Kompetensi Guru Penjasorkes Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.

latihan practice, resiprokal reciprocal, uji mandiri self chek, insklusi inclution, penemuan terbimbing guided discovery, penemuan tunggal convergen discovery, penemuan beragam divergent production, program individu individual program, inisiasi siswa learner initiated, dan pengajaran mandiri self teaching. 7. Pendekatan taktis permainan tactical games approaches. Pendekatan yang dikembangkan oleh universitas lough borought untuk mengajarkan permainan agar anak mempelajari manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenal situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak. Ketujuh metode di atas digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah tempat peserta didik bersosialisasi dan berinteraksi dengan guru, teman dan lingkungan setempat. Namun demikian kemandirian belajar siswa dalam mempelajari pendidikan jasmani juga biasa dilakukan di luar jam pelajaran sekolah, sebagai contoh ikut klub-klub tertentu atau pelatihan-pelatihan yang ada. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa peran guru, baik sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing, pada hakikatnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain, kedua peran tersebut dilaksanakan secara berkesinambungan dan sekaligus berinterpenetrasi dan merupakan keterpaduan. Kedua peran itu berbeda, tetapi menjadi satu Oemar Hamalik, 2004:32.

2.2.5 Kompetensi Guru Penjasorkes

Guru bermutu dan professional menjadi tuntutan masyarakat, dna selama ini guru sudah memberikan yang terbaik kepada anak didiknya. Guru bermutu dan professional menjadi dambaan anak didiknya, untuk membentuk guru bermutu dan professional sangat tergantung kapada banyak hal.Guru professional seharusnya memiliki empat kompetensi yaitu : 1. Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik adalah kemampuan pemahaman tentang peserta didik.Pemahaman peserta didik meliputi pemahaman tentang wawasan atau landasan kepemimpinan, pemahaman terhadap peserta didik dan psikologi perkembanagn anak, sedangkan pembelajaran yang mendidik meliputi kemampuan merancang pembelajaran, mengimplementasikan pembelajaran, menilai proses dan hasil pembelajaran, dan melakukan perbaikan secara berkelanjutan.Mahmudin, 2008:2. Menurut Dewi Gusti 2008:7, kompetensi pedagogik meliputi kemampuan mengelola pembelajaran, pemahaman terhadap peserta didik, sedikitnya terdapat emapt hal yang harus dipahami oleh guru dari peserta didik yaitu tingkat kecerdasan, kreatifitas, cacat fisik dan perkembangan kognitif, perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik. Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa kemampuan pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, membuat perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. 2. Kompetensi Kepribadian Guru mempunyai kompetensi kepribadian yang mantap dan berwibawa, namun tetap arif, kepribadiannya harus stabil, tidak boleh marah, apalagi emosional. Secara objektif mampu mengevaluasi kinerja sendiri dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan Suara Merdeka, 2008. Guru sebagai tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, memiliki karakteristik kepribadian yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pengembangan sumber daya manusia. Kepribadian yang mantap dari sosok seorang guru akan memberikan tauladan yang baik terhadap anak maupun masyarakat sehingga guru akan tampil sebagai sosok yang patut digugu dan ditiru. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan Pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan anak didiknya. Di samping itu karakteristik kepribadian dapat dilihat dari keluwesan ranah cipta yaitu kemampuan berfikir yang di ikuti dengan tindakan secara srimultan dan memadai serta keterbukaan berfikir dan beradaptasi. Dari uraian di atas penulis menyimpulkan bahwa kemampuan kepribadian merupakan sikap dan perilaku akhlak yang dimiliki oleh seorang guru sehingga dapat memberikan teladan terhadap anak didik dan masyarakat juga merupakan factor terpenting bagi keberhasilan belajar peserta didik. Dengan kepribadian yang mantab, berakhlak mulia, arif dan wibawa maka menjadi tauladan bagi peserta didik maupun diluar lingkungan masyarakat. 3. Kompetensi Profesional Kompetensi professional merupakan kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan mereka membimbing peserta didik dalam menguasai materi pelajaran. Depdiknas 2004:9 mengemukakan kompetensi professional meliputi : a. Pengembangan profesi, meliputi mengikuti informasi perkembangan iptek yang mendukung profesi melalui berbagai kegiatan ilmiah, mengalihbahasakan buku pelajarankarya ilmiah, mengembangkan berbagai model pembelajaran, menulis makalah, menyusun diktat pelajaran, menulis buku pelajaran, menulis modul, menulis karya ilmiah, menemukan teknologi tepat guna, membuat alat peraga media menciptakan karya seni, mengikuti pendidikan kualifikasi dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum. b. Pemahaman wawasan meliputi memahami visi dan misi, memahami hubungan pendidikan dengan pengajaran, memahami konsep pendidikan dasar dan menengah, memahami fungsi sekolah, mengidentifikasi permasalahan umum pendidikan dlam hal proses dan hasil belajar, membangun system yang menunjukkan pendidikan luar sekolah. c. Penguasaan bahan kajian akademik meliputi kemampuan penguasaan materi, memahami struktur pengetahuan, menguasai substansi kekuasaan sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan sisiwa. 4. Kompetensi Sosial Kompetensi social merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik dan masyarakat sekitar. Untuk dapat melaksanakan peran social kemasyarakatan, guru harus memiliki : 1. Aspek normative kependidikan yaitu untuk menjadi guru yang baik tidak cukup digantungkan kepada bakat, kecerdasan, dan kecakapan saja, tetapi juga harus beritikad baik sehingga hal ini bertautan dengan norma yang dijadikan landasan dalam melaksanakan tuganya. 2. Pertimbangan sebelum memilih jabatan guru. 3. Mempunyai program yang menjurus untuk meningkatkan kemajuan masyarakat dan kemajuan pendidikan. Kemampuan sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tuganya sebagai guru. Menurut Arikunto dalam ____, 2008:4 mengemukakan kompetensi sosial mengharuskan guru memiliki kemampuan komunikasi sosial yang baik dengan peserta didik, sesama guru, kepala sekolah, pegawai tata usaha bahkan dengan anggota masyarakat.

2.2.6 Kinerja Guru Penjasorkes