Pada awal kegiatan pengoperasiannya konsumen yang datang untuk membeli barang-barang dari rotan belum banyak dan sudah terdapat usaha sejenis
di sepanjang jalan Gatot Subroto tersebut, sehingga keuntungan yang didapat oleh Bapak Ngatimin tidak begitu banyak. Apalagi Bapak Ngatimin harus membiayai
kegiatan operasional Toko Lestari dan membiayai keluarganya. Bapak Ngatimin tetap yakin dengan usaha yang ia jalankan akan
berhasil. Kendala-kendala yang dihadapinya tidak menjadikan Bapak Ngatimin patah semangat dalam mengelola usahanya tersebut. Terbukti pada tahun kedua,
Bapak Ngatimin mulai merasakan keuntungan dari Toko Lestari Rattan and Furniture. Saat ini Bapak Ngatimin mampu menyewa sebuah rumah toko ruko
tak jauh dari rumah yang disewanya pada awal mendirikan usaha dan memiliki pelanggan tetap yang membeli furniture baik untuk digunakan sendiri oleh
konsumen tersebut maupun memesan beberapa jenis furniture untuk dijual kembali di luar kota medan.
B. Kegiatan Operasional Toko Lestari Rattan and Furniture
Toko Lestari Rattan and Furniture buka dari hari Senin sampai hari Minggu. Bapak Ngatimin menutup usahanya jika memiliki acara keluarga dan
pada hari libur Islam. Aktivitas berjualan dimulai pada pukul 07.30-22.00 WIB setiap harinya. Bapak Ngatimin memperkerjakan 6 enam orang tenaga kerja
untuk membuat furniture dari rotan, namun menjelang bulan Ramadhan, Bapak Ngatimin menambah 3 tiga orang tenaga kerja. Tiga orang tenaga kerja ini biasa
disebut tenaga kerja musiman. Tenaga kerja musiman tersebut mendapatkan upah
Universitas Sumatera Utara
sebesar Rp. 3.000,00 Tiga ribu rupiah untuk setiap satu keranjang parsel yang mereka buat.
Penambahan tenaga kerja dilakukan khusus untuk membuat keranjang parsel, karena biasanya pada bulan Ramadhan permintaan konsumen terhadap
keranjang parsel meningkat. Selain 6 enam orang tenaga kerja tersebut, istri dan anak sulung Bapak Ngatimin juga ikut membantu dalam aktivitas usaha Toko
Lestari, yaitu Ibu Rosmawati dan Kartika Sari. Istri dan anak Bapak Ngatimin tersebut biasanya membantu dalam hal melayani pembeli yang datang ke Toko
Lestari.
Gambar 3.2 Kegiatan Operasional di Toko Lestari Rattan and Furniture Sumber : Hasil penelitian, 2009 data diolah
Kegiatan Bapak Ngatimin di Toko Lestari sendiri adalah memantau pekerjaan para karyawan ketika membuat furniture dan barang-barang dari rotan,
membeli bahan baku utama yaitu rotan dan bahan baku pendukung kegiatan produksi di Toko Lestari dan menerima pesanan furniture pelanggan dari luar kota
Medan. Pada Toko Lestari Rattan and Furniture jenis rotan yang sering
digunakan adalah jenis Manau, Semambu Keling, Semambu Putih, Tabu-Tabu, Sega, Cacing dan Pitrik. Tiap-tiap jenis rotan mempunyai fungsi yang berbeda-
Universitas Sumatera Utara
beda. Rotan jenis Manau merupakan jenis rotan yang memiliki kualitas paling baik menurut Bapak Ngatimin, sehingga harganya lebih mahal dari jenis rotan
lainnya. Manau digunakan untuk membuat kursi tamu. Jenis rotan yang juga digunakan untuk membuat kursi tamu di Toko Lestari Rattan and Furniture
adalah Semambu dan Tabu-Tabu, tentunya kualitasnya di bawah rotan jenis Manau. Sedangkan rotan jenis Sega digunakan untuk membuat jeruji sebagai alas
busa di kursi tamu, rotan jenis Cacing digunakan untuk membuat keranjang dan rotan jenis Pitrik digunakan untuk membuat anyaman.
