Pembahasan Hasil Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Ha 3 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan. 2 Pengujian Hipotesis 3 Tabel 4.15 Hasil Uji Beda Data Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Sun of Squares Df Mean Squares F Sig Between Groups Within Groups Total 1268,180 102238,976 103507,156 2 119 121 634090 859,151 0,738 0,480 Berdasarkan hasil pengujian hipotesis tabel 4.15, nilai F hitung sebesar 1,400 dengan nilai probabilitas signifikansi 0,251. Nilai F tabel pada taraf signifikansi 0,05 dengan df Between Groups = 2, dan df Within Groups = 119 adalah 3,07. Oleh karena nilai probabilitas signifikansi α = 0,05 dan F hitung 1,400 F tabel 3,07 maka H0 diterima. Hal ini berarti persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan adalah identik atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Ditinjau dari Masa Kerja Menurut hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja. Artinya bahwa guru dengan masa kerja yang berbeda memiliki persepsi yang identik terhadap penilaian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Kesimpulan tersebut didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,219 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,537 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,07. Berdasarkan deskripsi data masa kerja guru diketahui bahwa responden yang memiliki masa kerja kurang dari 10 tahun sebanyak 21 guru, masa kerja 10-20 tahun sebanyak 41 guru, masa kerja ≥20 tahun sebanyak 60 guru. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini mempunyai masa kerja lebih dari 20 tahun. Sedangkan berdasarkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki persepsi sangat positif sebanyak 3 orang, positif sebanyak 21 orang, cukup positif sebanyak 51 orang, negatif sebanyak 36 orang, dan sangat negatif sebanyak 11 orang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Hasil deskripsi data masa kerja guru menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, yang berarti bahwa pengabdian mereka dalam dunia pendidikan sudah sangat besar dan tentu saja pengalaman yang mereka miliki sangat banyak. Berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2007:12 tampak bahwa guru yang mempunyai masa kerja banyak akan lebih diprioritaskan dibandingkan guru yang memiliki masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kerja sedikit. Jadi, mengingat setiap guru memiliki masa kerja yang berbeda-beda maka diduga kuat mereka akan mempunyai perbedaan persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Guru yang memiliki masa kerja lebih banyak akan lebih diprioritaskan dan akan menyebabkan timbulnya persepsi yang lebih positif. Sebaliknya, guru dengan masa kerja yang sedikit kurang diprioritaskan dan persepsi yang dimiliki kurang positif. Situasi ini merupakan faktor yang turut berperan dalam penumbuhan persepsi seseorang Siagian, 1989:100. Guru yang sudah mengabdi sekian lama tentu saja membutuhkan perhatian dan penghargaan atas jerih payah mereka dalam usaha ikut mencerdaskan bangsa. Hal ini juga dapat mempengaruhi persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Namun pada kenyataannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesamaan persepsi guru, yaitu persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Menurut penulis, adanya kesamaan persepsi guru yang positif terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja disebabkan karena guru dengan masa kerja lebih banyak akan lebih diprioritaskan. Hal ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2007:12 yang menyatakan bahwa kriteria penyusunan ranking setelah memenuhi syarat kualifikasi akademik S1D-IV adalah: masa kerjapengalaman mengajar, usia, pangkatgolongan bagi PNS, beban mengajar, jabatantugas tambahan, dan prestasi kerja. Guru dengan masa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kerja lebih sedikit juga memiliki persepsi positif. Para guru ini menyadari bahwa tujuan sertifikasi ini adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan. Mereka menyadari juga bahwa mendahulukan sesama guru yang memiliki masa kerja lebih banyak merupakan hal etis yang perlu dilakukan. Hal ini sejalan dengan aturan main sertifikasi guru dalam jabatan. Atas dasar perilaku etis inilah para guru dengan masa kerja lebih sedikit mau menerima jika guru dengan masa kerja lebih banyak lebih diprioritaskan untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan. Di samping itu, ketentuan yang diatur dalam Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan 2007:12 menyatakan bahwa masa kerja merupakan kriteria penyusunan ranking setelah memenuhi syarat kualifikasi akademik S1D-IV. 2. Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Ditinjau dari PangkatGolongan Menurut hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan. Artinya bahwa guru dengan golongan jabatan yang berbeda memiliki persepsi yang identik terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Kesimpulan tersebut didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,228 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,463 lebih kecil dari F tabel sebesar 2,68. Berdasarkan deskripsi data golongan jabatan guru diketahui bahwa responden yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak memberi informasi golongan jabatan sebanyak 13 guru, golongan IVa,b,c,d sebanyak 31 guru, golongan IIIa,b,c,d sebanyak 51 guru, golongan IIa,b,c,d sebanyak 26 guru. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini bergolongan jabatan IIIa,b,c,d. Sedangkan berdasarkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki persepsi sangat positif sebanyak 3 orang, positif sebanyak 21 orang, cukup positif sebanyak 51 orang, negatif sebanyak 36 orang, dan sangat negatif sebanyak 11 orang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Guru yang masih memiliki golongan jabatan lebih rendah diduga akan memiliki persepsi yang lebih positif karena jika menerima tunjangan profesi tingkat kepuasan yang dimiliki lebih tinggi dibandingkan guru dengan golongan jabatan lebih tinggi. Menurut Walgito 1994:53, sekalipun stimulus yang diterima sama tetapi karena kerangka acuan dan kemampuan berpikirnya tidak sama ada kemungkinan hasil persepsi antar individu satu dengan yang lain tidak sama. Selain itu, Rohmat Mulyana, tim sosialisasi program sertifikasi Departemen Agama Pusat menuturkan bahwa pengadaan dokumen bagi mayoritas guru swasta akan dihadapkan pada kendala