Mengembangkan Konflik Mengembangkan Latar

170 170 170 170 170 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u 5 masing-masing yang digambarkan dengan seksama. Tokoh-tokoh itu dapat memiliki berbagai watak sesuai dengan kemungkinan watak yang ada pada manusia, seperti jahat, baik, sabar, peragu, periang, pemurung, berani, pengecut, licik, jujur, atau campuran dari berbagai watak itu. Berdasarkan perwatakan, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh sederhana dan tokoh kompleks atau tokoh bulat. Tokoh sederhana dalam bentuknya yang asli, adalah tokoh yang hanya memiliki satu kualitas pribadi tertentu, satu sifat-watak tertentu saja. Sedangkan tokoh bulat atau kompleks adalah tokoh yang memiliki berbagai kemungkinan sisi kehidupan, menampilkan sifat dan watak bermacam-macam. Perilakunya sering tak terduga dan memberikan efek kejutan pada penonton. Tokoh kompleks ini hampir menyerupai sifat manusia pada kehidupan yang sebenarnya. Selain tokoh sederhana dan tokoh kompleks, terdapat juga tokoh statis dan tokoh berkembang. Tokoh statis adalah tokoh cerita yang secara esensial tidak mengalami perubahan dan atau perkembangan perwatakan sebagai akibat adanya peristiwa-peristiwa yang terjadi. Sebaliknya, tokoh berkembang wataknya akan berkembang sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang dihadapinya. Ia secara aktif berinteraksi dengan lingkungannya, baik di lingkungan sosial, alam, maupun yang lain, yang kesemuanya itu akan mempengaruhi sikap, watak, dan prilakunya. Berdasarkan kemungkinan pencerminan tokoh cerita, tokoh cerita dapat dibedakan ke dalam tokoh tipikal dan tokoh netral. Tokoh tipikal adalah tokoh yang hanya sedikit ditampilkan keadaan individualitas- nya, dan lebih banyak ditonjolkan kualitas konteksnya atau di mana dia berada. Tokoh netral, berekstensi demi cerita itu sendiri. Ia benar- benar merupakan tokoh imajiner yang hanya hidup dan berekstensi dalam dunia fiksi. 1. Susunlah teks drama dialog yang menggambarkan tokoh protagonis dan antagonis 2. Perankan teks tersebut di depan kelas sesuai dengan karakter tokoh masing-masing

2. Mengembangkan Konflik

Konflik merupakan unsur yang esensial dalam pengembangan plot. Pengembangan plot sebuah karya naratif akan dipengaruhi oleh wujud dan isi konflik. Kemampuan pengarang untuk memilih dan membangun konflik melalui berbagai peristiwa akan sangat menentukan kadar kemenarikan cerita yang dihasilkan. Misalnya, peristiwa-peristiwa manusiawi yang seru, yang sensasional, yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan menyebabkan konflik. Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita, dapat berupa peristiwa fisik ataupun batin. Peristiwa fisik melibatkan aktivitas fisik, ada interaksi antara seorang tokoh cerita dengan sesuatu di luar dirinya: tokoh lain atau lingkungan. Peristiwa batin adalah sesuatu yang terjadi dalam batin, hati seorang tokoh. Kedua bentuk peristiwa tersebut saling Di unduh dari : Bukupaket.com 171 171 171 171 171 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u Sasaran Kompetensi 7 6 berkaitan, saling menyebabkan terjadinya hubungan satu dengan yang lain. Bentuk konflik sebagai bentuk kejadian, dapat pula dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu konflik fisik dan konflik batin atau konflik eksternal dan konflik internal. 1. Tulislah teks percakapan dialog yang menggambarkan sebuah konflik. Konflik tersebut dapat berupa konflik fisik atau konflik batin 2. Tukarkan hasil kerja kamu dengan teman kemudian tentukan apakah percakapan tersebut menggambarkan sebuah konflik atau tidak. Kemukakan alasannya

3. Mengembangkan Latar

Latar atau setting yang disebut juga sebagai landas tumpu, mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan. Tahap awal karya fiksi pada umumnya berisi penyituasian, pengenalan terhadap berbagai hal yang akan diceritakan. Misalnya, pengenalan tokoh, pelukisan keadaan alam, lingkungan, suasana tempat, mungkin juga hubungan waktu, dan lain-lain yang dapat menuntun pembacapendengar secara emosional kepada situasi cerita. Latar memberikan pijakan secara konkret dan jelas. Hal ini penting untuk memberikan kesan realistis kepada penonton atau pembaca. Dengan demikian, pembaca merasa dipermudah untuk ”mengoperasi- kan” daya imajinasinya, di samping dimungkinkan untuk berperan serta secara kritis sehubungan dengan pengetahuannya tentang latar. 1. Tuliskan masing-masing satu paragraf yang menunjukkan latar: a. tempat; b. hubungan waktu; dan c. suasana sosial. 2. Tulisan tersebut bersifat transisi atau pengenalan dalam sebuah naskah drama Carilah naskah drama kemudian tentukan penokohannya, konflik, latar, serta sudut pandang Tulislah naskah drama satu babak minimal terdapat tiga tokoh di dalamnya Bacakan naskah drama yang kamu buat di depan kelas dapat dibantu oleh teman sesuai jumlah tokoh di dalamnya Di unduh dari : Bukupaket.com 172 172 172 172 172 u Belajar Efektif Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 Bahasa Indonesia 2 untuk SMAMA Kelas XI Ilmu AlamIlmu Sosial u D Membaca Buku Biografi