dan keterampilan fungsional serta pengambanngan sikap dan kepribadian professional. Misalnya berbentuk kursus-kursus.
c. Pendidikan Informal Kegiatan pendidikan yang tidan terencana dan tersusun secara
tegas dan sistematis yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan, berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru Sahertian, 1994:68, yaitu:
1. Program non-gelar program Diploma dengan rincian sebagai berikut:
a Program Diploma I D1 dengan lama studi 1-2 tahun. b Program Diploma II D2 dengan lama studi 2-3 tahun.
c Program Diploma III D3 dengan lama studi 3-5 tahun. 2. Program Gelar yang melalui jenjang sarjana S1, dengan lama
studi 4-7 tahun. 3. Program Pasca Sarjana S2 dengan lama studi 6-9 tahun
4. Program Doktor S3, dengan lama studi 8-11 tahun
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Bardasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sudarman dengan judul Persepsi guru sekolah dasar terhadap program sertifikasi
guru di kecamatan jiwan kabupaten madiun sebagai dasar penguatan kebijakan pemerintah tentang sertifikasi guru, dimana terdapat tanggapan
positif dan negatif. Tanggapan positif guru sekolah dasar di kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Jiwan terhadap program sertifikasi guru adalah 1. UU No. 14 Tahun 2005 merupakan landasan hukum dalam meningkatkan kualitas guru, 2.
Kualifikasi akademik sarjanaD IV bagi guru sudah sesuai dengan tuntutan jaman dan perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi, 3. Guru
wajib memiliki empat kompetensi dasar, 4. Sertifikasi model portofolio sangat menguntungkan bagi guru, 5. Tunjangan profesi diyakini guru
akan dapat terrealisasi. Sedangkan tanggapan negatif guru sekolah dasar di kecamatan Jiwan terhadap program sertifikasi guru adalah 1. UU No. 14
Tahun 2005 hanya merupakan janji yang sulit untuk trealisasi,2. Guru tidak harus berkualifikasi sarjana D IV, 3 sertifikasi model portofolio
kurang sosialisasi, 4. Tunjangan profesi guru tidak akan dapat terrealisasi.
Tema-tema dalam penelitian yang terkait dengan sertifikasi guru adalah 1. guru kurang yakin dapat mencapai skor minimal yang di
tetapkan oleh pemerintah, 2. Masih ada guru yang bermoral kurang baik dalam melengkapi dokumen, 3. Penentuan peserta sertifikasi portofolio
masih belum sesuai dengan aturan yang berlaku http:www.scribd.comdoc 4770849PERSEPSI-GURU-SEKOLAH-
DASAR-TERHADAP- PROGRAM- SERTIFIKASI-GURU.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Kerangka Berpikir
1. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain tentang penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda, karena guru
memiliki faktor-faktor yang berbada pula dalam mempengaruhi persepsi guru tersebut. Terdapat guru yang mempunyai masa kerja
lebih lama dan baru, Terdapat guru yang mempunyai jabatan lebih tinggi dan rendah, dan juga terdapat guru yang mempunyai latar
belakang pendidikan yang berbeda S2,S1,danD3. Karna perbedaan tersebut kecenderungan persepsi tentang penilaian
portofolio sertifikasi guru dalam jabatan pasti berbeda. 2. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru
dalam jabatan di tinjau dari masa kerjapengalaman mengajar guru Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap
penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda karena memiliki pengalaman mengajar yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai
pengalaman mengajar lebih lama cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif,
dikarenakan guru yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih diprioritaskan, sebaliknya guru yang mempunyai pengalaman
mengajar belum lama cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikarenakan dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2007:12 guru yang memiliki masa
kerja lebih lama akan lebih diprioritaskan sedangkan guru dengan masa kerja yang sedikit kurang diprioritaskan.
3. Persepsi guru tentang penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam jabatan di tinjau dari kepangkatangolongan
Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain tentang penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda karena memiliki
kepangkatangolongan yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai kepangkatangolongan lebih tinggi cenderung mempunyai persepsi
terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan hal ini dianggap sudah biasa, kesejahteraan mereka
sudah terjamin sebelum mereka mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. sebaliknya guru yang mempunyai
kepangkatangolongan lebih rendah cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan positif, karena jika menerima tunjangan profesi tingkat kepuasan yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan guru dengan
golongan jabatan lebih tinggi 4. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru
dalam jabatan di tinjau dari latar bealakang pendidikan Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap
penilaian portofolio pada sertifikasi berbeda-beda karena memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Guru yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih tinggi cenderung
mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan positif, dikarenakan telah memenuhi kriteria utama
calon peserta penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan sehingga mereka berhak untuk mengikuti penilaian portofolio
sertifikasi guru dalam jabatan. Sebaliknya guru yang mempunyai latar belakang pendidikan lebih rendah cenderung mempunyai
persepsi tentang penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negatif, dikarenakan harus menempuh pendidikan lebih lanjut
untuk memperoleh gelar akademik jenjang D4S1 apabila menginginkan dapat mengikuti program penilaian portofolio
sertifikasi guru.
D. Perumusan Hipotesis