3. Media pembelajaran konvensional tidak layak untuk digunakan uji
coba lapangan.
Yogyakarta, ………........
Validator ……....…………………..
F. Teknik Analisis Data
1. Data Kuantitatif
Sugiyono 2015:13 mengatakan bahwa metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini
sebagai metode ilmiah karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkritempiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis.
2. Data kualitatif
Sugiyono 2015:13 mengatakan bahwa metode kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnya belum lama, dinamanakan metode
postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme. Metode ini disebut juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni
kurang terpola, dan disebut sebagai metode interpretive karena data hasil penelitian lebih berkenan dengan interprestasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Menurut Sukardjo 2008:101 mengonversi data kuantitatif ke kualitatif skala lima dapat dilakukan dengan acuan sebagai berikut
Tabel 3.4 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif Skala Lima Interval
Kategori
X X
i
+ 1,80 Sbi Sangat Baik
X
i
+ 0,60 Sbi X ≤ X
i
+ 1,80 Sbi Baik
X
i
- 0,60 Sbi X ≤ X
i
+ 0,60 Sbi Cukup Baik
X
i
- 1,80 Sbi X ≤ X
i
- 0,60 Sbi Kurang Baik
X ≤ X
i
- 1,80 Sbi Sangat Kurang Baik
Keterangan:
Rerata ideal X
i
: ½ skor maksimum ideal + skor minimum ideal Simpangan baku ideal Sbi :
1
∕
6
skor maksimum ideal – skor minimum ideal
Skor Aktual X : Skor Empiris
Peneliti menggunakan lima kriteria penilaian terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini, yakni: 5 sangat baik, 4 baik, 3
cukup, 2 kurang baik, dan 1 sangat kurang baik. Untuk data hasil wawancara, peneliti melakukan analisis secara kualitatif, sedangkan untuk kuesioner validasi,
peneliti juga melakukan wawancara untuk mengonfirmasi serta memperoleh informasi secara lebih rinci mengenai kelayakan produk yang dikembangkan.
Berdasarkan rumus konversi menurut Sukardjo di atas, perhitungan data-data kuantitatif dilakukan untuk memperoleh data kualitatif dengan menerapkan rumus
konversi tersebut. Langkah awal yang harus dilakukan adalah menghitung rata- rata dari hasil instrumen yang dinilai dengan rumus di bawah ini:
Jumlah skor yang didapatkan Rata-rata =
Jumlah item keseluruhan
Setelah itu, penentuan rumus kualitatif pengembangan ini diterapkan dengan konversi sebagai berikut.
Diketahui :
Skor maksimal ideal : 5
Skor minimal ideal : 1
Rerata ideal X
i
: 5+1 = 3 Simpangan baku ideal Sbi :
5−1 = 6,67
Dinyatakan :
Interval skor kategori sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang baik.
Jawaban :
Kategori sangat baik = X X
i
+ 1,80 Sbi = X 3 + 1,80 × 0,67
= X 3 + 1,21 = X 4,21
Kategori Baik = X
i
+ 0,60 Sbi X ≤ X
i
+ 1,80 Sbi = 3 + 0,60 × 0,67 X ≤ 3 + 1,80 × 0,67
= 3 + 0,40 X ≤ 3 + 1,21 = 3,40 X ≤ 4,21
Kategori Cukup Baik = X
i
− 0,60 Sbi X ≤ X
i
+ 0,60 Sbi = 3
– 0,60 × 0,67 X ≤ 3 + 0,60 × 0,67 = 3
– 0,40 X ≤ 3 + 0,40 = 2,60 X ≤ 3,40
Kategori Kurang Baik = X
i
− 1,80 Sbi X ≤ X
i
− 0,60 Sbi = 3
– 1,80 × 0,67 X ≤ 3 − 0,60 × 0,67 = 3 − 1,21 X ≤ 3 − 0,40
= 1,79 X ≤ 2,60 Kategori Sangat Kurang Baik
= X ≤ Xi − 1,80 Sbi = X ≤ 3 − 1,80 × 0,67
= X ≤ 3 − 1,21 = X ≤ 1,79
Berdasakan perolehan tersebut, diperoleh data kuantitatif menjadi data kualitatif skala lima sebagai berikut.
Tabel 3.5 Kriteria Skor Skala Lima Interval Skor
Kriteria
X 42 Sangat Baik
34 X ≤ 42 Baik
26 X≤ 34 Cukup
18 X ≤ 26 Kurang
X ≤ 18 Sangat Kurang
Hasil dari penghitungan skor masing-masing validasi yang dilakukan akan dicari rerata skor perolehannya kemudian dapat dikonversikan dari data kuantitatif
ke data kualitatif dalam kategori tertentu seperti yang tertera pada tabel kriteria skor skala lima.
G. Jadwal Penelitian