Subjek Penelitian Identifikasi Variabel dan Batasan Istilah
Batasan hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini, antara lain: 1.
Pola asuh adalah interaksi antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan.
2. Anak autis adalah individu yang mengalami gangguan perkembangan
yang mencakup bidang komunikasi, interaksi, dan perilaku sehingga menyebabkan mereka tampak hidup dalam dunianya
sendiri. Gangguan komunikasi yang dialami anak autis ini berbentuk
keterlambatan bicara dan kesulitan komunikasi secara verbal. Gangguan interaksi lebih dikarenakan ketidakmampuan anak
autis untuk mengekspresikan perasaannya dan kesulitan mereka untuk berkonsentrasi serta berkontak mata dengan orang lain.
Gangguan perilaku anak autis ini terlihat dari respon mereka terhadap suatu stimulus. Anak autis kadang bereaksi secara
berlebihan atau bahkan tidak bereaksi sama sekali pada suatu stimulus. Wenar Kerig, 2000; Oyeng, 2002.
3. Pola asuh pada anak autis adalah interaksi antara orang tua dengan
anaknya, terutama mengarah pada hubungan orang tua dengan dan lingkungannya.
35 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 1: Aspek Penelitian
Tema Diperoleh dari
1. Anak autis
2. Pola asuh pada anak autis
a. Apakah subjek memahami tetntang autis
b. Apakah subjek memahami kondisi anaknya dari kecil
c. Bagaimana subjek memperlakukan anaknya yang autis
d. Apakah subjek memiliki cara-cara khusus
dalam mengasuh anaknya yang autis.
a. Bagaimana relasi antara subjek dengan
anaknya yang autis b.
Bagaimana relasi anak tersebut dengan saudara-saudara dan lingkungannya
c. Apakah subjek menjelaskan kondisi anaknya
pada lingkungan dan saudara-saudaranya d.
Apakah subjek menutup-nutupi keadaan anaknya dari lingkungan
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Metode Pengambilan Data D.1 Wawancara
Metode yang digunakan dalam pengambilan data yang utama adalah dengan melakukan wawancara pada para subjek. Wawancara adalah tanya jawab
dan percakapan antara dua orang untuk mendapatkan informasi berdasarkan tujuan tertentu Poerwandari, 1998. Wawancara ini penting dilakukan karena
dengan wawancara peneliti dapat memperoleh berbagai data subjektif yang dapat dieksplorasi secara lebih mendalam mengenai fenomena yang akan diteliti, yang
tidak dapat dilakukan melalui pendekatan lain Poerwandari, 1998. Pada proses wawancara nanti, teknik wawancara yang digunakan adalah
wawancara dengan pedoman umum. Paton dalam Poerwandari, 1998 mengungkapkan bahwa wawancara dengan pedoman umum adalah proses
wawancara yang mencantumkan isu-isu yang harus diliput tanpa menentukan urutan pertanyaan. Pada teknik wawancara ini, peneliti tetap harus memiliki daftar
pertanyaan yang akan digunakan sebagai acuan, akan tetapi proses wawancara sendiri tidak terpaku pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.
Daftar pertanyaan tersebut hanya merupakan pedoman bagi peneliti untuk tetap berada dalam jalur yang telah direncanakan dan sebagai checklist bagi
peneliti apakah aspek-aspek yang sesuai tersebut telah ditanyakan atau dibahas Paton, dalam Poerwandari, 1998. Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan
atau dibahas juga tidak terpaku pada daftar yang telah ada, akan tetapi juga dapat disesuaikan dengan kondisi pada saat proses wawancara berlangsung.
37 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pedoman wawancara mengacu pada landasan teori yang telah dicantumkan di Bab II. Pedoman wawancara yang akan digunakan untuk
memperoleh data adalah sebagai berikut: Tabel 2: Pedoman Wawancara
Tema Diperoleh dari
1. Anak autis
a. Apakah subjek memahami tentang autis
• Menurut ibu apakah anak autis itu?
• Dari mana ibu memahami tentang
anak autis itu? •
Bagaimana pendapat ibu tentang perilaku anak autis itu? Dan
bagaimana ibu mengatasi atau menghadapi hal tersebut?
b. Apakah subjek memahami kondisi
anaknya dari kecil •
Kapan ibu mengetahui bahwa putranya autis?
• Apakah ibu menyadari sendiri atau
setelah ada pemberitahuan dari orang lain ahli? Jika ada pemberitahuan
dari ahli, apakah itu atas keinginan ibu sendiri atau ada dorongan dari
orang lain?
38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
• Bagaimana reaksi ibu ketika
mengetahui hal tersebut? Bagaimana ibu menghadapinya? Apakah sempat
ada penolakan? c.
Bagaimana subjek memperlakukan anaknya yang autis
• Setelah mengetahui anak ibu autis, apa
yang ibu lakukan pada anak tersebut? Apakah ada perubahan perilaku atau
perlakuan ibu pada dia? •
Adakah bentuk perlakuan yang khusus, yang istimewa dari ibu terhadap
anaknya yang autis dibandingkan dengan saudara lainnya? Jika iya,
seperti apa bentuk perlakuan tersebut? •
Apakah ibu memahami berbagai hal yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan diberikan pada anak autis? Apakah hal tersebut dilakukan?
d. Apakah subjek memiliki cara-cara khusus
dalam mengasuh anaknya yang autis •
Bagaimana cara ibu menerangkan berbagai hal pada anak anda ini?
39 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI