Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun
melainkan dengan analisis rasional dan melalui professional judgement Azwar, 2004. Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement yaitu dosen
pembimbing peneliti.
2. Uji daya beda
Sebelum melakukan pengujian reliabilitas, hendaknya terlebih dahulu melakukan prosedur seleksi aitem dengan cara menguji karakteristik masing-
masing aitem yang menjadi bagian tes yang bersangkutan. Aitem-aitem yang tidak memenuhi syarat kualitas yang baik tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes
Azwar,2000. Prinsip kerja yang dijadikan dasar untuk melakukan seleksi aitem dalam hal ini adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai
dengan fungsi ukur skala sebagaimana dikehendaki oleh penyusunnya Azwar, 2005.
Pengujian daya beda aitem menghendaki dilakukannya komputasi korelasi antara distribusi skor aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu distribusi
skor skala itu sendiri. Komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total r
it
yang dikenal dengan sebutan parameter daya beda aitem. Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r
it
≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30, daya pembedanya
dianggap memuaskan. Aitem yang memiliki harga r
it
kurang dari 0,30 dapat diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya beda rendah Azwar, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Pernyataan-pernyataan pada skala diuji daya beda aitemnya dengan menghitung antara skor aitem dengan skor total skala. Teknik statistika yang
digunakan adalah koefisiensi Product Moment oleh Pearson. Formulasi koefisien korelasi Product Moment dari Pearson digunakan bagi tes-tes yang setiap
aitemnya diberi skor kontinyu. Semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem
tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Bila koefisien korelasi rendah mendekati angka nol berarti fungsi aitem
tersebut tidak cocok dengan fungsi ukur skala dan daya bedanya tidak baik Azwar, 2005. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan menggunakan
SPSS 16.0 for Windows
3. Uji reliabilitas
Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada konsistensi atau kepercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas ini
ditunjukkan oleh konsistensi skor yang diperoleh subjek dengan memakai alat yang sama Suryabrata, 2000.
Uji reliabilitas alat ukur menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan prosedur hanya memerlukan satu kali penggunaan tes kepada sekelompok
individu sebagai subjek. Pendekatan ini dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi Azwar, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik
reliabilitas Alpha dari Cronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas r
xx’
yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas
Universitas Sumatera Utara
mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berarti semakin rendahnya reliabilitas.
F. Hasil Uji Coba Alat Ukur 1. Skala persepsi terhadap peran ayah