foil, NaCl 1, FeCl 1, natrium hipoklorit, kertas saring, pewarna methylen blue, plastik transparan, dan kertas payung.
F. Langkah Kerja
1. Observasi Lapangan
Meliputi kegiatan mengamati secara langsung buah cabai yang menunjukkan gejala antraknosa, untuk memperoleh beberapa informasi
mengenai penyakit antraknosa pada cabai. Selanjutnya mengambil beberapa sampel cabai yang terkena antraknosa untuk dilakukan
pengujian. Selain itu melakukan pengamatan tanaman lidah mertua yang akan digunakan.
2. Persiapan Alat dan Bahan
Meliputi persiapan alat dan bahan yang digunakan. Alat yang akan digunakan untuk media tumbuh jamur disterilisasi terlebih dahulu yaitu
dengan cara disemprot dengan alkohol 70, dipanaskan di atas bunsen atau dilakukan sterilisasi dengan autoklaf selama ± 15 menit, tekanan 1
atm pada 121ºC. Bahan pembuatan ekstrak yaitu tanaman lidah mertua diperoleh di
Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan dipilih yang memiliki kondisi baik. Bagian tanaman yang digunakan yaitu bagian
daunnya yang segar.
3. Pembuatan Media PDA Potato Dextrose Agar
PDA sebanyak 39 gr dilarutkan dalam 1 liter aquades dan dipanaskan sampai semua terlarut secara homogen menggunakan hotplate
dan stirrer magnetic. Media selanjutnya dituangkan dalam erlenmeyer dan disterilkan menggunakan autoklaf pada tekanan 1atm dengan suhu 121
C selama 10 menit.
4. Identifikasi Jamur Collectotrichum capsici
Identifikasi jamur berupa identifikasi morfologi jamur dan identifikasi mikroskopis melalui pengecatan. Identifikasi morfologi
melalui pengamatan kenampakan dari kultur yang diperoleh. Pengamatan mikroskopis dilakukan dengan mengambil 1 ose jamur, diletakkan di
tengah-tengah gelas benda dan dicampurkan dengan 1 tetes larutan methylen blue, kemudian ditutup dengan gelas penutup. Diamati dengan
mikroskop dan didokumentasikan. Hasil pengamatan selanjutnya dicocokan dengan pustaka identifikasi jamur.
5. Pembuatan Ekstrak Lidah Mertua