kelangkaan bukti fisik yang mendukung track record keprofesiannya. Sebaliknya, guru negeri tampaknya akan bernasib lebih baik karena lembaga pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI negeri pada umumnya telah mengembangkan sistem pengelolaan administrasi yang lebih baik http:www.pikiran- rakyat.comcetak2007082007300901.htm. Tentu saja hal ini akan ikut mempengaruhi persepsi guru terhadap program sertifikasi guru. Namun pada kenyataannya, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada kesamaan persepsi guru, yaitu persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Menurut penulis, adanya kesamaan persepsi guru yang positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari golongan jabatan diduga karena kesamaan pandangan guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru, dimana penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan dinilai sudah obyektif. Profesi keguruan yang sementara ini masih dianggap kurang bergengsi secara berangsur dapat merebut simpati masyarakat. Penghargaan masyarakat sebenarnya tidak hanya merujuk pada indikator kesejahteraan, tetapi juga pada pembuktian komitmen guru dalam meningkatkan unjuk kerja demi mutu pendidikan Mulyana dalam http:www.pikiran- rakyat.comcetak200708200730 0901.htm. 3. Persepsi Guru terhadap Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Menurut hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan. Artinya bahwa guru dengan latar belakang pendidikan yang berbeda tingkat pendidikan di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bawah D3, D4S1, dan S2 memiliki persepsi yang identik terhadap program sertifikasi guru dalam jabatan. Kesimpulan tersebut didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,251 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,400 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,07. Berdasarkan deskripsi data latar belakang pendidikan guru diketahui bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan di bawah D3 sebanyak 13 guru, tingkat pendidikan D4S1 sebanyak 101 guru, dan tingkat pendidikan S2 sebanyak 8 guru. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian ini memiliki tingkat pendidikan D4S1. Sedangkan berdasarkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan diperoleh hasil bahwa responden yang memiliki persepsi sangat positif sebanyak 3 orang, positif sebanyak 21 orang, cukup positif sebanyak 51 orang, negatif sebanyak 36 orang, dan sangat negatif sebanyak 11 orang. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Hasil deskripsi data latar belakang pendidikan guru menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki latar belakang pendidikan D4S1, yang berarti bahwa mereka berhak untuk mengikuti penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan karena telah memenuhi kriteria utama calon peserta penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Seorang guru dengan latar belakang pendidikan formal D4S1 karenanya diduga kuat akan memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persepsi lebih positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan jika dibandingkan dengan guru yang berlatar pendidikan D3, maupun di bawah D3. Hal ini disebabkan karena guru yang masih berpendidikan formal D3, maupun di bawah D3 harus menempuh pendidikan lebih lanjut untuk memperoleh gelar akademik jenjang D4S1 apabila menginginkan dapat mengikuti program penilaian portofolio sertifikasi guru. Guru yang berlatar belakang pendidikan D3, maupun di bawah D3 akan memiliki persepsi yang kurang positif karena mereka belum dapat memenuhi kriteria yang disyaratkan dalam penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Namun pada kenyataannya, hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kesamaan persepsi guru, yaitu persepsi cukup positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Menurut penulis, adanya kesamaan persepsi guru yang cukup positif terhadap penilaian portofoio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari tingkat pendidikan diduga disebabkan karena guru dengan pendidikan formal D4S1 ke atas dapat memenuhi kualifikasi umum untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan. Hal ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan Pasal 1 ayat 2 yang menyatakan sertifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diikuti oleh guru dalam jabatan yang telah memiliki kualifikasi akademik sarjana S1 atau diploma empat D-IV. Jadi sudah sewajarnya jika guru dengan pendidikan formal D4S1 ke atas memiliki PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI persepsi yang positif terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan. Sebelum dilaksanakan sertifikasi guru dalam jabatan, pemerintah telah melakukan sosialisasi tentang sertifikasi guru dalam jabatan sehingga guru memahami tujuan dan manfaat sesungguhnya dari program sertifikasi guru dalam jabatan yang pada intinya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan, profesionalitas guru, sekaligus kesejahteraan guru. Atas dasar inilah guru dengan pendidikan formal di bawah D4S1 juga berpersepsi positif meskipun kualifikasi akademiknya belum dapat memenuhi ketentuan sebagaimana diamanatkan undang-undang. Guru yang berpendidikan masih di bawah D4S1 menyadari bahwa peningkatan mutu pendidikan menuntut kualifikasi tenaga pendidik yang lebih tinggi. Dengan demikian, jika guru yang diprioritaskan untuk mengikuti sertifikasi guru dalam jabatan adalah guru yang sudah D4S1, mereka dapat menerima ketentuan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dibahas pada Bab IV maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari masa kerja. Hal ini didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,219 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,537 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,07. 2. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari pangkatgolongan. Hal ini didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,228 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,463 lebih kecil dari F tabel sebesar 2,68. 3. Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan ditinjau dari latar belakang pendidikan. Hal ini didasarkan pada perhitungan Anova yang menunjukkan bahwa nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,251 lebih besar dari α = 0,05 dan F hitung sebesar 1,400 lebih kecil dari F tabel sebesar 3,07. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI