dengan beban kerja yang diperlukan oleh tiap bagian. Dinding atrium lebih tipis dibandingkan dengan dinding ventrikel karena
rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium untuk menahan darah dan kemudian menyalurkannya ke ventrikel. Ventrikel kiri mempunyai beban kerja
yang lebih berat diantara dua bagian bawahnya, maka tebalnya sekitar 2 ½ lebih tebal dibandingkan dengan dinding ventrikel kanan. Ventrikel kiri menyemburkan
darah melawan tahanan sistemik yang tinggi, sementara ventrikel kanan melawan
tekanan rendah pembuluh darah Smeltzer Bare, 2002.
Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada thoraks, diantara kedua paru. Selaput yang mengitari jantung disebut dengan perikardium,
yang terdiri dari 2 lapisan, yaitu perikardium parietalis lapisan luar yang melekat pada tulang dada dan selaput paru dan perikardium visceralis lapisan permukaan
jantung itu sendiri atau yang sering disebut juga dengan epikardium. Diantara kedua lapisan selaput tersebut, terdapat cairan pelumas yang berfungsi mengurangi
gesekan yang timbul akibat gerak jantung saat memompa. Cairan ini disebut cairan perikardium Wiwin, 2008.
Jaringan otot khusus yang menyusun dinding jantung dinamakan otot jantung. Secara mikroskopis, otot jantung mirip otot serat lurik skelet, yang
berada di bawah kontrol kesadaran. Namun secara fungsional, otot jantung ini menyerupai otot polos karena bersifat volunter. Serat otot jantung tersusun secara
interkoneksi sehingga dapat berkontraksi dan relaksasi secara terkoordinasi. Pola urutan kontraksi dan relaksasi tiap-tiap serabut otot akan memastikan kelakuan
ritmik otot jantung sebagai satu keseluruhan dan memungkinkannya berfungsi sebagai pompa Smeltzer Bare, 2002. Dinding jantung terdiri atas 3 lapisan otot
jantung yaitu epicardium lapisan otot paling luar, myocardium lapisan otot tengah dan endocardium lapisan otot paling dalam Wiwin, 2008.
Gambar 2.1 Anatomi Jantung Arsana, 2013
2.3.3 Fisiologi Jantung