Kandungan kimia dan kegunaannya
Gad, 2002. Jumlah kelompok hewan uji paling tidak sebanyak empat kelompok yaitu satu kelompok kontrol dan tiga kelompok peringkat dosis. Jumlah hewan uji
untuk jangka waktu penelitian selama empat minggu, paling tidak terdapat lima jantan dan lima betina dalam satu kelompok Derelanko and Mannfred, 2002.
Jalur pemberian sesuai dengan jalur yang digunakan manusia dan peringkat dosis. Pengamatan dan pemeriksaan yang dilakukan dalam uji ketoksikan subkronis,
meliputi: 1. Perubahan berat badan yang diperiksa paling tidak 7 hari sekali,
2. asupan makanan untuk masing-masing hewan atau kelompok hewan, diukur paling tidak 7 hari sekali,
3. gejala-gejala klinis umum yang diamati setiap hari, 4. pemeriksaan terhadap hematologi, paling tidak diperiksa dua kali, pada awal
akhir uji coba, 5. pemeriksaaan kimia darah, paling tidak diperiksa dua kali, pada awal akhir uji
coba, 6. analisis urin, paling tidak sekali,
7. pemeriksaan histopatologi organ pada akhir uji coba Donatus, 2005
Keterbalikan toksisitas terjadi apabila efek buruk atau efek yang tidak diinginkan yang dapat dikembalikan apabila pemaparan dihentikan. Keterbalikan
toksisitas tergantung pada sejumlah faktor, termasuk tingkat pemaparan waktu dan jumlah racun dan kemampuan jaringan yang terkena untuk memperbaiki atau
meregenerasi Williams, James, Roberts., 2000.
Ada banyak cara organisme dapat menanggapi senyawa beracun, jenis respon tergantung pada banyak faktor. Meskipun banyak efek toksik dari senyawa
asing memiliki dasar biokimia, ekspresi efeknya mungkin berbeda. Oleh karena itu jenis respon beracun dibedakan menjadi :
1. Tindakan beracun secara langsung, 2. farmakologi, fisiologi, efek biokimia,
3. teratogenesis, 4. imuno toksisitas, dan
5. karsinogenesis Timbrell, 2008.
Sarana utama dalam mendeteksi respon beracun apabila tidak terdapat kematian seperti organisme atau jaringan adalah :
1. Perubahan biokimia, melibatkan efek pada enzim seperti inhibitor atau perubahan jalur metabolik tertentu. Munculnya enzim atau substansi lain dalam
cairan tubuh dapat menunjukkan kebocoran dari jaringan karena merusak dan merupakan indikasi perubahan patologis.
2. Perubahan status normal, terdapat sejumlah penanda toksisitas. Dengan demikian, perubahan berat badan, asupan makanan dan minum, luaran urin,
dan berat organ merupakan indikator yang umum dan spesifik untuk toksisitas. Oleh karena itu, hewan yang mengonsumsi lebih sedikit makanan dan
kehilangan bobot setelah terpapar senyawa beracun atau peningkatan berat organ karena terpapar senyawa beracun, perubahan ini dikonfirmasi dengan
pengukuran kimia, biokimia, dan histopatologi Timbrell, 2008.