Penguatan Pendidikan Karakter Kajian Pustaka

10. Semangat kebangsaan, yaitu cara berfikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. 11. Cinta tanah air, yaitu cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. 12. Menghargai prestasi, yaitu sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. 13. Bersahabatkomunikatif, yaitu tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. 14. Cinta damai, yaitu sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. 15. Gemar membaca, yaitu kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan manfaat bagi dirinya. 16. Peduli lingkungan, yaitu sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. 17. Peduli sosial, yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 18. Tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, karakter dimulai dalam sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

4. Pendekatan Tematik Integratif

a. Pengertian Tematik Integratif Dalam rencana penerapan kurikulum 2013 disajikan model pembelajaran tematik integratif. Ini mungkin berbeda dengan kurikulum-kurikulum yang sebelumnya. Konsep pembelajaran tematik merupakan pengembangan dari pemikiran dua orang tokoh pendidikan yakni Jakob dengan konsep pembelajaran interdisipliner dan Fogarty dengan konsep terpadu Majid, 2014:85. Menurut Majid 2014:85 pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar-mata pelajaran dalam sebuah tema. Pembelajaran integratif merupakan pendekatan penting dalam konteks pembelajaran kurikulum 2013. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa pembelajaran integratif merupakan pembelajaran yang dikembangkan dengan berbasis pada konsep pembelajaran yang akuntabel dan berbasis standar. Dikatakan akuntabel karena pendekatan pembelajaran ini menekankan aspek keterbukaan dalam hal bagaimana siswa belajar dan apa saja yang mendorong siswa belajar. Sedangkan, yang dikatakan dengan berbasis standar karena pembelajaran ini menekankan upaya guru dalam mempersiapkan siswa agar mampu mencapai standar yang telah ditetapkan Yunus Abidin, 2014:214. Pembelajaran tematik ini agar berguna menjadi pembelajaran yang akuntabel dan standar, upaya pengembangan pembelajaran integratif dilakukan dengan melalui beberapa strategi. Yunus Abidin 2014 memaparkan ada 10 macam bentuk strategi untuk mengembangkan pembelajaran integratif tersebut, yaitu: 1. Kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat 2. Pembelajaran difokuskan pada apa yang akan siswa kerjakan bukan apa yang akan guru lakukan. 3. Standar kompetensi, penilaian, dan strategi pembelajaran senantiasa harus berhubungan. 4. Pembelajaran diawali dengan keputusan bersama tentang apa yang harus diketahui dan dilakukan siswa dan harus menjadi apa siswa setelah mengikuti pembelajaran. 5. Standar yang ditetapkan harus dapat diobservasikan dan diukur. 6. Penilaian dilakukan secara terintegrasi dengan strategi pembelajaran. 7. Pembelajaran diarahkan pada upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam menghasikan ide dan pemahaman yang luas. 8. Pembelajaran diarahkan pada upaya meningkatkan keterampilan umum yang dibutuhkan seperti keterampilan memecahkan masalah, keterampilan meneliti, dan keterampilan menguasai teknologi. 9. Guru bebas memilih gaya mengajar selama ketercapaian standar trepenuhi. 10. Materi pembelajaran merupakan kendaraan untuk memenuhi standar yang ditetapkan. b. Keunggulan pembelajaran tematik integratif Berdasarkan strategi pembelajaran yang telah dituliskan diatas Yunus Abidin 2014 mengungkapkan bahwa tematik integratif memiliki keunggulan sebagai berikut: 1. Pendekatan integratif merupakan pembelajaran yang menekankan aspek keterbukan. 2. Pendekatan integratif menekankan aspek relevansi antara apa yang dipelajari dengan apa yang dibutuhkan siswa. 3. Pembelajaran integratif merupakan seperangkat aktivitas pembelajaran dan bukan merupakan program pembelajaran yang kaku sehingga prosedurnya dapat dikembangkan guru secara kreatif. 4. Pembelajaran integratif dikembangkan berdasarkan kebutuhan siswa sehingga guru dapat secara bebas menghubungkan kurikulum dengan konteks kehidupan siswa yang senyatanya. 5. Pembelajaran integratif bersifat bertahap sehingga memastikan tidak ada siswa yang tertinggal dibelakang. c. Prinsip Pembelajaran Tematik Integratif Menurut Abdul majid 2014:89 ada beberapa prinsip yang berkenaan dengan pembelajaran tematik integratif, yaitu sebagai berikut: 1. Pembelajaran tematik integratif memiliki satu tema yang aktual, dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi yang beragam dari beberapamata pelajaran. 2. Pembelajaran tematik integratif perlu memilih materi beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. 3. Pembelajaran tematik integratif tidak boleh bertentangan dengan tujuan kurikulum yang berlaku sebaliknya pembelajaran tematik integratif harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang memuat dalam kurikulum. 4. Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan, kebutuhan, dan pengetahuan awal. 5. Materi pemebelajaran yang diapadukan tidak terlalu dipaksakan. d. Karakteristik pembelajaran Tematik Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajarn tematik memiliki karakteristik. Menurut Abdul majid 2014:89 ada 6 macam karakteristik yaitu: 1. Berpusat pada siswa 2. Memberi pengalaman langsung 3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas 4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran 5. Bersifat fleksibel 6. Menggunakan prinsip belajar sambil bermaindan menyenangkan. e. Hambatan Penerapan Kurikulum Tematik Integratif Penerapan kurikulum tematik integratif membutuhkan kesiapan pemangku kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi. Venville dalam Ahmadi lif dan Sofan, 2014:101