Atau bahkan menurut Peter Drucker, seorang ahli kelas dunia dalam bidang manajemen, menawarkan persepsi subyektifnya mengenai sejumlah persoalan
ekonomi. Dimana persepsinya berkenaan dengan realitas dari persoalan tersebut secara unik merupakan miliknya. Dalam hal ini secara umum, orang
mempersepsikan stimulus yang memuaskan kebutuhan, emosi, sikap atau konsep diri mereka sendiri self-concept.
B. Penelitian Sebelumnya Skripsi
: Melania
Astri Fajar
Kusumawati “
PENGARUH KEPEMIMPINAN
TERHADAP MOTIVASI
DAN KINERJA
KARYAWAN” Yogyakarta-2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1 pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi, 2 pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan,
dan 3 pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu studi kasus pada karyawan bagian keperawatan RS.
Santo Antonius, Pontianak. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian keperawatan RS. Santo Antonius. Sampel dalam penelitian ditentukan
sebanyak 200 responden pada bagian keperawatan yang telah bekerja minimal 1 tahun. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan
menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi pada bulan maret 2010. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis presentase dan structural equation modeling SEM. Hasil analisis menunjukkan bahwa: 1 kepemimpinan berpengaruh
positif terhadap motivasi, 2 kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan 3 motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan.
C. Kerangka Konseptual
Untuk memudahkan dalam memahami hubungan antara variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini, maka disusunlah kerangka
konseptual sebagai berikut :
Gambar II.2 Kerangka Konseptual
D. Hipotesis Penelitian
Dalam hal ini efektivitas kepemimpinan, persepsi karyawan, akan meningkatkan kinerja karyawan. Apabila hubungan antara pemimpin dengan
bawahan menjalin hubungan yang baik dimana bawahan menghargai, menyukai pemimpin, dan bersedia mengikuti arahan yang diberikan oleh
pimpinan. Situasi seperti ini akan menguntungkan pemimpin dalam efektivitas kepemimpinannya.
Efektivitas Kepempimpinan X
1. Hubungan Pemimpin dengan bawahan
2. Struktur Tugas 3. Kekuasaan Posisi
Kinerja Karyawan Y
Struktur tugas yang tinggi akan memberikan keuntungan tersendiri pada seorang pemimpin untuk ikut berkontribusi secara langsung dengan cara
memonitori dan mengarahkan bawahan sehingga bawahan menjadi terpengaruh dan kerja seorang pemimpin pun menjadi semakin efektif.
Sedangkan kekuatan pemimpin dapat ditunjukkan oleh seorang pemimpin pada saat memberikan wewenang dan melakukan evaluasi pekerjaan ataupun pada
saat menjatuhkan hukuman. Semakin besar kekuatan pemimpin akan meningkatkan kinerja karyawan
dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab mereka yang diberikan kepada pemimpin hal ini juga merupakan situasi yang semakin efektif bagi pemimpin
dalam mengarahkan bawahan. Persepsi karyawan yang memahami apa yang dilakukan oleh pemimpin dirasa
baik maka karyawan akan bekerja dengan baik pula, mengikuti apa yang diarahkan oleh pemimpin. Mereka yang melakukan kerja dengan baik akan
lebih bekerja secara maksimal agar tidak mengecewakan pemimpin mereka. Persepsi memang berbeda antara karyawan yang satu dengan yang lain, tetapi
persepsi akan sama apabila tingkat pemahaman dan penilaian setiap karyawan sama. Jika karyawan mendapatkan perlakuan yang adil yang diberikan oleh
pimpinan maka kinerja karyawan akan semakin maksimal itu artinya perusahaan memperoleh bawahan yang memiliki kualitas. Persepsi karyawan
terhadap pemanfaatan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam organisasi akan meningkat maka karyawan akan mendapatkan kepuasan dan
motivasi yang dapat meningkatkan kinerja kerja mereka.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Persepsi karyawan pada efektivitas kepemimpinan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian studi kasus, yaitu suatu penelitian terhadap objek dan populasinya terbatas
sehingga kesimpulan yang diambil berdasarkan penelitian hanya terbatas pada objek yang diteliti.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah seluruh karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Yayasan Tarakanita yang akan memberikan informasi berkaitan
dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada kasus ini, yang menjadi subjek adalah karyawan yang bekerja di Kantor Pusat Yayasan
Tarakanita yang bekerja lebih dari 2 tahun.
2. Objek Penelitian
Objek penilitian yaitu data atau informasi yang menjadi perhatian pokok dalam penelitian. Objek penelitian ini adalah :
a. Persepsi karyawan pada efektivitas kepemimpinan. b. Kinerja karyawan.