3.7.3 Jajargenjang
Jajargenjang adalah suatu segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar.
Gambar 2.5 Jajargenjang Sifat-sifat jajargenjang adalah sebagai berikut.
1. Sisi-sisi yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama panjang dan
sejajar. 2.
Sudut-sudut yang berhadapan pada setiap jajargenjang sama besar. 3.
Jumlah pasangan sudut yang saling berdekatan pada setiap jajargenjang adalah 180
o
. 4.
Pada setiap jajargenjang kedua diagonalnya saling membagi dua sama panjang.
3.7.3.1 Keliling dan Luas Daerah Jajargenjang
Gambar 2.6 Jajargenjang
K M
L N
A C
B D
3.7.3.1.1 Keliling jajargenjang
Telah diketahui bahwa keliling bangun datar merupakan jumlah panjang sisi- sisinya. Hal ini juga berlaku pada jajargenjang. Pada gambar 2.6 di atas,
Keliling jajargenjang KLMN = KL + LM + MN + KN = KL + LM + KL + LM
= 2 KL + LM 3.7.3.1.2
Luas daerah jajargenjang Untuk memahami konsep luas daerah jajargenjang,
dapat di lakukan kegiatan
berikut ini.
i. Dibuat jajargenjang ABCD, kemudian buat garis dari titik D yang
memotong tegak lurus 90
o
garis AB di titik E.
ii. J
ajargenjang ABCD dipotong menurut garis DE, sehingga menghasilkan dua bangun, yaitu bangun segitiga AED dan
bangun segiempat EBCD.
iii. Bangun AED digabung atau ditempelkan sedemikian sehingga
sisi BC berimpit dengan sisi AD.
Terbentuklah bangun baru yang berbentuk persegi panjang dengan panjang CD dan lebar DE.
Luas daerah ABCD = panjang
lebar
= CD DE
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jajar genjang yang mempunyai alas a dan tinggi t, luas daerahnya L adalah
Catatan:
Alas jajargenjang merupakan salah satu sisi jajargenjang, sedangkan tinggi jajargenjang tegak lurus dengan alas. Nurharini, 2008
3.8 Kerangka Berfikir
Berdasarkan kenyataan di lapangan membuktikan bahwa cukup banyak peserta didik yang tidak suka pada pelajaran matematika. Dalam
benak mereka matematika merupakan mata pelajaran yang sulit untuk dimengerti bahkan membosankan. Hal ini menjadi dilema bagi para pendidik
dan para ahli, karena matematika merupakan salah satu pengetahuan untuk mengembangkan teknologi yang sangat perlu bagi kehidupan. Berdasarkan
keadaan tersebut maka perlu adanya peningkatan kualitas-kualitas sumber daya manusia dalam rangka keberhasilan dan kelanjutan pembangunan.
Perubahan yang sangat mendasar dalam pendidikan matematika adalah bagaimana peserta didik belajar matematika. Belajar matematika
bukan hanya sekedar pemberian informasi yang berupa sekumpulan teori,
L = alas tinggi
= a
t