nomor 30. Tujuan dari pengayakan ini adalah untuk mendapatkan ukuran serbuk yang seragam. Dari penyerbukkan dan pengayakan tersebut didapatkan sejumlah
230,18 g serbuk daun sirih merah, lalu dilakukan perhitungan rendemen. Perhitungan rendemen dilakukan untuk mengetahui berapa persen serbuk daun
sirih merah dari daun sirih merah basah yang diperoleh. Rendemen yang didapatkan sebesar 23,018.
Serbuk yang telah dibuat diuji kadar airnya untuk memenuhi syarat serbuk yang baik, yaitu tidak lebih dari 10 Menteri Kesehatan RI, 1994.
Penetapan kadar air ini menggunkan metode gravimetri. Prinsip dari metode ini yaitu analisis kuantitatif berdasarkan berat tetapnya berat konstan Sudjadi,
2010. Dari serbuk sirih merah yang dibuat diperoleh kadar air sebesar 9,48 , kadar air ini telah memenuhi syarat Menteri Kesehatan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa serbuk yang dibuat sudah baik.
C. Kadar SGPT Darah Tikus Akibat Pemberian Infusa Daun Sirih Merah
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memenentukan spektrum efek
toksik infusa daun sirih merah terhadap kadar SGPT darah dan hati, maka
dilakukan pemeriksaan terhadap kadar SGPT darah untuk mengungkapkan spektrum efek toksik. Pemeriksaan kadar SGPT darah dilakukan sebelum pre
dan sesudah post pemberian infusa daun sirih merah selama 28 hari. Tujuan dari pengambilan pada hari ke-28 yaitu untuk melihat kebermaknaan perbedaan kadar
SGPT darah diantara sebelum dan setelah perlakuan. Dari hasil uji tersebut kemudian dianalisis menggunakan Paired T-test, uji ini dilakukan karena subjek
uji yang digunakan sama namun memiliki perlakuan yang berbeda dan melihat apakah terdapat pengaruh pemberian infusa daun sirih merah yang bermakna pada
pre sebelum dan post setelah perlakuan ditiap kelompok perlakuan. Pengukuran kadar SGPT menggunakan ARCHITECT 7D56 ALT,
menggunakan metode NADH tanpa P-5
’
-p. Prinsip dari metode ini, yaitu mengukur tingkat penurunan absorbansi pada 340 nm karena oksidasi NADH ke
NAD. SGPT atau ALT Alanin Aminotransferase yang ada di sampel akan mengkatalisis transfer gugus amino L-
alanin ke α-ketoglutarat, membentuk piruvat dan L-glutamat. Piruvat dengan adanya NADH dan laktat dehydrogenase
LD direduksi menjadi L-laktat. Pada penelitian ini terdapat empat kelompok perlakuan, yaitu kelompok
perlakuan infusa daun sirih merah dosis 1,38 ; 2,07 ; 3.105 gKg BB dan kelompok kontrol negatif aquadest dengan dosis 15,525 gKg BB. Pelarut yang
digunakan pada infusa daun sirih merah yaitu aquadest maka, aquadest dijadikan sebagai kelompok kontrol negatif. Tujuannya untuk melihat apakah penggunaan
aquadest sebagai pelarut infusa daun sirih merah dapat memberikan pengaruh terhadap kadar SGPT.