Profil Bapak Ngatimin Analisis SWOT pada Toko Lestari Rattan and Furniture Jl. Gatot Subroto No. 457 Medan

Gambar 3.4 Furniture dan Produk-produk dari Rotan di Toko Lestari Sumber : Hasil penelitian, 2009 data diolah

G. Profil Bapak Ngatimin

Bapak Ngatimin lahir di Tebing Tinggi 50 tahun lalu tepatnya tanggal 1 Januari 1949. Bapak dari 3 tiga orang anak yaitu Kartika Sari, Najib Lutfi dan Siti Raudha ini menamatkan pendidikan hingga tingkat SMA Sekolah Menengah Atas. Sebelum menikah dengan Ibu Rosmawati, Bapak Ngatimin adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan swasta di kota Medan. Baru setelah menikah Bapak Ngatimin membuka usaha yang bergerak dalam bidang pembuatan dan penjualan furniture dan barang-barang dari rotan. Universitas Sumatera Utara Pengalaman dalam bidang usaha rotan, Bapak Ngatimin dapat dari usaha rotan milik orang tuanya yaitu Toko Rosma Rotan. Bapak Ngatimin membuka usaha rotan sendiri dengan tujuan ingin mandiri tanpa menyusahkan orang tuanya. Modal awal Bapak Ngatimin peroleh dari tabungannya selama menjadi karyawan di perusahaan swasta dan bantuan pinjaman dari orang tuanya. Dukungan penuh dari orang tua dan istri Bapak Ngatimin membuat Bapak Ngatimin semakin giat dan bersemangat dalam mengelola Toko Lestari Rattan and Furniture tersebut. Bapak Ngatimin juga pernah mendapatkan kredit dari Bank BRI sebesar Rp. 50.000.000,00 Lima puluh juta rupiah untuk Toko Lestari-nya tersebut. Dengan bantuan kredit dari Bank BRI tersebut dapat membantu Bapak Ngatimin menambah produksi furniture dan barang-barang dari rotan di tokonya membayar uang sewa ruko yang Bapak Ngatimin gunakan saat ini. Selama hampir ± 20 dua puluh tahun menjalankan Toko Lestari dan telah mengalami pasang surut dalam usaha tersebut, Bapak Ngatimin semakin yakin dengan usaha rotannya tersebut. Bapak Ngatimin juga merasa mampu bersaing dengan usaha sejenis di daerah sekitar ia membuka usahanya tersebut. Menurut Bapak Ngatimin, usaha Toko Lestari-nya sudah mempunyai pelanggan dan pangsa pasar sendiri, maka Bapak Ngatimin yakin usaha dapat bertahan. Toko Lestari Rattan and Furniture sudah sangat melekat dengan Bapak Ngatimin dan keluarganya karena telah menjadi mata pencaharian utama bagi Bapak Ngatimin dan keluarga. Hasil dari Toko Lestari telah dapat Bapak Ngatimin dan keluarga nikmati dalam bentuk sebuah rumah di Jln. Kapten Muslim Gg. Jawa No. 99 A Medan dan satu kendaraan bermotor. Rumah tersebut saat ini disewakan oleh Bapak Ngatimin dengan sewa sebesar Rp. 10.000.000,00 Universitas Sumatera Utara Sepuluh juta rupiah per tahunnya. Hal ini dilakukan karena Bapak Ngatimin berfikir tidak efisien apabila lantai 2 dua dan 3 tiga ruko yang disewanya tidak digunakan dan Bapak Ngatimin merasa lebih praktis jika keluarganya tinggal di ruko tersebut karena anggota keluarganya yaitu istri dan anak sulungnya dapat ikut membantu mengelola usaha rotan tersebut. Selain dalam bentuk rumah, kebutuhan rumah tangga dan juga biaya sekolah anak-anaknya, Bapak Ngatimin peroleh dari Toko Lestari Rattan and Furniture. Saat ini Bapak Ngatimin mampu menyekolahkan anak sulungnya Kartika Sari di Univeritas Medan Area UMA Fak. Psikologi semester 8 delapan, anak kedua Najmi Lutfi telah menamatkan pendidikan SMA-nya di SMA Negeri 3 Medan dan akan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi, dan anak ketiga Siti Raudha telah menamatkan pendidikan SMP-nya di SMP Swasta Panca Budi dan akan melanjutkan ke jenjang SMA. Pinjaman yang Bapak Ngatimin peroleh dari Bank BRI sebesar Rp. 50.000.000,00 Lima puluh juta rupiah pun sudah ia lunasi. Setiap harinya istri dan anak sulung Bapak Ngatimin membuka Toko Lestari pada pukul 07.30 WIB. Setelah toko dibuka Bapak Ngatimin mulai berbicara dengan para karyawannya, biasanya mengenai jenis furniture dan barang-barang dari rotan apa saja yang harus mereka buat untuk memenuhi pesanan atau dagangan di Toko Lestari, selain itu Bapak Ngatimin mulai mengecek persediaan bahan baku utama dan bahan baku pendukung tokonya. Pengecekan dilakukan untuk mencegah kekurangan bahan baku untuk produksi sehari-hari di Toko Lestari dan membantu Bapak Ngatimin untuk mengetahui kapan ia harus membeli persediaan bahan baku untuk tokonya. Menurut Bapak Universitas Sumatera Utara Ngatimin, untuk pembelian bahan baku rotan, biasanya penjual bahan baku rotan yang menghubungi Bapak Ngatimin untuk menginformasikan bahwa mereka memiliki bahan baku rotan dan bertanya apakah Bapak Ngatimin mau membeli bahan baku rotan atau tidak. Setelah melakukan pengecekkan, Bapak Ngatimin mulai mengawasi pekerjaan para karyawannya dan terkadang ikut membantu karyawannya membungkus furniture yang akan dikirim ke luar kota Medan. Urusan melayani pembeli yang datang ke Toko Lestari dan menerima pesanan pelanggan untuk di jual di luar kota Medan sudah dapat Bapak Ngatimin serahkan pada isteri dan anak sulungnya. Bapak Ngatimin sesekali membantu melayani pelanggan yang ingin bicara langsung dengan Bapak Ngatimin sendiri. Pada pukul 15.30 WIB biasanya Bapak Ngatimin mulai menyuruh istri dan anak sulungnya untuk membuat kopi dan makanan ringan untuk diberikan kepada para karyawannya. Hal ini rutin dilakukan oleh Bapak Ngatimin agar para karyawannya merasa rileks sejenak setelah bekerja dari pagi hingga sore hari. Pada pukul 18.00 WIB biasanya para karyawan Bapak Ngatimin mulai pulang ke rumah masing-masing. Setelah para karyawannya pulang Bapak Ngatimin secara bergantian menjaga Toko Lestari dengan istri dan anak sulungnya. Biasanya Bapak Ngatimin mulai berbincang-bincang dengan istri dan anak sulungnya mengenai penjualan atau pesanan yang ada pada hari tersebut. Mendekati pukul 22.00 WIB Bapak Ngatimin dan keluarga mulai membereskan dan memasukkan barang-barang dagangan mereka ke dalam ruko dan menutup Toko Lestari Rattan and Furniture. Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Analisis Deskriptif Kualitatif