23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis  penelitian  ini  dilakukan  dengan  menggunakan  jenis  penelitian studi kasus, yaitu suatu penelitian terhadap objek dan populasinya terbatas
sehingga  kesimpulan  yang  diambil  berdasarkan  penelitian  hanya  terbatas pada objek yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek  penelitian  adalah  seluruh  karyawan  yang  bekerja  di  Kantor Pusat  Yayasan  Tarakanita  yang  akan  memberikan  informasi  berkaitan
dengan  penelitian  yang  akan  dilakukan.  Pada  kasus  ini,  yang  menjadi subjek  adalah  karyawan  yang  bekerja  di  Kantor  Pusat  Yayasan
Tarakanita yang bekerja lebih dari 2 tahun.
2. Objek Penelitian
Objek  penilitian  yaitu  data  atau  informasi  yang  menjadi  perhatian pokok dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah :
a. Persepsi karyawan pada efektivitas kepemimpinan. b. Kinerja karyawan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada 1 Maret 2013 – 31 Maret 2013
2. Lokasi Penelitian
Penelitian  ini  dilakukan  di  Kantor  Pusat  Yayasan  Tarakanita,  Jakarta Jl. Salemba Tengah No. 23 Jakarta 10440
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian  adalah  segala sesuatu  yang dijadikan  objek  penelitian atau  faktor-faktor  yang  berperan  dalam  peristiwa  yang  diteliti  dalam
penelitian.
1. Variabel Independen X
Variabel  independen  bebas  adalah  variabel  yang  mempengaruhi variabel  lain.  Variabel  bebas  dalam  penelitian  ini  adalah  persepsi
karyawan pada efektivitas kepemimpinan yang meliputi : hubungan antara  pemimpin  dengan  bawahan  yaitutingkat  kepatuhan,
kepercayaan,  dan  rasa  hormat  para  anggota  terhadap  pemimpin mereka.
Tabel III.1 Indikator Hubungan Pemimpin dengan Bawahan
- Pemimpin dan karyawan
mempunyai hubungan kerjasama yang baik.
- Pemimpin mendapat
dukungan penuh dari karyawan.
- Pemimpin mampu
meningkatkan kinerja karyawan lebih optimal
- Pemimpin memberikan
toleransi kepada karyawan -
Pemimpin mampu menjadi pendengar yang baik
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
Tercantum pada kuisioner nomor 1 - 5 struktur  tugas  yaitu  tingkat  sejauh  mana  penentuan  pekerjaan
diprosedurkan, yaitu terstruktur atau tidak terstruktur.
Tabel III.2 Indikator Struktur Tugas
- Pemimpin memberikan
tanggungjawab pekerjaan kepada karyawan dengan
penuh kepercayaan
- Pemimpin menentukan
dengan jelas, hal-hal yang harus dilakukan oleh
karyawan
- Pemimpin selalu bersedia
membimbing karyawan dalam menjalankan tugas
- Pemimpin mampu
menjelaskan visi dan misi dengan penuh gairah
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
Tercantum pada kuisioner nomor 6 - 9 kekuatan pemimpin  yaitu  pengaruh yang berasal  dari posisi  struktural
formal  seseorang  dalam  organisasi  termasuk  kekuatan  untuk mempekerjakan,  memecat,  mendisiplinkan,  mempromosikan,  dan
memberikan kenaikan gaji.
Tabel III.3 Indikator Kekuatan Pemimpin
- Pemimpin dapat
menggunakan kekuasaan dengan tegas tetapi juga
peka
- Pemimpin berani
mengambil keputusan dan membuat keputusan
dengan berani
- Pemimpin dapat
menggunakan kekuasaan yang dimilikinya dengan
tepat -
Likert
- Likert
- Likert
Tercantum pada kuisioner nomor 11 - 13
2. Variabel Dependen Y
Variabel  dependen  terikat  adalah  variabel  yang  dipengaruhi  oleh variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja karyawan.
