24
2.3 Emotional Intelligence
2.3.1 Pengertian Emotional Intelligence
Menurut Kagan Shapiro 1998: 24, emotional intelligence bukanlah merupakan sesuatu yang muncul dengan sendirinya, namun sesuatu yang didapat
dari proses belajar. Setiap manusia memiliki potensi emotional intelligence yang tidak sama besar, akan tetapi potensi tersebut dapat diupayakan melalui proses
belajar agar terbentuk emotional intelligence yang lebih optimal. Definisi tersebut menjelaskan bahwa emosi dapat menjadi suatu potensi bagi individu apabila dapat
mengelolanya dengan baik. Menurut Lynn 2002: 2, emotional intelligence adalah dimensi kecerdasan
yang bertanggung jawab atas kemampuan kita untuk mengelola diri dan hubungan kita dengan orang lain. Sedangkan Salovey dan Mayer menjelaskan bahwa emotional
intelligence adalah suatu bagian dari kecerdasaan sosial yang berkaitan dengan
kemampuan untuk memantau perasaan dan emosi baik kepada dirinya sendiri maupun orang lain, memotivasi emosi secara relevan serta mengaplikasikannya
kedalam suatu pikiran dan tindakan dalam Shappiro 1998: 8. Menurut Shapiro 1998: 5, emotional intelligence merupakan suatu istilah
yang menjelaskan tentang kualitas-kualitas emosional. Kualitas-kualitas emosional yang dimaksud adalah empati, ekspresi dan pemahaman perasaan, mengendalikan
amarah, kemandirian, disukai, ketekunan, rasa persahabatan, kemampuan mencari solusi atas masalah interpersonal, keramahan, dan sikap hormat. Dengan emotinal
intelligence individu memiliki potensi untuk berhasil ketika menghadapi masalah
serta dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan maupun tekanan dari
25
lingkungannnya. Emotional intelligence juga diartikan sebagai suatu indikator psikologis yang menjelaskan kemampuan individu dalam mengelola keadaan
emosinya dalam upaya memotivasi diri, dan menyesuaikan diri terhadap stimulus yang berpotensi menimbulkan frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak
melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga agar beban stres tidak mengganggu kemampuan berpikir, berempati terhadap orang lain dan berdoa
Goleman 2001: 45. Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksudkan dengan emotional
intelligence adalah suatu kemampuan yang dimiliki untuk mengenali perasaan,
memantau perasaan serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain, sehingga dapat menempatkan diri dalam
situasi orang lain dan sekaligus dapat mengendalikan dirinya sendiri.
2.3.2 Aspek-aspek Emotional Intelligence