Kerangka Berpikir TINJAUAN PUSTAKA

38 kehidupan yang berdampingan dengan penyakit diabetes mellitus tipe II. Penderita diabetes mellitus khususnya diabetes mellitus tipe II yang memiliki hardiness dan emotional intelligence yang tinggi akan mudah dalam menyikapi stres yang terjadi dalam kehidupannya.

2.6 Kerangka Berpikir

Kehidupan sehari – hari tidak lah lepas dari berbagai situasi yang menekan. Situasi yang menekan tersebut dapat menimbulkan keadaan stres pada individu. Stres dapat bersumber dari dalam dan luar individu tersebut. Sumber – sumber stres antara lain bersumber dari dalam diri, dari dalam keluarga, dan dari komunitas dan masyarakat. Selain sumber stres diatas, individu dapat terkena stres karena dipengaruhi berbagai faktor yang antara lain adalah kondisi individu, ciri kepribadian, sosial kognitif, dan strategi untuk menghadapai setiap stres yang muncul. Individu yang mengalami stres dapat dilihat dengan terpenuhinya empat gejala stres secara umum. Gejala stres yang dimaksud antara lain adalah gejalaa fisik, gejala emosi, gejala kognitif, dan gejala sosial. Terpenuhinya gejala – gejala stres selanjutnya akan menimbulkan reaksi stres yang antara lain adalah reaksi emosional, reaksi perubahan kebiasaan, dan perubahan fisiologis. Kondisi individu adalah salah satu faktor yang mempengaruhi stres. Kondisi individu dalam hal ini lebih menekankan kepada kondisi kehatan individu tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Sarafino dalam Smet 1994: 115 bahwa tingkatan stres yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit 39 dan umur individu. Jika seseorang yang menderita penyakit tertentu, terutama penyakit kronis akan lebih rentan terkena stres daripada individu yang sehat. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Brannon dan Feist dalam Satiadarma 2002:7 yang mengatakan bahwa penderita penyakit kronis cenderung menunjukkan ekspresi emosi yang bersifat negatif berkenaan dengan kondisi sakitnya. Diabetes mellitus tipe II adalah salah satu penyakit kronis yang rentan menimbulkan stres bagi para penderitanya. Penderita diabetes mellitus mengalami banyak perubahan hidup karena penyakit yang dideritanya. Perubahan tersebut antara lain adalah perubahan pola makan dan pemilihan makanan, pengontrolan gula darah yang rutin, olah raga yang teratur, dan sebagainya. Perubahan hidup tersebut sering membuat penderita diabetes mellitus tipe II tidak dapat menjalankannya sehingga menimbulkan stres bagi penderitanya. Ciri kepribadian juga merupakan faktor yang dapat memperngaruhi stres. Peran kepribadian yang banyak diteliti berhubungan dengan stres salah satunya adalah hardiness. Hardiness merupakan salah satu karakteristik kepribadian yang tahan terhadap situasi yang menekan. Hardiness memiliki tiga aspek pendukung yaitu komitmen, kontrol, dan tantangan. Komitmen adalah kemampuan untuk dapat terlibat lebih jauh terhadap aktivitas yang harus dilakukan individu dalam kehidupannya. Kontrol merupakan keyakinan individu bahwa dirinya dapat mempengaruhi kejadian – kejadian yang dialaminya. Tantangan adalah kecenderungan untuk memandang suatu perubahan yang terjadi dalam kehidupan individu sebagai sesuatu yang wajar. Penderita diabetes mellitus tipe II yang memiliki kepribadian hardiness cenderung akan lebih tahan terhadap situasi stres terutama stres yang ditimbulkan penyakit yang dideritanya. 40 Disisi lain, penyakit diabetes mellitus tipe II menuntut penderitanya memiliki kemampuan mengelola emosi yang baik. Pengelolaan emosi yang baik akan berguna untuk mengatasi setiap masalah yang timbul karena penyakit diabetes mellitus tipe II yang dideritanya. Individu yang cerdas emosi akan lebih mudah mengatasi masalah – masalah yang dialaminya dan akan lebih mudah bergaul di lingkungan sosial. Kemampuan mengelola emosi yang baik terwujud dalam dimilikinya emotional intelligence pada penderita diabetes mellitus tipe II. Emotional intelligence didukung oleh lima aspek antara lain adalah mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain atau empati, dan membina hubungan baik dengan orang lain. Hardiness dan emotional intelligence merupakan aspek psikologis yang seharusnya dimiliki penderita diabetes mellitus tipe II untuk mengatasi stres yang dialaminya terutama stres yang timbul karena penyakit diabetes mellitus tipe II yang dideritanya. Berikut ini akan digambarkan kerangka teori mengenai hubungan antara hardiness dan emotional intelligence dengan stres pada penderita diabetes mellitus tipe II. Gambar 2.1.Kerangka Berpikir Stres Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Aspek-aspek Emotional Intelligence: 1. Mengenali emosi diri 2. Mengelola emosi 3. Memotivasi diri 4. Mengenali emosi orang lain atau empati 5. Membina hubungan dengan orang lain Emotional Intelligence Aspek-aspek Hardiness: 1. Komitmen 2. Kontrol 3. Tantangan Hardiness Stres Gejala Stres: 1. Fisik 2. Emosi 3. Kognitif 4. Sosial Reaksi Stres: 1. Reaksi emosional 2. Reaksi perubahan kebiasaan 3. Perubahan fisiologis Faktor-faktor yang mempengaruhi stres: 1. Kondisi individu 2. Ciri kepribadian 3. Sosial kognitif 4. Strategi untuk menghadapi setiap stres yang muncul Sumber Stres: 1. Dari dalam diri 2. Dari dalam keluarga 3. Di dalam komunitas dan masyarakat 42

2.7 Hipotesis