Keterangan : Apabila Hubungan antara pemimpin dengan bawahan, struktur tugas dan posisi
kekuatan semua bernilai tinggi, maka efektivitas kepemimpinan pada perusahaan diposisikan sangat menguntungkan.
Sedangkan apabila hubungan antara pemimpin dengan bawahan, struktur tugas bernilai tinggi tetapi posisi kekuatan rendah maka efektivitas kepemimpinan pada
perusahaan diposisikan sangat menguntungkan. Berbeda apabila hubungan antara pemimpin dengan bawahan rendah, sedangkan
struktur tugas dan posisi kekuatan rendah maka efektivitas kepemimpinan pada perusahaan diposisikan tidak menguntungkan.
Untuk menilai gaya kepemimpinan fiedler apabila hubungan pemimpin dengan bawahan tinggi, struktur tugas rendah, dan posisi kekuatan tinggi maka pemimpin
menggunakan gaya yang berorientasi pada tugas. Sedangkan apabila pemimpin hubungan dengan bawahan rendah, struktur tugas
tinggi, dan posisi kekuatan tinggi maka pemimpin menggunakan gaya yang berorientasi pada hubungan.
5. Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan adalah kemampuan karyawan dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu Lijan Poltak Sinambela:2011:136.
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab
masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan
organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum sesuai dengan etika dan moral Prawirosentono: 1992.
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang atau keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama
Rivai, Basri : 2005:14. Kinerja adalah suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan, untuk
menyelesaikan tugas dan pekerjaan seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu Hersey Blanchard : 1993.
Donnely, Gibson, dan Ivancevich 1994 mengemukakan bahwa kinerja individu dipengaruhi oleh enam faktor, yaitu :
a. Harapan mengenai imbalan b. Dorongan
c. Kemampuan, kebutuhan dan sifat d. Persepsi terhadap tugas
e. Imbalan internal dan eksternal, dan f.
Persepsi tentang tingkat imbalan dan kepuasan kerja Menurut Mangkuprawira dan Hubier 2007 :153 berbagai faktor yang dapat
berpengaruh pada kinerja, antara lain : a. Faktor intrinsik karyawan personal atau sumber daya manusia
mencakup aspek mutu karyawan yang berupa pendidikan, pengalaman, motivasi, kesehatan, usia, keterampilan, emosi, dan
spiritual. Faktor
personal meliputi
unsur pengetahuan,
keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu karyawan.
b. Faktor ekstrinsik, yaitu kepemimpinan, sistem, tim, dan situasional, lingkungan kerja fisik dan nonfisik, kompensasi, hukuman.
c. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan semangat, arahan, dan
dukungan kerja pada karyawan. d. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang
diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan dan keeratan anggota tim.
e. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi dan
kultur kinerja dalam organisasi f.
Faktor kontekstual situasional, meliputi tekanan dan perubahan lingkungan internal maupun eksternal.
6. Persepsi