Kebodohan Kemiskinan sma11bhsind BelajarEfektifBhsInd EKusnadi

27 27 27 27 27 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u

1. Kebodohan

Dalam salah satu ayat Al-Quran, dinyatakan: ”Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan orang- orang yang berilmu pengetahuan”. Dari ayat tersebut, dapat diambil pengertian bahwa kebodohan adalah penyebab kemerosotan dan keterbelakangan manusia. Rasulullah saw sendiri menyuruh kita, ”Carilah ilmu sekalipun ke negeri Cina.” Lalu ada apa sebenarnya di Cina? Ada apa di negara lain? Di Benua lain? Inilah sebenarnya yang harus diketahui, dikaji, dipelajari, dijangkau, dan dikuasai oleh umat Islam di belahan bumi yang amat luas ini. Kemajuan Iptek yang amat pesat, selain membawa dampak pengetahuan, manusia sulit untuk membedakan mana yang haq dan mana yang batil, dan ketidaktahuan ini dapat menjerumuskan dalam kegelapan dan kesesatan, serta membuat seseorang semakin jauh dari Allah swt. Diakui atau tidak, kita masih ketinggalan jauh. Kebanyakan umat kita masih sering membeda-bedakan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat, padahal Islam menghendaki kedua-duanya. Sering sekali ada dikotomi 2 hal berlawanan antara ilmu umum dan ilmu agama, padahal keduanya adalah satu dan masih merupakan rangkaian yang harus dikuasai oleh umat Islam. Allah swt berfirman yang artinya: ”Dan carilah kehidupan akhirat di dalam apa yang telah diberikan Allah kepadamu dan jangan engkau melupakan bagian dari kehidupan dunia.”

2. Kemiskinan

Kemiskinan selalu saja dipandang sebagai patologi sosial yang harus ditanggulangi. Dalam salah satu riwayat Nabi selalu berdoa: ”… Aku berlindung kepada-Mu Allah dari kemiskinan, kekufuran, dan perbuatan fasik.” Kemiskinan yang tanpa didasari keimanan dan kemiskinan yang bersanding dengan kebodohan, sering menjebak seseorang dalam kekufuran. Orang yang perutnya lapar, hidup serba kekurangan, lapangan pekerjaan sulit didapatkan, tanpa iman, maka agamanya terancam. Bagaimana tidak? Ia bisa-bisa menganggap ibadahnya tidak membuahkan hasil, salatnya dianggap menyita waktu, ngaji dan belajar dikiranya sebagai biang keladi dalam menghasilkan materi, dan sebagainya. Bila anggapan-anggapan salah semacam ini sudah menghantui, maka iman akan rusak. Apabila kita koreksi lebih lanjut, hal ini sebenarnya adalah kesalahan umat Islam sendiri. Sebab Al-Quran memandang seorang mukmin sebagai saudara bagi mukmin lainnya. Tapi kurangnya persatuan, mengakibatkan kita sendiri yang lemah. Sebenarnya Islam telah berulangkali dan dengan beraneka ragam cara untuk mengentaskan kemiskinan yang ada. Antara lain dengan Di unduh dari : Bukupaket.com 28 28 28 28 28 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u 3 adanya zakat, infaq, sadaqah, syirkah, musaqah, muzaraah, dan tata kerja lainnya yang telah diatur dalam muamalat Islam. Cobalah lihat figur Rasulullah saw di kala muda. Beliau seorang pengusaha sukses di bidang ekspor-impor antara Syam – Makkah dalam menjalankan bisnis Siti Khadijah. Belum lagi Usman bin Affan, konglomerat dermawan dan salah seorang penanam modal terbesar dalam perjuangan Islam, lalu juga Abdur Rahman bin Auf, jutawan kota Madinah, dan masih banyak lagi.

3. Kemaksiatan