Tabel III.4 Indikator Variabel Y
- Saya mengharapkan pendapatan yang
sesuai dengan kinerja kerja yang saya berikan
- Saya mendukung ketersediaan
informasi yang saya butuhkan dalam pengembangan karir
- Saya senang atas motivasi yang
diberikan pemimpin kepada saya -
Anda selalu mematuhi peraturan yang ada
- Pada saat anda mendapat hukuman
Punishment anda sadar atas kesalahan yang anda perbuat dan
berusaha untuk memperbaikinya
- Saya dapat menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan standar kualitas yang ditentukan
- Saya senang karena pekerjaan yang
diberikan kepada saya sesuai dengan bidang dan kemampuan saya
- Saya setuju atas kesempatan untuk
mendapatkan kenaikan golongan kerja saya
- Saya berpartisipasi atas kesempatan
yang diberikan untuk mengikuti kursus dan pengembangan karir
- Anda selalu percaya dengan
kemampuan dan keahlian yang anda miliki
- Anda dalam melakukan pekerjaan
selalu penuh perhatian tanpa mengeluh, bermalasan, dan putus asa
- Anda selalu masuk kantor tepat pada
waktunya -
Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
- Likert
Tercantum pada kuisioner nomor 1 – 12
Pengukuran Variabel
Penulis  memperoleh  secara  langsung  data-data  yang  dibutuhkan berdasarkan  pada  kuisioner  yang  diberikan  untuk  diisi  oleh  responden
yang  telah  disebarkan  dengan  menggunakan  metode  skor.  Pemberian metode ini dengan menggunakan sistem skala likert yaitu :
SS Sangat Setuju : Skor 5
S Setuju : Skor 4
N Netral : Skor 3
TS Tidak Setuju : Skor 2
STS Sangat Tidak Setuju : Skor 1
Untuk mendapatkan skor, dari jawaban responden setiap pertanyaan punya 5  lima  alternatif  jawaban  yang  berurutan  dan  yang  terbaik  hingga  yang
terburuk. Dengan menggunakan interval kelas yang ditunjukan: 1 Pertanyaan untuk pengukuran efektivitas kepemimpinan terdiri dari 12
pertanyaan dengan skor 1, 2, 3, 4, 5 antara lain: SS Sangat Setuju
: Skor 5 x 12 = 60 S Setuju
: Skor 4 x 12 = 48 N Netral
: Skor 3 x 12 = 36 TS Tidak Setuju
: Skor 2 x 12 = 24 STS Sangat Tidak Setuju
: Skor 1 x 12 = 12 Skor terendah adalah 12
Skor tertinggi adalah 60
Dalam  menentukan  interval  yang  digunakan  untuk  membentuk keakuratan informasi maka digunakan rumus struges :
Interval kelas :
= = 16
Dengan  interval  kelas  seperti  ini  dapat  dikelompokkan  tingkatan sebagai berikut:
Skor nilai  12    – 28 : kepemimpinan tidak efektif menurut
persepsi karyawan Skor  nilai 28,1 – 44,1
: kepemimpinan cukup efektif menurut persepsi karyawan
Skor  nilai 44, 2  ̶  60,2 : kepemimpinan efektif menurut persepsi
karyawan
2 Untuk pengukuran kinerja karyawan terdiri dari 13 pertanyaan, dengan skor1, 2, 3, 4, 5  antara lain :
SS Sangat Setuju : Skor 5 x 13 = 65
S Setuju : Skor 4 x 13 = 52
N Netral : Skor 3 x 13 = 39
TS Tidak Setuju : Skor 2 x 13 = 26
STS Sangat Tidak Setuju : Skor 1 x 13 = 13
Skor terendah adalah 13 Skor tertinggi adalah 65
Dalam  menentukan  interval  yang  digunakan  untuk  membentuk keakuratan informasi maka digunakan rumus struges :
Interval kelas :
= = 17,3
Dengan demikian skala kinerja karyawan, sebagai berikut : Skor 13    – 30,3
: kinerja karyawan rendah Skor 30,4 – 47,7
: kinerja karyawan sedang Skor 47,
8 ̶ 65,1 : kinerja karyawan tinggi
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi  dari  penelitian  ini  adalah  semua  karyawan  Kantor  Pusat Yayasan Tarakanita, Jakarta
2. Sampel
Sampel merupakan  bagian  kecil  dari  suatu  populasi.  Sampel  dapat didefinisikan sebagai suatu bagian yang ditarik dari populasi Istijanto,
2009:113.  Karena  sampel  digunakan  untuk  mewakili  populasi  yang diteliti,  sampel  cenderung  digunakan  untuk  riset  yang  berusaha
menyimpulkan  generalisasi  dari  hasil  temuannya.  Untuk  menentukan jumlah  sampel  yang  mewakili  populasi  dalam  penelitian  digunakan
rumus Slovin Umar, 2004:108 sebagai berikut : n
= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keterangan : n  = ukuran sampel
N = Ukuran populasi e  = Nilai kritis
Dalam  penelitian  ini  jumlah  populasi  responden  dengan  batas kesalahan yang diinginkan sebesar 5.
