tidak dapat dihindari. Ancaman hanya dapat diminimalkan dengan kekuatan Strength yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang mampu menghadapi
ancaman dan dapat bertahan, maka akan menjadi pemenang dalam persaingan bisnis.
Faktor-faktor Treaths Ancaman Toko Lestari Rattan and Furniture adalah sebagai berikut :
a. Pelaku bisnis baru pada usaha sejenis. b. Kehilangan
pelanggan karena
berpindah kepada pesaing. c. Persaingan harga antara usaha sejenis.
d. Kelangkaan bahan
baku. e. Adanya sales rotan door to door
G. Rotan
Rotan adalah palem memanjat berduri yang terdapat di daerah tropis dan subtropis Benua Lama. Rotan merupakan hasil hutan terpenting setelah kayu di
sebagian besar Asia Tenggara. Tumbuhan ini dimanfaatkan secara komersil sebagai sumber rotan batang untuk industri mebel rotan, karena kekuatan,
kelenturan dan keseragamannya. Tumbuhan ini mempunyai nilai sosial yang besar sebagai sumber
penghasilan bagi sebagian besar daerah di Asia Tenggara. Jauh sebelum orang Portugis membawa perdagangan rotan ke Eropa dengan terbukanya Asia Timur,
rotan begitu berharga bagi kehidupan desa sehingga orang dapat menyebutnya sebagai perdapan rotan di Asia Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
Batang rotan biasanya langsing dengan diameter 2-5cm, beruas-ruas panjang, tidak berongga, dan banyak yang dilindungi oleh duri-duri panjang,
keras, dan tajam. Duri ini berfungsi sebagai alat pertahanan diri dari herbivora, sekaligus membantu pemanjatan, karena rotan tidak dilengkapi dengan sulur.
Suatu batang rotan dapat mencapai panjang ratusan meter. Batang rotan mengeluarkan air jika ditebas dan dapat digunakan sebagai cara bertahan hidup di
alam bebas. Sebagian besar rotan berasal dari hutan di Indonesia, seperti Sumatra,
Jawa, Borneo, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Indonesia memasok 70 kebutuhan rotan dunia, dengan Cirebon sebagai sentra industri kerajinan dan mebel rotan
terbesar di Indonesia. Sisa pasar diisi dari Malaysia, Filipina, China, Sri Lanka, dan Bangladesh.
Kualitas rotan ditentukan oleh bagaimana berat jenis, kelenturan, warna dan penampilan buku-buku dan permukaan batang. Rotan yang baik memiliki
berat jenis bahan yang lebih tinggi, kelenturannya tinggi sehingga apabila dibengkokkan akan segera kembali dan warna kulit rotan yang putih.
Rotan yang umum dipergunakan dalam industri tidak terlalu banyak. Beberapa jenis rotan yang paling umum diperdagangkan adalah Manau, Batang,
Tohiti, Mandola, Tabu-Tabu, Suti, Sega, Lambang, Blubuk, Jawa, Pahit, Kubu, Lacak, Slimit, Cacing, Semambu, serta Pulut.
Setelah dibersihkan dari pelepah yang berduri, rotan mentah harus diawetkan agar terlindung dari jamur. Secara garis besar terdapat dua proses
pengolahan bahan baku rotan, yaitu pemasakan dengan minyak tanah untuk rotan
Universitas Sumatera Utara
berukuran sedang besar dan pengasapan dengan belerang untuk rotan berukuran kecil.
Pemanfaatan rotan terutama adalah sebagai bahan baku mebel, misalnya kursi, meja tamu, serta rak buku. Rotan memiliki beberapa keunggulan daripada
kayu, seperti ringan, kuat, elastis mudah dibentuk, serta murah. Kelemahan utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk Pin Hole.
Batang rotan juga dapat dibuat sebagai tongkat penyangga berjalan dan senjata. Berbagai perguruan pencak silat mengajarkan cara bertarung
menggunakan batang rotan. Di beberapa tempat di Asia Tenggara, rotan dipakai sebagai alat pemukul dalam hukuman cambuk rotan bagi pelaku tindakan kriminal
tertentu. Beberapa rotan mengeluarkan getah resin dari tangkai bunganya. Getah
ini berwarna merah dan dikenal di perdagangan sebagai dragons blood darah naga. Resin ini dipakai untuk mewarnai biola atau sebagai meni. Sedangkan
masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah memanfaatkan batang rotan muda sebagai komponen sayuran
www.wikipedia.com .
Penelitian untuk meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya rotan dan kesadaran bahwa budi daya rotan mempunyai potensi yang nyata terjadi
dalam dua dasawarsa terakhir. Inovasi rotan pun terus berkembang,baik dari segi penggunaan bahan baku rotan, tren design mebel, dan manfaat-manfaat lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III GAMBARAN UMUM TOKO LESTARI
RATTAN AND FURNITURE
A. Sejarah Singkat Toko Lestari Rattan and Furniture Toko Lestari Rattan and Furniture didirikan oleh Bapak Ngatimin pada
tahun 1989. Pada awal membuka usaha Bapak Ngatimin menyewa sebuah rumah sederhana sebagai tempat ia menjual produk-produk dari rotan. Awalnya Bapak
Ngatimin masih mengambil atau memesan produk rotan dari usaha yang memproduksi barang-barang dari rotan untuk dijual kembali di Toko Lestari
Rattan and Furniture. Pada tahun 1990 Bapak Ngatimin mulai memproduksi produk-produk
dari rotan sendiri dengan pada awalnya masih memperkerjakan 5 lima orang tenaga kerja. Orang tua dari Bapak Ngatimin juga memiliki usaha rotan dengan
nama usaha Rosma Rotan, sehingga pada awal mendirikan usaha, Bapak Ngatimin memiliki pengalaman yang cukup baik dalam bidang usaha rotan.
Gambar 3.1 Toko Lestari Rattan and Furniture Sumber : Hasil penelitian, 2009 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada awal kegiatan pengoperasiannya konsumen yang datang untuk membeli barang-barang dari rotan belum banyak dan sudah terdapat usaha sejenis
di sepanjang jalan Gatot Subroto tersebut, sehingga keuntungan yang didapat oleh Bapak Ngatimin tidak begitu banyak. Apalagi Bapak Ngatimin harus membiayai
kegiatan operasional Toko Lestari dan membiayai keluarganya. Bapak Ngatimin tetap yakin dengan usaha yang ia jalankan akan
berhasil. Kendala-kendala yang dihadapinya tidak menjadikan Bapak Ngatimin patah semangat dalam mengelola usahanya tersebut. Terbukti pada tahun kedua,
Bapak Ngatimin mulai merasakan keuntungan dari Toko Lestari Rattan and Furniture. Saat ini Bapak Ngatimin mampu menyewa sebuah rumah toko ruko
tak jauh dari rumah yang disewanya pada awal mendirikan usaha dan memiliki pelanggan tetap yang membeli furniture baik untuk digunakan sendiri oleh
konsumen tersebut maupun memesan beberapa jenis furniture untuk dijual kembali di luar kota medan.
B. Kegiatan Operasional Toko Lestari Rattan and Furniture