Pengujian Tuning Kontroler PID

memiliki pembacaan yang lebih akurat. Hasil pengujian sensor suhu thermocouple ditunjukan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Hasil Pengujian Sensor Suhu Hasil Pembandingan Sensor Dengan Module Max6675 No Suhu Thermometer Sensor suhu Thermocouple Penngukuran ke- Suhu Rata-rata Thermocouple Error rata- rata I II III 1 29,00 29,75 29 29 29,25 0,86 2 40,00 40 40,25 40 40,08 0,2 3 55,00 56,25 54,75 55 55,33 0,6 4 100,00 100 100 101 100,33 0,33 5 150,00 150,25 150,75 150 150,33 0,22 6 180,00 181 180,25 180 180,41 0,22 7 190,00 190 189,75 190,75 190,16 0,08 8 195,00 195 196 194,75 195,25 0,12 9 200,00 200 200 200 200 10 205,00 205 205,25 205 205,08 0,03 Jumlah error 2,66 Rata-rata Error 0,26 Kalibrasi dilakukan sebanyak 10 kali dengan cara menaikan nilai suhu secara bertahap. Dimana proses pengukuran sensor suhu thermocouple dengan thermometer acuan dilakukan secara bersamaan. Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.2, menunjukan jumlah error adalah 2,66 dan rata-rata nilai error sebesar 0,26 . Berdasarkan nilai pada table 4.2, tersebut dapat disimpulkan bahwa sensor thermocouple layak digunakan.

4.2.3. Pengujian Tuning Kontroler PID

Pada perancangan PID sistem pengendali sistem pengendali suhu ini, menggunakan metode hand tuning untuk menentukan parameter Kp, Ki, dan Kd. Proses tuning parameter PID ini dilakukan dengan cara mengatur nilai Kp hingga didapat respon sistem yang mendekati 205 o C. Hasil tunning nilai Kp ditunjukkan pada Tabel 4.3. Gambar 4.13 grafik setpoint 205 o C Kp=0,5 Gambar 4.14. grafik setpoint 205 o C Kp=0,8 50 100 150 200 250 300 1 9 6 1 9 1 2 8 6 3 8 1 4 7 6 5 7 1 6 6 6 7 6 1 8 5 6 9 5 1 1 4 6 1 1 4 1 1 2 3 6 1 3 3 1 1 4 2 6 1 5 2 1 1 6 1 6 1 7 1 1 S u h u o C Waktu Detik suhu 50 100 150 200 250 300 1 7 4 1 4 7 2 2 2 9 3 3 6 6 4 3 9 5 1 2 5 8 5 6 5 8 7 3 1 8 4 8 7 7 9 5 1 2 3 1 9 6 1 1 6 9 1 2 4 2 1 3 1 5 S u h u o C Waktu Detik suhu Gambar 4.15. grafik setpoint 205 o C Kp=0,1 Tabel 4.3. Hasil Tunning Nilai Kp dengan Setpoint 205 o C Kp T Steady o C ESS 0,1 - - 0,5 210,25 2,56 0,8 212,8 3,8 Berdasarkan hasil perancangan pada tabel 4.3. didapat nilai Kp=0,5 yang memiliki ESS paling kecil yaitu 2,56 dengan hasil grafik pada gambar 4.13, nilai error ini lebih kecil jika dibandingkan dengan sistem dengan nilai Kp=0,8 yaitu 3,8 dengan gambar grafik pada gambar 4.14, sedangkan dengan nilai Kp=0,1 sisitem sangat lama mencapai setpoint yang tampak pada gambar 4.15, sehingga sistem tidak layak digunakan, gambar grafik respon suhu terhadap waktu nilai Kp 0,1, 0,5 dan 0,8 dapat dilihat pada gambar 4.13 sampai 4.15. Setelah diperoleh nilai Kp yang cukup baik, berikutnya mencari nilai Ki dengan menggunakan nilai Kp=0,5 dan set point tetap yaitu 205 o C. Hasil tuning parameter Ki ditunjukkan pada Tabel 4.4, berikut. 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 1 4 7 9 3 1 3 9 1 8 5 2 3 1 2 7 7 3 2 3 3 6 9 4 1 5 4 6 1 5 7 5 5 3 5 9 9 6 4 5 6 9 1 7 3 7 7 8 3 8 2 9 Su hu o C Waktu Detik suhu Tabel 4.4. Hasil Tuning Nilai Ki dengan Setpoint 205 o C Kp Ki T Steady o C Tsdetik Trdetik Tddetik ESS 0,5 210,25 904 398 256 2,56 0,5 0,00075 209,75 778 401 226 2,31 0,5 0,25 - - - - - Gambar 4.16. Hasil Tunning Kp = 0,5 Ki = 0,00075 Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 4.4, diperoleh respon yang baik dengan toleransi kesalahan dibawah 5 dan terjadi overshoot 6.159. Karena respon cukup baik, maka tidak memerlukan penggunaan nilai kd atau nilai kd dianggap = 0. Hasil respon nilai Kp=0,5 ditunjukkan pada gambar 4.16.

4.2.4. Pengujian dengan Berat Biji Kopi Berbeda