Kajian Produk Akhir Data Hasil Validasi Pakar Kurikulum SD 2013 dan Revisi Produk

Rerata Jumlah total: Responden 4,13 Kategori Baik Hasil validasi tersebut berpedoman terhadap aspek pengembangan perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 yaitu 1 identitas RPP, 2 perumusan indikator, 3 perumusan tujuan pembelajaran, 4 pemilihan materi ajar, 5 pemilihan sumber belajar, 6 pemilihan media belajar, 7 metode pembelajaran, 8 skenario pembelajaran, 9 penilaian, 10 lembar kerja siswa, 11 bahasa. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 A memberi skor 4,00 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 B memberi skor 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Pada guru SD kelas IV A memberi skor 4,24 dengan kategori “sangat baik”. Guru SD kelas IV B memberi skor 4,00 dengan kategori “ baik”. Dari keseluruhan hasil validasi tersebut didapatkan rerata skor 4,12 dengan kategori “baik”. Perangkat pembelajaran dikategorikan “Baik” karena telah memenuhi semua aspek RPPTH. RPPTH yang dibuat memuat 1 identitas RPPTH sudah lengkap, 2 perumusan indikator sesuai dengan SKL, KI dan KD, 3 perumusan tujuan pembelajaran telah mengandung ABCD yaitu Audience, Behavior, Condition, dan Degree Permendikbud,2013:40 contohnya: Siswa mampu membedakan minimal pecahan senilai dengan pecahan campuran, 4 pemilihan materi ajar sudah sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 5 pemilihan sumber belajar sudah relevan, 6 pemilihan media belajar sudah lebih kreatif dan inovatif, 7 metode pembelajaran sudah menggunakan pendekatan tematik integratif dan pendekatan saintifik, 8 skenario pembelajaran sudah mencerminkan kegiatan saintifik dalam pembelajaran, 9 penilaian sudah menggunakan penilaian otentik, 10 lembar kerja siswa dibuat semenarik mungkin dan sesuai dengan kegiatan pembelajaran, 11 bahasa yang digunakan sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar. Dengan demikian, produk yang dikembangkan ini dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik dan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum SD 2013.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka pemahaman peneliti pun dituliskan pada tiap-tiap bab yang ada skripsi ini, dari penulisan ini peneliti dapat menarik beberapa kesimpulkan sebagai berikut: a. Perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 dikembangkan dengan langkah penelitian dan pengembangan dari hasil modifikasi antara model pengembangan perangkat pembelajaran model Kemp dan prosedur penelitian RD model Borg dan Gall. Pengembangan tersebut meliputi lima langkah pengembangan yaitu 1 potensi dan masalah, 2 pengumpulan data, 3 desian produk, 4 validasi ahli, 5 revisi desain, sampai dihasilkan desain produk akhir yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum SD 2013 subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. b. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah melalui beberapa tahap antara lain validasi ahli yaitu validasi dari dua orang dosen pakar Kurikulum SD 2013 dan dua orang guru SD kelas IV. Pada validasi perangkat pembelajaran, pakar Kurikulum SD 2013 A mem beri skor 3,74 dengan kategori “baik”. Pakar Kurikulum SD 2013 B memberi skor 3,71 dengan kategori “baik”. Pada Kepala Sekolah SD A memberi skor 4,25 dengan kategori “sangat baik” dan terakhir Guru SD kelas IV memberi skor 4,84 dengan kategori “sangat baik”. Dari hasil validasi tersebut diperoleh skor rerata perangkat pembelajaran 4,13. Skor tersebut menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang mengacu Kurikulum SD 2013 subtema subtema Hewan dan Tumbuhan di lingkungan rumahku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar memiliki kualitas “baik: yang dapat ditinjau pada 4 aspek yaitu a Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, b Lembar Kerja Siswa LKS, c instrument pembelajaran, d bahan ajar.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Perangkat pembelajaran yang dikembangkan pada penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Wawancara untuk analisis kebutuhan hanya dilakukan dengan dua orang guru SD kelas IV. b. Tidak dilaksanakannya uji coba lapangan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan. c. Sumber gambar yang menggambarkan kebudayaan lokal Indonesia terbatas.