2. Kebutuhan Segala hal yang menyangkut dengan kebutuhan kita, akan
menimbulkan reaksi salah satunya berupa persepsi. 3. Kesediaan
Munculnya stimulus yang diharapkan dan dilanjutkan dengan reaksi yang telah dipersiapkan.
4. Sistem Nilai Nilai-nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat
akan berpengaruh terhadapa timbulnya persepsi
2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan
memiliki kualifikasi akademik minimal Sarjana atau Diploma IV S-1D-IV yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen
pembelajaran. Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal S-
1D-IV dibuktikan dengan ijazah dan pemenuhan persyaratan relevansi mengacu pada jenjang pendidikan yang dimiliki dan mata
pelajaran yang dibina. Misalnya, guru SD dipersyaratkan lulusan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
S-1D-IV JurusanProgram Studi PGSDPsikologi Pendidikan lainnya, sedangkan guru Matematika di SMPMTsSMPLB,
SMAMASMALB, dan SMKMAK dipersyaratkan lulusan S-1D- IV Jurusan Program Pendidikan Matematika atau Program Studi
Matematika yang memiliki Akta IV. Pemenuhan persyaratan penguasaan kompetensi sebagai agen pembelajaran yang meliputi
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional dibuktikan dengan sertifikat pendidik
yang diperoleh melalui sertifikasi http:untungsutikno
.blogspot.com200908sertifikasi-guru-dalam-jabatan-tahun.html.
Sertifikasi profesi guru adalah proses untuk memberikan sertfikat kepada guru yang telah memenuhi standar kualifikasi dan
standar kompetensi. Sertifikasi dilakukan oleh perguruan tinggi penyelenggara pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi
dan ditetapkan oleh pemerintah. Kegiatan sertifikasi profesi guru meliputi peningkatan kualifikasi dan uji kompetensi. Uji
kompetensi dilakukan melalui tes tertulis untuk menguji kompetensi profesional dan pedagogik dan penilaian kinerja untuk
menguji kompetensi sosial dan kepribadian.
Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indonesia secara berkelanjutan. Sertifikasi guru mempunyai
beberapa tujuan, antara lain:
a. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. b. Peningkatan proses dan mutu hasil-hasil pendidikan.
c. Peningkatan profesionalisme guru Selain tujuan, sertifikasi guru juga mempunyai manfaat, yaitu:
a. Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten
b. Melindungi masyarakat dan praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualifikasi dan tidak profesional.
c. Menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan LPTK dari keinginan internal dan
tekanan eksternal yang menyimpang dari ketentuan- ketentuan yang berlaku
Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajbatan dan sertifikasi guru dalam jabatan. Guru prajabatan
adalah lulusan S1 atau D4 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK atau non-LPTK yang berminat dan ingin
menjadi guru, di mana mereka belum mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah
daerah, maupun masyarakat. Guru dalam jabatan adalah guru PNS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan non-PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun
masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan bersama.
Sertifikasi guru prajabatan dilaksanakan melalui pendidikan profesi di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK,
sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui uji kompetensi.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi
Guru dalam jabatan uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang merupakan pengakuan atas
pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi guru.
3. Penilaian portofolio sertifikasi Guru dalam jabatan