Latar Belakang masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh manusia saat ini. Pendidikan dapat dibagi kedalam beberapa jenis seperti pendidikan formal, pendidikan nonformal dan informal. Pada pendidikan formal dapat dibagi menjadi beberapa jenjang pendidikan yaitu jenjang pendidikan Sekolah Dasar SD, Sekolah Menengah Pertama SMP, Sekolah Menengah Atas SMA dan Perguruan Tinggi. Dalam proses pendidikan selalu hadir interaksi antara guru dan siswa yang kemudian disebut belajar dan mengajar. Pendidikan juga merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Pendidikan juga merupakan suatu sarana untuk memberi ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk menjadikan siswa yang berkarakter. Proses pendidikan ini dilakukan sesuai dengan tingkat perkembanagan siswa. Pendidikan dapat diberikan pada tingkat formal maupun non formal. Pada umumnya pendidikan selalu berfokus pada aspek kognitif pengetahuan berdasarkan fakta. Kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, apabila pelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diterima dengan baik oleh siswa, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian timbul suatu pertanyaan bahwa bagaimana cara PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI guru agar apa yang disampaikannya dapat diterima atau dapat dipahami oleh siswa?. Jawabannya salah satu cara yaitu harus menggunakan media pembelajaran. Karena jika guru hanya menggunakan metode ceramah, maka siswa hanya duduk diam dan mendengarkan, siswa akan menjadi pasif. Oleh karena itu, media pembelajaran sangat penting digunakan agar siswa lebih cepat memahami materi bahkan dapat digunakan secara langsung. Saat ini, fakta di lapangan sungguh jauh berbeda dari harapan. Masih banyak guru-guru yang jarang menggunakan media sebagai alat bantu untuk menyampaikan materi. Guru-guru cenderung menggunakan metode ceramah dalam mengajar, sehingga seringkali siswa juga hanya sibuk dengan kegiatannya sendiri seperti mengantuk di kelas, mengganggu teman yang ada di sampingnya tanpa memperhatikan apa yang disampaikan oleh gurunya. Padahal, media sangat membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru, bahkan media juga dapat dipraktikan secara langsung oeh siswa itu sendiri. Terutama siswa kelas 1 SD dimana siswa tersebut harus menggunakan media agar bisa memahami materi yang dipelajari. Malapu dalam Mudlofir dan Rusydiyah 2016:131 mengungkapkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran memiliki keunggulan karena dapat memberi rangsangan kepada siswa untuk mempelajari hal-hal baru dan mengaktifkan respons belajar karena dapat memberikan balikan hasil belajar dengan segera. Dari urain diatas dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terjadinya hambatan proses pembelajaran, sehingga informasi atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pesan dari komunikator dapat sampai kepada komunikan secara efektif dan efisien. Media pembelajaran menjadi salah satu komponen penting yang mendukung pembelajaran. Hal tersebut karena media dapat menjadi fasilitas antara guru dengan siswa dalam penyampaian materi pembelajaran di dalam kelas. Media pembelajaran dapat berbentuk visual berupa gambar, bentuk, dan sebagainya yang memanfaatkan penglihatan. Ada pula yang berbentuk audio berupa film suara, radio, dan sebagainya yang memanfaatkan pendengaran, ataupun yang memanfaatkan keduanya yakni berbentuk audiovisual Anitah, 2010:7-48. Imron 1996: 36 pembelajaran dapat menarik dan menyenangkan jika menggunakan media pembelajaran. Banyak bahan-bahan belajar yang sulit dipelajari, akan tetapi dapat berubah menjadi mudah setelah adanya media pembelajaran. Kustandi dan Sutjipto 2011: 9 media pembelajaran itu sendiri dapat diartikan sebagai sarana untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar. Media pembelajaran juga dapat diartikan sebagai alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan befungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Mengingat banyaknya bentuk-bentuk media tersebut, maka guru harus dapat memilihnya dengan cermat, sehingga dapat digunakan dengan tepat. Media pembelajaran dapat dibagi menjadi beberapa jenis seperti media konvensional dan media ICT. Konvensional yakni bisa dilihat dengan nyata dan dipraktekkan secara langsung sehingga konsep serta materi yang disampaikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI benar-benar dipahami oleh siswa, sedangkan media ICT hanya dapat dilihat dan tak dapat dipraktekkan. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru kelas I SDN Kalasan 1, diperoleh informasi bahwa hambatan yang dialami siswa kelas 1 SD yaitu susah untuk berhitung, walaupun guru sudah menggunakan media pembelajaran yaitu media pembelajaran berbasis ICT. Peneliti juga menemukan kesulitan siswa dalam memahami materi mengurutkan angka. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan guru wali kelas 1A dan 1B SD Negeri Kalasan 1, bahwa siswa masih sulit memahami materi mengurutkan angka pada mata pelajaran Matematika. Dengan adanya hambatan tersebut, maka peneliti melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dibuat oleh peneliti adalah media pembelajaran konvensional kotak bintang. Media pembelajaran konvensional kotak bintang ini dibuat untuk membantu siswa agar bisa mengurutkan angka dari angka terkecil hingga bilangan yang paling terbesar.

B. Rumusan Masalah