Mengemukakan Gagasan Disertai Contoh Mengembangkan Penokohan

169 169 169 169 169 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u C Sasaran Kompetensi 4

2. Mengemukakan Gagasan Disertai Contoh

Dalam permasalahan yang cukup rumit, sebuah gagasan perlu didukung dengan contoh. Penyajian contoh dalam penjelasan suatu permasalahan dapat membantu pemahaman pendengar terhadap penjelasan yang disampaikan. 1. Kemukakan gagasan kamu tentang permasalahan berikut ini disertai dengan contoh-contoh a. Kedisiplinan merupakan unsur pokok penunjang pembangunan di negara kita. b. Kedisiplinan merupakan modal pokok dalam kehidupan manusia. c. Salat merupakan contoh konkret pengamalan kedisiplinan. d. Kedisiplinan perlu ditanaman sejak kecil. 2. Kemukakan pendapat kamu di depan kelas 3. Siswa yang lain menganalisis kesesuaian: a. contoh dengan gagasan; b. kelogisan; dan c. penguasaan gagasan. Selenggarakan kegiatan diskusi kelompok di kelas kamu dengan tema kedisiplinan Kemukakan pendapat kamu mengenai kedisiplinan yang berhubungan dengan topik diskusi Menulis Teks Drama

1. Mengembangkan Penokohan

Penokohan dalam sebuah drama, walaupun kadang-kadang dialami oleh binatang atau makhluk lain, umumnya dialami oleh tokoh- tokoh cerita berupa manusia. Dengan demikian, dapatlah dikatakan bahwa tokoh cerita adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa atau bagian dari peristiwa-peristiwa yang digambarkan di dalam plot. Sifat dan kedudukan tokoh cerita dalam suatu karya sastra drama beraneka ragam. Ada yang bersifat penting dan digolongkan kepada tokoh penting mayor dan ada pula yang tidak terlalu penting dan digolongkan kepada tokoh pembantu minor. Tokoh tersebut ada yang berkedudukan sebagai protagonis tokoh utama atau tokoh yang dikagumi, antagonis penentang utama terhadap tokoh utama. Tokoh-tokoh cerita, terutama tokoh pentingnya, memiliki watak Di unduh dari : Bukupaket.com 170 170 170 170 170 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u 5 masing-masing yang digambarkan dengan seksama. Tokoh-tokoh itu dapat memiliki berbagai watak sesuai dengan kemungkinan watak yang ada pada manusia, seperti jahat, baik, sabar, peragu, periang, pemurung, berani, pengecut, licik, jujur, atau campuran dari berbagai watak itu. Berdasarkan perwatakan, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan tokoh kompleks atau tokoh bulat. Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli, adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak tertentu saja. Sedangkan tokoh bulat atau kompleks adalah tokoh yang memiliki berbagai kemungkinan sisi kehidupan, menampilkan sifat dan watak bermacam-macam. Perilakunya sering tak terduga dan memberikan efek kejutan pada penonton. Tokoh kompleks ini hampir menyerupai sifat manusia pada kehidupan yang sebenarnya. Selain tokoh sederhana dan tokoh kompleks, terdapat juga tokoh statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, tokoh berkembang wataknya akan berkembang sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang dihadapinya. Ia secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, baik di lingkungan sosial, alam, maupun yang lain, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi sikap, watak, dan prilakunya. Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitas- nya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas konteksnya atau di mana dia berada. Tokoh netral, berekstensi demi cerita itu sendiri. Ia benar- benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan berekstensi dalam dunia fiksi. 1. Susunlah teks drama dialog yang menggambarkan tokoh protagonis dan antagonis 2. Perankan teks tersebut di depan kelas sesuai dengan karakter tokoh masing-masing

2. Mengembangkan Konflik