Berdasarkan rumus di  atas, maka jumlah  sampel yang diambil  dalam penelitian ini adalah :
n = n = 46
Berdasarkan perhitungan  diatas, maka jumlah sampel  yang digunakan sebesar 46 responden.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik  pengambilan  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah purposive  sampling yaitu  dengan  cara  pengambilan  sampel  berdasarkan
pada  pertimbangan-pertimbangan  tertentu  Sanusi,  2011:95.  Teknik pengambilan  sampel  ini  tidak  semua  individu  populasi  diberi  peluang
untuk  menjadi  sampel,  hanya  karyawan  kantor  pusat  yayasan  tarakanita yang bekerja lebih dari 2 tahun.
G. Sumber Data 1. Data Primer
Data  primer  adalah  data  yang  diperoleh  dari  karyawan  Kantor  Pusat Yayasan  Tarakanita  mengenai  persepsi  karyawan  pada  efektivitas
kepemimpinan dan kinerja karyawan.
2. Data Sekunder
Data  yang  diperoleh  dari  Kantor  Pusat  Yayasan  Tarakanita  mengenai profil  kantor  sebagai  tempat  penelitian.  Profil  ini  berisikan  sejarah
berdirinya atau latar belakang, struktur organisasi, struktur tugas.
H. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Teknik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mengumpulkan  data  dengan  cara  membagi  daftar  pertanyaan  kepada
responden agar responden tersebut memberikan jawabannya.
2. Dokumentasi
Dokumentasi  dilakukan  dengan  cara  mengumpulkan  data  yang diperoleh dari buku-buku yang berkaitan dalam penelitian yang sesuai
dengan  penelitian  Arikunto,  1998:149. Dalam  hal  ini  peneliti  akan menggunakan  dokumentasi  atau  catatan  yang  ada  di  kantor  pusat
yayasan tarakanita jakarta sebagai tambahan data penelitian.
I. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reabilitas.Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk
mengetahui  seberapa  cermat  suatu  instrumen  dalam  mengukur  apa  yang ingin diukur, sedangkan uji reabilitas yaitu untuk menguji konsistensi alat
ukur apakah hasilnya tetap konsisten.
1. Uji Validitas
Validitas dalam penelitian dijelaskan suatu derajat ketepatan alat ukur penelitian  tentang  isi  atau  arti  sebenarnya  yang  diukur.  Dalam
menetapkan validitas
suatu instrumen
pengukuran adalah
menghasilkan  derajat  yang  tinggi  dari  kedekatan  data  yang  diperoleh dengan  apa  yang  kita  yakini  dalam  pengukuran  Umar,  2007:58.
Untuk mengukur validitas kuisioner yang dibagikan kepada responden digunakan rumus Product Moment.
Keterangan : r hitung : koefisien kolerasi Product Moment
n        : jumlah responden kaidah pengujian :
jika t hitung , maka dikatakan valid
dan t hitung maka dikatakan tidak valid
2. Reliabilitas
Reliabilitas  adalah  derajat  ketepatan,  ketelitian  atau  keakuratan  yang ditunjukan  oleh  instrument  pengukuran  Umar,2007:57. Untuk
menguji reliabilitas digunakan  rumus spearman  brown, dengan  rumus sebagai berikut:
Dengan keterangan : r11 : koefisien reliabilitas
rb : koefisien product moment
J. Uji Asumsi Klasik
Uji  asumsi  klasik  bertujuan  untuk  mengetahui  kondisi  data  yang diperlukan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat.
1. Uji Normalitas
Uji  normalitas  data  bertujuan  untuk  menguji  apakah  dalam  model regresi,  variabel  memiliki  distribusi  normal  Ghozali,  2006:110.
