BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kualitas Pengajaran
Suatu sistem pendidikan dapat dikatakan bermutu, jika proses belajar mengajar berlangsung secara menarik dan menantang sehingga peserta didik dapat
belajar sebanyak mungkin melalui proses belajar yang berkelanjutan. Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan yang bermutu dan
relevan dengan pembangunan. Mary Lou Taylor Jean Wilcox, 1998 berpendapat bahwa ada beberapa
hal yang harus diketahui oleh para calon pendidik atau bagi seseorang yang baru menjadi pendidik tentang kualitas guru.
1 Berfikir positif Berfikir positif dan penuh antusias terhadap orang lain, dan apa yang mereka bisa
perbuat. Berusaha mendorong orang lain untuk juga bersama – sama berfikir
positif. 2 Komunikatif
Dapat berbagi pengalaman dengan orang lain dengan cara – cara yang dapat
mendorong pola sikap komunikasi timbal balik. Mampu dan mau mengkomunikasikan perasaan dan pikiran pribadi dalam spektrum isyu yang
13
luas, bersedia mendengarkan siswa dengan penuh empati, menjamin kerahasiaan setiap pembicaraan.
3 Dapat dipercaya Tulus ikhlas dan bersikap seadanya dalam bekerja sama dengan orang lain,
konsisten dengan janji kepada siswa dan orang lain, mampu dan mau bekerja sama dalam suasana terbuka, tulus, dan jujur.
4 Berkepribadian menarik Mampu memelihara dan memantapkan hubungan kerja sama yang positif,
menyenangi orang lain, mempunyai banyak cara untuk memahami siswa sebagai manusia, sambil membina kepercayaan dan penghargaan melalui interaksi dan
keterlibatan pribadi. 5 Terorganisasi
Menggunakan waktu secara efisien dan bergerak dalam arah yang sistematis dan terencana, menyadari bahwa ia adalah pimpinan yang mampu membantu siswa
dalam organisasi dan perencanaan, dapat memikirkan bagaimana organisasi dapat memetik keuntungan dalam kondisi demikian.
6 Teguh memegang janji Mendemonstrasikan janji kepada siswa dan profesi adalah suatu keyakinan diri,
tenang dan sejuk dalam mengontrol situasi, mempunyai image diri yang sehat, mendorong siswa untuk melihat dirinya sandiri secara positif, berhati
– hati
menjada kehormatan diri siswa, sambil mendorong siswa untuk mengembangkan konsep diri secara positif.
7 Bermotivasi Penuh antusias dan harapan bagi siswa dan dirinya, memahami motivasi intrinsik
individu, dan mengetahui bahwa itu merupakan motivasi siswanya, melakukan kegiatan dengan cara
– cara konstruktif.
8 Pemurah Mampu dan bersedia memahami perasaan siswa dan orang lain, memiliki jiwa
pengayom atau pengasuh, terbuka pemikiran dan perasaan, secara empati mampu merespon perasaan dan pemikiran orang lain.
9 Fleksibel Tidak kaku dalam memilih alternatif pemecahan masalah siswanya, bersedia
memilih rencana dan arah dalam rangka membantu orang lain mencapai tujuan yang positif, mencari alasan yang rasional secara bersama untuk membantu siswa
dan orang lain sepanjang berada dalam arah perkembangan yang positif. 10 Cerdik
Menyadari bahwa siswanya adalah unik dan seorang individu yang tak ternilai harganya, menghargai perbedaan individu yang ada, dan belajar memanfaatkan
perbedaan itu untuk kepentingan belajar siswa, secara cepat dan tepat melakukan
diagnosis kesulitan belajar siswanya yang terjadi, serta membantunya baik secara kelompok maupun secara individual.
11 Bertumpu pada nilai – nilai
Harus terfokus pada harkat dan martabat manusiawi, serta nilai – nilai
komunitas, berusaha menjadi lingkungan yang konsisten dengan sistem keyakinannya, mengakui sistem nilai sebagai model kekuatan perilaku yang
konstruktif. 12 Berwawasan luas
Memiliki pengetahuan tidak hanya terbatas pada bidang ilmu yang menjadi kajian utamanya saja, tetapi mencakup bidang
– bidang ilmu lain yang berhubungan maupun tidak, mampu menerjemahkan dan mentransfer wawasan
keilmuannya kepada siswanya. 13 Kreatif
Pandai berkreasi, berinovasi, dan terbuka terhadap gagasan – gagasan dan ide –
ide, berusaha dan mampu memasukkan hal – hal yang baru dalam kehidupan
pendidikan, menciptakan suasana baru yang dapat merangsang siswa untuk berkreasi.
14 Penyabar Yakin sepenuhnya bahwa masalah dapat diselesaikan dengan baik, jika cukup
masukan dan perhatian yang diberikan oleh orang – orang yang berkepentingan,
berusaha mengambil keputusan dengan mempertimbangkan berbagai aspek dan situasi, serta meletakannya dalam proporsi yang jelas dan objektif.
15 Memiliki rasa humor Menggunakan rasa humor secara spontan dalam cara yang penuh bermakna,
membina kebersamaan dalam pembelajaran melalui penggunaan humor.
2.2 Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.