Bentuk Fisik Mesin Implementasi Penelitian

43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas hasil pengamatan dari mesin roasting biji kopi portabel dengan menggunakan mikrokontroler ATmega32. Hasil pengamatan berupa pengujian kemampuan alat, pengujian sensor thermocouple tipe-K dalam mendeteksi kenaikan suhu dan tingkat keberhasilan alat menghasilkan kopi dengan tingkat kematangan sesuai dengan menu yang dipilih.

4.1. Implementasi Penelitian

Pada sub bab implementasi penelitian ini akan dibahas hasil dari implementasi penelitian, perubahan yang terjadi dalam implentasi alat serta cara kerja dari alat yang dibuat.

4.1.1. Bentuk Fisik Mesin

Roasting Perangkat keras mesin roasting secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 4.1, mesin roasting terdiri atas drum serta boks kontroler yang dapat ditunjukkan pada gambar 4.1, 4.2, 4.3, dan 4.4, tata letak minimum sistem ATmega32 beserta regulator tegangan pada box kontroler dapat dilihat pada gambar 4.5, servo valve ditunjukan pada gambar 4.6, tata letak sensor suhu ditunjukan pada gambar 4.7, transistor sebagai saklar ditunjukan pada gambar 4.8. Gambar 4.1. Mesin Roasting Tampak Samping PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.2. Drum Mesin Roasting Tampak Depan Gambar 4.3. Mesin Roasting dan Boks Kontroler Tampak Atas Gambar 4.4. Mesin Roasting Tampak Belakang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.5. Tata letak Dalam Box Kontroler Gambar 4.6. Servo Valve Gambar 4.7. Letak Sensor Suhu Thermocouple Tipe-K PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.8. Transistor Sebagai Saklar Gambar 4.9. Penampil LCD dengan modul I2C Pada pembuatan mesin roasting terdapat perubahan pada beberapa bagian perangkat elektronik, rancangan awal pada gambar 3.13 transistor sebagai saklar akan digunakan sebagai pengendalai solenoid valve namun pada percobaan awal penggunaan servo valve sudah cukup untuk mematikan mesin secara otomatis. Pada alat ditambahkan kipas angin dc 12V sebagai pendigin suhu drum yang berfungsi untuk menurunkan suhu yang berlebih pada proses roasting , untuk mengendalikan hidup matinya kipas angin digunakan transistor sebagai saklar dapat dilihat pada gambar 4.9. Perubahan berikutnya terdapat pada penampil lcd, pada gambar 3.9, rancangan penampil lcd langsung dihubungkan pada mikrokontroler sedangkan pada gambar 4.9. lcd menggunakan modul i2c. Perubahan pada rangkaian penampil LCD bertujuan untuk mengurangi penggunaan port pada mikrokontroler dari tujuh port menjadi dua port. Pada diagram alir utama pada gambar 3.16 terjadi beberapa perubahan pada bagian proses memasukan biji kopi, sebelumnya proses memasukan dilakukan pada diagram alir eksekusi pada gambar 3.17, namun diubah menjadi pada awal diagram alir utama seperti pada gambar 4.10. Perubahan lainnya tampak pada gambar 3.16 dimana setpoint yang diagram alir eksekusi yang digantikan gambar diagaram alir eksekusi pada gambar 4.11. Gambar 4.10 Diagram Alir Utama PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.11 Diagram Alir Eksekusi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.1.2. Cara Penggunaan Alat