Peran pendidikan juga sangat penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Pada dasarnya pendidikan diselenggarakan
sejak adanya manusia di dunia ini, karena kelak pendidikan menjadi pusat perhatian manusia dan kebutuhan bagi manusia. Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam
kehidupan ini yang memegang peranan penting. Perlu adanya upaya peningkatan mutu pendidikan yang harus dilaksanakan secara menyeluruh yang mencakup
pengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek moral, pengetahuan, keterampilan, seni, olahraga, dan perilaku. Pengembangan aspek
– aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup life-
skill yang diwujudkan melalui pencapaian kompetensi peserta didik untuk bertahan hidup, menyesuaikan diri, dan berhasil dimasa mendatang.
1.2 Permasalahan
Sebuah penelitian tidak terlepas dari permasalahan sehingga perlu kiranya masalah tersebut untuk diteliti, dianalisis dan dipecahkan. Setelah diketahui dan
dipahami latar belakang masalahnya, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana perbedaan kualitas pengajaran antara guru laki-laki
dan perempuan ditinjau dari kualitas kompetensi guru dan kinerja guru dalam pembelajaran Penjasorkes di Kabupaten Brebes
Tahun Pelajaran 20102011”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas pengajaran antara guru laki
– laki dan perempuan sesuai dengan kriteria dan pengukuran kualitas guru di Kabupaten Brebes tahun ajaran 20092010
dalam pelaksanaan pembelajaran Penjasorkes. Secara lebih terperinci tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengungkap perbedaan kualitas pengajaran diaspek kompetensi guru penjas antara guru laki
– laki dan perempuan dalam pembelajaran Penjasorkes ditinjau dari perspektif kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial
sebagai tolak ukur kualitas guru. 2. Mengungkap perbedaan kualitas pengajaran diaspek kinerja pendidikan jasmani
antara guru laki – laki dan perempuan dalam pembelajaran Penjasorkes ditinjau
dari persiapan pengajaran, penyusunan RPP dan Silabus, kemampuan mengadakan variasi pembelajaran, kemampuan membuka pelajaran, kemampuan
bertanya, kejelasan dalam penyajian materi, kemapuan mengelola kelas, kemampuan menutup pelajaran, dan ketepatan antara waktu dan materi
pembelajaran sebagai tolak ukur kualitas pengajaran.
1.4 Penegasan Istilah
Agar didapatkan gambaran yang jelas dan terarah pada tujuan penelitian, ada beberapa istilah yang perlu ditegaskan, yaitu sebagai berikut :
1.4.1 Perbedaan
Perbedaan berasal dari kata beda, beda adalah Suatu yang menjadikan berlainan antara dua beda hal dan sebagainya . Sedangkan perbedaan adalah
sesuatu yang berlainan tidak sama antara dua hal Poerwadarminta, 1976 : 104.
1.4.2 Kualitas Pengajaran
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat
belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu dan efisien perlu disusun dan dilaksanakan
program-program pendidikan yang mampu membelajarkan peserta didik secara berkelanjutan, karena dengan kualitas pendidikan yang optimal, diharapkan akan
dicapai keungulan sumber daya manusia yang dapat menguasai pengetahuan, keterampilan, dan keahlian sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus
berkembang. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang berkualitas diperlukan manajemen
pendidikan yang dapat memobilisasi segala sumber daya pendidikan. Manajemen pendidikan itu terkait dengan manajeman peserta didik yang isinya merupakan
pengelolaan dan juga pelaksanaannya. Fakta-fakta di lapangan ditemukan sistem pengelolaan anak didik masih menggunakan cara-cara yang konvensional dan lebih
menekankan pengembangan kecerdasan dalam arti yang sempit dan kurang memberi perhatian kepada pengembangan bakat kreatif peserta didik.
1.4.3 Kinerja
Pengertian kinerja menurut kamus bahasa Indonesia adalah :” Prestasi yang diperlihatkan kemampuan kerja, suatu yang diharapkan”.Kinerja menurut Prabu
Mangkunegara 2000:67” Kinerja prestasi kerja adalah : hasil kerja secara kualitas
dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kapadanya.
