Metode Dokumentasi Metode Pemberian Tes Metode Observasi

Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penelitian

6.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode pemberian tes, dan metode observasi.

6.3.1 Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data awal peserta didik seperti nama peserta didik yang diteliti yang dapat dilihat pada Data Ulangan Akhir Semester Gasal 20142015 Kelas Uji Coba Kelas Eksperimen 1 Tes Uji Coba Analisis Uji Coba 1. Validitas 2. Reliabilitas 3. Tingkat Kesukaran 4. Daya Beda Kelas Eksperimen 2 Kelas Kontrol Model Pembelajaran Advance Organizer Berbantuan Kartu Masalah Model Pembelajaran yang Digunakan di Sekolah Model Pembelajaran PBL Berbantuan Kartu Masalah Tes Akhir Analisis Hasil Tes Akhir lampiran 1-4, banyaknya peserta didik yang menjadi anggota populasi, dan data kemampuan awal dari peserta didik yang akan diteliti. Data kemampuan awal peserta didik diperoleh dari data nilai ulangan peserta didik kelas VII SMP Negeri 27 Semarang. Data kemampuan awal peserta didik dapat dilihat pada lampiran 5.

6.3.2 Metode Pemberian Tes

Tes dilakukan untuk memperoleh data setelah eksperimen diadakan. Sebelum dilakukan tes, soal terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keabsahan tes yang meliputi validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan daya pembeda dari tiap-tiap butir soal. Hasil tes ini digunakan sebagai data akhir yang diolah untuk membandingkan kemampuan komunikasi matematik akibat dari perlakuan yang berbeda yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk menguji hipotesis. Dengan demikian dapat diketahui kemampuan komunikasi matematik peserta didik dalam menyelesaikan soal pada materi persegi panjang, persegi, dan jajargenjang dalam bentuk tes tertulis.

6.3.3 Metode Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data yang menggunakan pengamatan terhadap objek penelitian. Metode observasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah metode observasi yang terstruktur dimana menurut Sugiyono 2010: 205 observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang diamati, kapan dan di mana tempatnya. Lembar observasi yang digunakan adalah lembar observasi kinerja guru dan lembar observasi keaktifan peserta didik. Lembar observasi kinerja guru digunakan untuk mengetahui perkembangan pengelolaan pembelajaran oleh guru selama proses pembelajaran. Lembar observasi keaktifan peserta didik digunakan untuk mengetahui keaktifan peserta didik selama proses pembelajaran peserta didik kelas eksperimen dengan model pembelajaran Advance Organizer dan model PBL berbantuan kartu masalah dan kelas kontrol. Aspek yang diamati pada lembar keaktifan peserta didik dalam penelitian ini adalah diskusi kelompok, partisipasi dalam kelompok, tanggungjawab, rasa ingin tahu, presentasi, menghargai. Kriteria penilaian persentase keaktifan peserta didik adalah sebagai berikut. x = presentase keaktifan 25 x 43,75 : aktivitas peserta didik kurang baik 43,75 x 62,50 : aktivitas peserta didik cukup baik 62,50 x 81,25 : aktivitas peserta didik baik 81,25 x 100 : aktivitas peserta didik sangat baik Kriteria penilaian persentase aktivitas guru adalah sebagai berikut. x = presentase pengelolaan pembelajaran guru Jika 25 x 43,75 maka kualitas pembelajaran dikatakan kurang baik. Jika 43,75 x 62,50 maka kualitas pembelajaran dikatakan cukup. Jika 62,50 x 81,25 maka kualitas pembelajaran dikatakan baik. Jika 81,25 x 100 maka kualitas pembelajaran dikatakan sangat baik.

6.4 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PQ4R BERBANTUAN KARTU MASALAH TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VIII

1 17 276

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CRH BERBANTUAN KARTU MASALAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN DISPOSISI MATEMATIK SISWA SMP KELAS VII

0 11 367

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH.

5 17 48

Implementasi PBL Berbantuan GSP Software Terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa

0 0 8

Peningkatan kemampuan representasi matematik peserta didik dengan menggunakan model problem based learning (PBL) berbantuan media software Geogebra

0 1 10

Korelasi antara motivasi belajar dengan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL)

0 1 8

Peningkatan kemampuan koneksi matematik peserta didik menggunakan model problem based learning (PBL) dengan berbantuan Software Geogebra

0 5 6

Korelasi kemampuan komunikasi matematik dengan kemampuan pemecahan masalah matematik terhadap peserta didik melalui model pembelajaran Logan Avenue Problem Solving (LAPS)-Heuristic

0 1 6

Perbandingan kemampuan pemecahan masalah matematik peserta didik antara yang menggunakan model problem based learning (PBL) dengan problem solving

0 0 8

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK - Raden Intan Repository

0 0 125