Bapak Ngatimin biasanya membeli bahan baku pada pemasok bahan baku langganannya yaitu toko Mulia Jaya dan toko Timur Jaya. Toko Mulia Jaya
yang terdapat di jalan Ampera I Pondok Kelapa merupakan tempat Bapak Ngatimin membeli bahan baku rotan jenis Manau, Semambu keling, semambu
putih, Sega dan Cacing. Toko Mulia Jaya menjual rotan per batang dengan harga sebesar Rp. 8.500,00 Delapan ribu lima ratus rupiahbatang untuk jenis rotan
Manau, Rp. 7.000,00 Tujuh ribu rupiahbatang untuk jenis rotan Semambu keling dan Semambu putih dan Rp. 10.000,00 Sepuluh ribu rupiahbatang untuk
jenis rotan Sega dan Cacing. Pada toko Timur Jaya, rotan dijual per bal dengan harga sebesar Rp. 1.200.000,00 Satu juta dua ratus ribu rupiahbal untuk rotan
jenis Pitrik, Rp. 600.000,00 Enam ratus ribu rupiahbal untuk rotan jenis Manau dan Rp. 560.000,00 Lima ratus enam puluh ribu rupiahbal untuk rotan jenis
Tabu-Tabu. Bapak Ngatimin biasanya membeli 4 bal untuk rotan jenis Pitrik, 4 bal untuk jenis Manau dan 5 bal untuk jenis Tabu-Tabu. Harga bahan baku rotan
di toko Timur Jaya lebih mahal karena kualitas bahan baku rotannya lebih baik dari pada di toko Mulia Jaya.
Universitas Sumatera Utara
Bahan baku pendukung yang digunakan untuk kegiatan operasional di Toko Lestari Rattan and Furniture adalah paku 5 kg seharga Rp. 12.000,00 Dua
belas ribu rupiahkg, paku tembak 12 kotak seharga Rp. 20.000,00Dua puluh ribu rupiahkotak, H
2
O Rp. 13.000,00Tiga belas ribu rupiahliter dan air kaca Rp. 6.500,00 Enam ribu lima ratus rupiahliter yang digunakan untuk proses
pemutihan bahan baku rotan, tiner Rp. 8.000,00 Delapan ribu rupiahliter dan cerlak Rp. 13.000,00 Tiga belas ribu rupiahliter yang digunakan untuk
mengilatkan furniture. Melamin dan cairan pengeras juga digunakan untuk mengilatkan furniture namun harganya lebih mahal yaitu Rp. 50.000,00 Lima
puluh ribukg untuk melamin dan Rp. 10.000,00 Sepuluh ribu rupiah per botol kecil untuk cairan pengeras. Melamin dan cairan pengeras hanya digunakan
apabila pelanggan menginginkan penggunaan melamin untuk mengilatkan furniture yang ia pesan.