Untuk  menguji  apakah  data-data  yang  dikumpulkan  berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan metode sebagai berikut:
a. Metode grafik Metode  statistik  yang  handal  adalah  dengan  melihat  normal
probability  plot  yang  membandingkan  distribusi  kumulatif  dari distribusi  normal  Ghozali,  2006:110.  Distribusi  normal  akan
membentuk  satu  garis  lurus  diagonal,  dan  ploting  data  residual akan  dibandingkan  dengan  garis  diagonal.  Jika  data  menyebar
disekitar  garis  diagonal,  maka  model  regresi  memenuhi  asumsi normalitas.  Jika  data  menyebar  jauh  dari  diagonal  atau  mengikuti
garis  diagonal,  maka  model  regresi  tidak  memenuhi  asumsi normalitas.
b. Metode statistik Uji  statistik  sederhana  yang  sering  digunakan  untuk  menguji
asumsi  normalitas  dengan  menggunakan  uji  normalitas  dari Kolmogrov  Smirnov.  Metode  pengujian  normal  berdistribusi  data
dilakukan dengan melihat nilai signifikasi variabel, jika signifikan lebih dari alpha 5, maka menunjukkan distribusi data normal.
K. Teknik Analisis Data Regresi Linier Sederhana
Pengujian  penelitian  ini  adalah  untuk  meramalkan  atau  memprediksi variabel  terikat  Y  apabila  variabel  bebas  X  diketahui.  Regresi
sederhana dapat  dianalisis  karena didasari  oleh hubungan  fungsional  atau
hubungan  sebab  akibat  kausal  variabel  bebas  X  terhadap  variabel terikat Y.
Persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut : = a + bX
Keterangan : =  subjek  variabel  yang  terikat  karyawan  yang  bekerja  lebih  dari  3
tahun X = Variabel bebas efektivitas kepemimpinan
a = Nilai konstanta  Y  jika X = 0 b  =  nilai arah  sebagai  penentu  ramalan  prediksi  yang  menentukan  nilai
peningkatan atau penurunan untuk mencari nilai b, dengan rumus :
b
=
a
= regresi  atau  peramalan  adalah  suatu  proses  memperkirakan  secara
sistematis  tentang  apa  yang  paling  mungkin  terjadi  dimasa  yang  akan datang berdasarkan informasi  masa lalu dan masa sekarang  yang dimiliki
agar kesalahannya dapat diperkecil.
L. Teknik Pengujian Hipotesis Penelitian Uji Hipotesis : Uji T
Hipotesis  :  Apakah  ada  pengaruh  positif  antara  persepsi  karyawan  pada efektivitas kepemimpinan terhadap kinerja karyawan.
untuk membuktikan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak, maka diadakan uji signifikasi dengan uji t, yaitu :
t = keterangan :
r   = koefisien kolerasi = koefisien determinasi
n  = sampel t   = nilai t hitung yang dicari
kriteria penolakan dan penerimaan Ho, jika : jika t hitung
≥ t tabel, maka Ho ditolak jika t hitung  t tabel, maka Ho diterima
38
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
“... Mei 1837,  Kongregasi  mulai  merintis  karya  pendidikan dalam bentuk  yang  masih  sangat  sederhana,  yaitu  memberikan  pelajaran  hasta
karya pada anak-anak miskin”. Menjelang usia 100 tahun Kongregasi CB, ekspansi karya kerasulan Kongregasi mulai merambah ke wilayah-wilayah
jajahan Belanda, termasuk Indonesia.Karya awal pendidikan mulai dirintis di  Bengkulu.  Tanggal  10  Agustus  1929  para  Suster  CB  diundang  untuk
mengambil  alih  HCS  yang  semula  dikelola oleh  para  Imam  SCJ.  Ketika karya  SCJ  melebar  ke  Lahat,  dibukalah  pula  sekolah  di  sana.  Sebuah
rumah sewaan di Lematang Boulevard disewa sebagai tempat tinggal para Suster  yang  pada  bulan  Juli  1935  memulai  bekerja  di  sekolah  anak-anak
berbangsa  Tionghoa,  Eropa,  dan  pribumi.  Karya  pendidikan  di  Lahat kemudian  berkembang  dengan  munculnya  gagasan  mendirikan  sekolah
MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs.Di Yogyakarta, karya layanan pendidikan dimulai sejak tahun 1935 dengan mengajar di sekolah-sekolah
Katolik HCS di Yogyakarta, Volkschool di Gowongan, dan juga Kanisius di  Ganjuran.  Setelah  kemerdekaan  Republik  Indonesia  atas  inspirasi  Sr.
Laurentia,  CB  dan  Sr.  Catharinia,  CB  didirikanlah  berbagai  sekolah  di Yogyakarta.  Mengingat  semakin  kompleksnya  pengelolaan  sekolah-
sekolah  tersebut,  Missie  Overste bersama  Sr.  Catharinia,  CB  yang  waktu