3. Membimbing pemecahan masalah mandiri dan kelompok. Setelah
mengetahui tugasnya, peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Tahap ini memiliki dua
tujuan utama yaitu 1 agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang
telah didiskusikan di kelas; dan 2 informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas, dan informasi tersebut haruslah
relevan dan dapat dipahami. 4.
Pengembangan dan mempresentasikan hasil karya. Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi, peserta didik berdiskusi
dalam kelompoknya
untuk mengklarifikasi
capaiannya dalam
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara peserta didik berkumpul sesuai
kelompoknya. Langkah selanjutnya presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari kelas, menentukan kesimpulan akhir, dan
dokumentasi akhir. 5.
Penilaian yang mana fasilitator membantu peserta didik untuk menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan ketrampilan
penyelidikan yang mereka gunakan.
3.5 Kartu Masalah
Kartu masalah merupakan media pembelajaran atau perlengkapan yang termasuk dalam media grafis atau visual. Ide-ide matematika dapat
dipelajari peserta didik melalui instruksi-instruksi, pertanyaan-pertanyaan dan
latihan yang ditulis pada kartu-kartu masalah. Melalui kartu-kartu masalah, peserta didik akan menyerap konsep-konsep dan menyelesaikan masalah-
masalah. Cara menyusun kartu masalah kartu soal harus memenuhi kriteria
berikut. 1.
Konsep matematika atau generalisasi merupakan tujuan. 2.
Materi harus diarahkan ke menemukan konsep atau generalisasi. 3.
Materi harus menarik. 4.
Petunjuk yang ditulis di kartu harus jelas dan mudah diikuti peserta didik dan harus membawa peserta didik ke kesimpulan yang dikehendaki.
5. Tampilan kartu harus menarik, mengutamakan bentuk dan warna
Hudojo, 2003: 106. Keunggulan kartu masalah kartu soal adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik akan gemar menyelesaiakan masalah-masalah yang
didasarkan pada pengalamannya sendiri karena dituntut mengerjakan menurut kemampuannya.
2. Prinsip psikologi terpenuhi yaitu konsep atau generalisasi berjalan dari
hal yang konkret ke abstrak. 3.
Peserta didik dapat menemukan konsep sehingga memungkinkan untuk mentransfer ke masalah lainnyayang relevan.
4. Meningkatkan aktivitas peserta didik, karena memungkinkan saling
bekerja sama dalam arti pertukaran ide Hudojo, 2003: 109.
Kelemahan kartu masalah kartu soal adalah sebagai berikut. 1.
Metode ini menyebabkan proses belajar menjadi lambat. 2.
Pekerjaan laboratoris secara murni, sebenarnya bukan jenis kerja matematika, karena jika dilaksanakan terpisah dengan pelajaran
matematika dapat terjadi proses belajar tidak memberikan latihan berpikir matematika bagi peserta didik.
3. Tidak semua topik matematika dapat dikerjakan dengan metode
laboratorium itu. 4.
Guru hanya dapat mengawasi kelas yang kecil, karena guru harus memperhatikan individu.
5. Kecenderungan peserta didik saling mencontoh dan ini sangat sulit untuk
dikontrol. Karena itu dikhawatirkan, belajar matematika hanya sekedar latihan ketrampilan Hudojo, 2003: 110.
3.6 Kemampuan Komunikasi Matematik