Bapak Ngatimin berusaha untuk menjalin hubungan yang baik dengan konsumen dan pelanggannya dengan cara meningkatkan dan mempertahankan
kualitas yang baik dari produk rotan yang dihasilkan di Toko Lestari Rattan and Furniture. Bapak Ngatimin yakin bahwa kualitas yang baik akan membuat
konsumen percaya pada produk yang dihasilkan di Toko Lestari, sehingga konsumen menjadi loyal dan menjadi pelanggan tetap di Toko Lestari Rattan and
Furniture. Hal ini terbukti dari banyaknya pelanggan yang tetap memesan furniture dari Toko Lestari untuk dijual kembali di luar kota Medan yaitu
Pekanbaru, Tebing Tinggi, Bagan Batu, Sibolga, Balige, Rantau Prapat dan Kisaran.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Toko Lestari Rattan and Furniture
Laporan RugiLaba Bulan Mei 2009
Penghasilan
Pendapatan penjualan
Total Penjualan Rp. 32.229.000,00
Rp. 32.229.000,00 Beban Usaha
1. Gaji karyawan Rp. 250.000,00 6 orang
2. Sewa gedung Rp. 22.000.000,0012 bulan
3. Sewa lahan Rp. 8.000.000,0012 bulan
4. Biaya bahan baku rotan 5. Biaya bahan baku pendukung
6. Biaya listrik 7. Biaya air
Total Biaya Rp. 1.500.000,00
Rp. 1.833.000,00
Rp. 666.000,00 Rp. 13.000.000,00
Rp. 10.000.000,00 Rp. 130.000,00
Rp. 100.000,00 Rp. 27.229.000,00
Laba
Laba bersih Rp. 5.000.000,00
Sumber : Toko Lestari Rattan and Furniture data diolah
Laba bersih Bapak Ngatimin dari Toko Lestari Rattan and Furniture per bulan rata-rata Rp. 5.000.000,00 Lima juta rupiah. Sementara itu, pengeluaran
Bapak Ngatimin perbulannya harus membayar pengeluaran berupa biaya listrik sebesar Rp. 130.000,00 Seratus tiga puluh ribu rupiah, biaya air sebesar Rp.
100.000,00 Seratus ribu rupiah. Sedangkan untuk gaji karyawan Bapak Ngatimin menggaji karyawannya sebesar Rp. 200.000,00 – Rp. 250.000,00 per
minggunya dan tambahan uang lembur sebesar Rp. 20.000,00 – Rp. 50.000,00
Universitas Sumatera Utara
tergantung pada jumlah borongan yang diterima Toko Lestari Rattan and Furniture atau jumlah furniture rotan yang dapat dihasilkan oleh karyawan Bapak
Ngatimin. Rumah toko ruko yang saat ini disewa Bapak Ngatimin sebagai tempat
usaha dan tempat tinggal keluarganya, disewa Bapak Ngatimin sebesar Rp. 22.000.000,00 dua puluh dua juta rupiah per tahunnya dan menyewa lahan
dibelakang ruko tersebut sebesar Rp. 8.000.000,00 delapan juta rupiah per tahunnya. Lahan ini digunakan sebagai tempat memproduksi barang-barang dari
rotan untuk dijual di Toko Lestari. Bapak Ngatimin menyewa ruko dan lahan tersebut sejak awal tahun 2008. Bapak Ngatimin memindahkan usahanya ke ruko
yang sekarang selain karena tempatnya lebih besar juga karena pemilik rumah yang disewa Bapak Ngatimin sebelumnya hendak dijual oleh pemiliknya.
Pindahnya lokasi usaha Bapak Ngatimin merupakan keputusan tepat yang dibuat oleh Bapak Ngatimin, karena lokasi sebelumnya yang juga berada di
jalan Gatot Subroto lebih kecil dari pada ruko yang digunakan saat ini dan masih berupa rumah kayu sederhana. Sedangkan ruko yang disewa Bapak Ngatimin saat
ini berupa bangunan tiga lantai, di mana lantai satu digunakan untuk memajang produk-produk yang dihasilkan di Toko Lestari Rattan and Furniture dan lahan di
bagian belakang lantai satu ruko tersebut digunakan sebagai tempat karyawan Bapak Ngatimin membuat furniture dan barang-barang dari rotan. Lantai dua dan
lantai tiga ruko digunakan sebagai tempat tinggal dari keluarga Bapak Ngatimin sendiri.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Bapak Ngatimin usaha rotan yang ia jalani selama ini merupakan usaha yang sangat berperan besar bagi kehidupan Bapak Ngatimin dan
keluarganya, karena Toko Lestari Rattan and Furniture hampir ± 20 tahun menghidupi Bapak Ngatimin dan keluarganya, walaupun kendala dalam usaha
rotan selalu ada, namun Bapak Ngatimin tetap yakin dengan usahanya dan mampu menghadapi segala kendala usaha yang ada.
C. Struktur Organisasi Toko Lestari Rattan and Furniture