C. Pembahasan
Hasil penelitian pada sampel remaja yang bersekolah di SMP Negeri 13 Medan dan SMP Swasta Kesatria Medan diperoleh nilai R
= 0,392 dengan p= 0.000 p0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara persepsi
terhadap peran ayah dengan harga diri remaja. Interaksi antara ayah dan remaja dapat membentuk persepsi tersendiri oleh
remaja terhadap peran ayah. Menurut teori persepsi sosial, seseorang akan melakukan penilaian-penilaian dalam upaya memahami orang lain, dalam hal ini
adalah upaya remaja memahami peran ayah dengan cara memberi penilaian- penilaian melalui interaksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi
sosial sendiri bersumber dari tiga elemen. Elemen tersebut adalah pribadi, situasi dan perilaku. Pengalaman yang seseorang miliki terhadap elemen-elemen tersebut
apabila semakin banyak maka semakin terperinci pemahaman seseorang terhadap objek sosial tersebut Brehm Kassin, dalam Soegiyoharto, 2006. Artinya
semakin remaja merasa mengenal ayah mereka dengan tepat dan benar maka mereka cenderung bisa mempersepsikan peran ayah mereka dengan baik.
Dubowitz 2001 menjelaskan bahwa remaja yang merasakan dukungan dari ayah atau merasa ayahnya makin dekat maka harga diri remaja tersebut akan
makin baik, apapun jenis kelaminnya. Coopersmith 1967 juga mengemukakan bahwa yang sangat besar
peranannya dalam pembentukan harga diri seorang anak adalah orang-orang disekitar anak tersebut significant other seperti ayah dan ibu.
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya Maharani dan Andayani 2003 juga menjelaskan bahwa keterlibatan ayah sangat mempengaruhi proses perkembangan individu, dimana
ayah yang memberikan perhatian dan dukungan pada anak akan memberikan perasaan diterima, diperhatikan dan memiliki rasa percaya diri, sehingga proses
perkembangan anak tersebut dapat berjalan dengan baik. Kesimpulan dari uraian diatas bahwa ketika seorang ayah berperan dalam
perkembangan remaja sehingga membentuk persepsi yang positif terhadap ayah akan memberikan perasaan diterima, diperhatikan dan memiliki rasa percaya diri
yang merupakan karakteristik dari individu yang memiliki harga diri tinggi. Berdasarkan nilai koefisien determinan R
2
yang diperoleh dari hubungan persepsi terhadap peran ayah pada harga diri yaitu sebesar 0,154 maka dapat
dinyatakan kontribusi persepsi terhadap peran ayah 15,4 pada harga diri remaja. Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa terdapat 84,6 variabel lain yang
berpengaruh terhadap harga diri. Menurut Berns 2004 yang mempengaruhi harga diri individu selain orangtua adalah teman sebaya, sekolah, media dan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Uji asumsi
a. Uji normalitas, menggunakan metode statistik tes Kolmogorof-Smirnov.
Skala persepsi terhadap peran ayah telah menyebar secara normal, dengan nilai Z=1,249 dan p0,05 p=0,088. Skala harga diri juga telah menyebar
secara normal, dengan nilai Z=1,109 dan p0,05 p=0,171. b.
Uji Linearitas menggunakan uji F. Variabel persepsi terhadap peran ayah memiliki hubungan yang linear
dengan variabel harga diri, dengan nilai F = 52,483 dan p0.05 p = 0.000 2.
Uji Hipotesis Hipotesis penelitian diterima, bahwa ada hubungan positif antara persepsi
terhadap peran ayah dengan harga diri remaja. Semakin positif persepsi remaja terhadap peran ayah, maka semakin tinggi harga diri remaja. Sebaliknya
semakin negatif persepsi remaja terhadap peran ayah, maka semakin rendah harga diri remaja.
Kedua variabel memiliki hubungan yang signifikan dengan koefisien korelasi R = 0,392 dan taraf signifikansi p = 0.000 p0.05.
Universitas Sumatera Utara