Kandungan Gizi dan Manfaat Hama dan Penyakit

tepi rata, petulangan menyirip, panjang 1,5 - 12 cm, lebar 1 - 5 cm, berwarna hijau Hewindati, 2006. Bunga tanaman cabai berbentuk terompet kecil, umumnya bunga cabai berwarna putih, tetapi ada juga yang berwarna ungu. Cabai berbunga sempurna karena terdiri atas tangkai bunga, dasar bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, alat kelamin jantan dan alat kelamin betina Hewindati, 2006. Buah cabai merah umumnya berbentuk memanjang berkisar antara 5 – 25 cm. Buah muda berwarna hijau tua, setelah masak menjadi merah cerah. Bijinya berwarna kuning kecokelatan, dan berbentuk pipih. Cabai yang banyak bijinya akan semakin pedas rasanya. Cabai merah keriting rasanya relatif lebih pedas daripada cabai merah besar Tjahjadi, 1991

2. Kandungan Gizi dan Manfaat

Cabai mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin A dan C, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata Priyadi, 2015. Cabai merah juga mengandung gizi dan vitamin yang berguna bagi tubuh, seperti yang terlihat pada tabel 2.1 Agromedia, 2011. Tabel 2.1. Kandungan Gizi Cabai Merah Segar per 100 gram No Kandungan Gizi Satuan 1 Air 90,9 2 Kalori 31,0 kal 3 Protein 1,0 g 4 Lemak 0,3 g 5 Karbohidrat 7,3 g 6 Serat 1,6 g 7 Vitamin A 470 IU 8 Thiamin 0,05 mg 9 Riboflavin 0,06 mg 10 Niasin 0,9 mg 11 Vitamin C 18,0 mg 12 Kalsium 29,0 mg 13 Fosfor 24,0 mg 14 Besi 0,5 mg Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik untuk masak memasak maupun ramuan obat tradisional. Manfaat cabai merah antara lain : mengobati rematik, mengobati bisul, mencegah stroke, mengatasi katarak, mengobati sariawan, dan menambah nafsu makan. Cabai menghasilkan vitamin C lebih banyak daripada jeruk dan provitamin A lebih banyak daripada wortel yang sangat diperlukan bagi tubuh.

3. Hama dan Penyakit

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman cabai antara lain: iklim, tanah, air, dan faktor biotik seperti gangguan hama dan penyakit, serta tumbuhan pengganggu. Salah satu kendala rendahnya hasil produksi cabai adalah adanya gangguan dari organisme pengganggu tumbuhan OPT, khususnya hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit tersebut dapat mengakibatkan penurunan produksi bahkan sampai mengakibatkan gagal panen. Menurut Badan Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta 2007, banyak jenis hama yang menyerang tanaman cabai merah sejak dari persemaian sampai panen. Beberapa jenis hama utama tanaman cabai merah yaitu : Tabel 2.2. Hama-Hama Penting Tanaman Cabai Merah Fase Pertumbuhan Nama Umum Nama Ilmiah Persemaian atau sebelum tanam 1. Trips 2. Kutu daun persik 3. Tungau teh kuning 1. Trips parvispinus 2. Myzus persicae 3. P. latus Fase vegetatif 1. Ulat tanah 2. Gangsir 3. Uret 1. Agrotis ipsilon 2. B. portentotus 3. Phylophaga spp. Fase vegetatif dan fase generatif 1. Ulat grayak 2. Ulat bawang 3. Kutu daun persik 4. Trips 5. Tungau teh kuning 6. Kutu kebul 7. Wereng kapas 8. Lalat penggorok daun 1. Spodoptera litura 2. S. exigua 3. M. persicae 4. T. parvispinus 5. P. latus 6. Bemisia tabaci 7. E. lybica 8. Lhuidobrensis Fase generatif 1. Ulat buah tomat 2. Lalat buah 1. Helicoverpa armigera 2. Bactrocera dorsalis Sumber : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Sedangkan penyakit utama pada cabai merah adalah rebah kecambah Phytium spp., bercak daun Cercospora sp., antraknosa Colletotrichum sp., layu fusarium Fusarium oxysporum, layu bakteri Pseudomonas solanacearum, busuk daun Phytopthora capsici, dan embun tepung Leveillula taurica.

B. Penyakit Antraknosa