1.4.4 Kompetensi Guru
Kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh
masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang pekerjaan tertentu SK Mendiknas No.045u002 tentang Pelaksanaan Pendidikan Tinggi. Kompetensi guru
adalah Sebagai usaha yang dikerjakan untuk memajukan dan meningkatkan mutu, keahlian, kemampuan, dan keterampilan guru demi kesempurnaan tugas
pekerjaannya.
1.4.5 Guru Penjas
Adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab dan berwenang penuh untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama menyampaikan materi pelajaran
Penjasorkes kepada peserta didik pada suatu jenjang pandidikan tertentu, dengan tujuan membina generasi bangsa diera global yang mempunyai jiwa yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis serta bertanggung jawab.
1.4.6 Proses
Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “ Processus “ yang berarti “
berjalan ke depan “ , kata ini mempunyai konotasi urutan langkah yang mengarah
pada suatu sasaran atau tujuan. Muhibbin Syah 2003:43 mengatakan bahwa proses adalah suatu perubahan yang khususnya menyangkut perubahan tingkah laku atau
perubahan kejiwaan.
1.4.7 Proses Belajar Mengajar PBM
Proses belajar mengajar adalah perpaduan dari dua aktifitas yaitu aktifitas mengajar dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seseorang
guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis antara pengajar itu sendiri dengan si pelajar. Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan,
perubahan pada diri seseorang yang dinyatakan dalam cara – cara bertingkah laku
yang baru berkat pengalaman dan latihan Hamalik, 2003:25
1.4.8 Pendidikan Jasmani
Pendidikan Jasmani dan kesehatan adalah suatu bagian dari pendidikan secara keseluruhan yang mengemukakan aktifitas jasmani dan pembinaan hidup sehat
untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, emosional yang serasi, selaras dan seimbang Depdikbud, 1994:1
Menurut UNESCO dalam “International Charter of Physical Education and
Sport”, Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan
sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan
watak.
1.4.9 Se-Kabupaten Brebes
Se-Kabupaten Brebes adalah keseluruhan wilayah Kabupaten Brebes.
1.5 Kegunaan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki nilai manfaat atau kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi guru Penjasorkes SD, baik perempuan maupun laki-laki, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan koreksi terhadap kualitas
pengajaran dalam proses belajar mengajar. 2. Bagi guru Penjasorkes SMP, baik perempuan maupun laki-laki, hasil penelitian
ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk melakukan koreksi terhadap kualitas pengajaran dalam proses belajar mengajar.
3. Bagi kepala sekolah dan pengawas SD dan SMP, hasil penelitian ini dapat membantu meningkatkan pembinaan dan supervisi agar para guru bekerja lebih
efektif dan efisien. 4. Bagi jajaran Dinas P dan K hasil penelitian ini dapat digunakan sehingga bahan
kajian dalam menentukan kebijakan dan langkah-langkah yang dipandang perlu dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan olahraga di SD dan SMP
5. Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk memberikan masukan teorikonsep- konsep baru, terutama untuk mengembangkan bidang ilmu kependidikan,
khususnya yang berkaitan dengan PBM penjasorkes di SD dan SMP.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kualitas Pengajaran
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat
belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan
relevan dengan pembangunan. Mary Lou Taylor Jean Wilcox, 1998 berpendapat bahwa ada beberapa
hal yang harus diketahui oleh para calon pendidik atau bagi seseorang yang baru menjadi pendidik tentang kualitas guru.
1 Berfikir positif Berfikir positif dan penuh antusias terhadap orang lain, dan apa yang mereka bisa
perbuat. Berusaha mendorong orang lain untuk juga bersama – sama berfikir
positif. 2 Komunikatif
Dapat berbagi pengalaman dengan orang lain dengan cara – cara yang dapat
mendorong pola sikap komunikasi timbal balik. Mampu dan mau mengkomunikasikan perasaan dan pikiran pribadi dalam spektrum isyu yang
13