Kesimpulan Keterbatasan Pengembangan PENUTUP

82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan media pembelajaran konvensional kotak bintang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Pengembangan media pembelajaran konvensional kotak bintang menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan oleh Borg Gall yang dikutip dalam Sugiyono. Namun, dalam penelitian ini tidak semua langkah pengembangan dilaksanakan dikarenakan keterbatasan waktu dan media pembelajaran konvensional kotak bintang ini hanya dibuat sebagai pegangan guru. Langkah- langkah pengembangan dalam prosedur penelitian yang dilaksanakan meliputi: 1 analisis potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desain produk, 4 validasi produk, 5 revisi produk yang telah divalidasi. Produk akhir yang dihasilkan berupa Media Pembelajaran Konvensional kotak bintang pada Subtema Aku Merawat Tubuhku untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar. 2. Media Pembelajaran Konvensional kotak bintang pada Subtema Aku merawat tubuhku untuk Siswa Kelas I Sekolah Dasar memiliki kualitas yang baik dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil validasi yang diperoleh dari dua pakar media pembelajaran konvensional kotak bintang dan dua orang guru kelas I Sekolah Dasar. Penelitian pengembangan media pembelajaran kotak bintang ini divalidasi oleh dua pakar media pembelajaran, pertama G.K dengan perolehan skor 4,26 dengan kualitas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI “sangat baik” dan validator kedua yakni M.M.I dengan skor 4,00 dengan kualitas “baik” juga. Selain itu, validasi juga dilakukan oleh guru SD kelas 1 dengan dua validator. Validator pertama oleh Ibu I.A dengan skor 4,00 dengan kualitas “baik” dan validator kedua yakni Ibu S dengan skor 4,00 dengan kualitas “baik” juga. Dengan demikian rata-rata skor akhir yang diperoleh dari keempat validator tersebut yaitu 4,06 dan masuk dalam kategori “Baik”.

B. Keterbatasan Pengembangan

Produk media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dikembangkan memiliki beberapa keterbatasan yang akan dipaparkan sebagai berikut. 1. Wawancara dalam analisis kebutuhan hanya dilakukan terhadap satu orang guru kelas I Sekolah Dasar. Dengan demikian, data yang diperoleh kurang bervariasi dan belum mewakili masalah atau potensi yang dialami oleh sebagian besar guru kelas I Sekolah Dasar terkait pembuatan, pengembangan serta penggunaan media pembelajaran konvensional kotak bintang. 2. Penelitian pengembangan media pembelajaran konvensional kotak bintang ini hanya sampai pada langkah kelima dari sepuluh langkah pengembangan yang dikembangkan oleh Borg Gall, sehingga tidak dilaksanakan uji coba produk untuk mengetahui tingkat keberhasilan produk dalam proses pembelajaran. 3. Produk media pembelajaran konvensional kotak bintang yang dikembangkan ini hanya terbatas pada subtema Aku Merawat Tubuhku dan hanya memuat materi-materi pembelajaran pada subtema tersebut.

C. Saran