3 Wardhani,
2010
The Effect Of Degree
Convergence To IFRS and
Governance System to
Accounting Conservatsism:
Evidence Of Asia.
Untuk menganalisis dampak
derajat konvergensi ke IFRS
dan sistem
pemerintahan ke
conservatisme akuntansi:
Studi kasus pada negara-negara
Asia yaitu : Hongkong,
India, Indonesia,
Jepang, Korea,
Malaysia, Filipina,
Singapura, Taiwan,
dan Thailand dan Termasuk
dalam perusahaan-perusahaan
yang ada di CLSA CG Watch.
Konvergensi ke IFRS dan
sistem pemerintahan
memiliki Dampak yang
Positif terhadap
kualitas laba
4 Gamayuni,
2009
Perkembangan Standar
Akuntansi Keuangan
Indonesia Menuju
International Financial
Standards Melihat
apakah Indonesia
perlu mengadopsi IFRS atau
tidak. Studi Empiris Pada Perusahaan Yang
Listing Di BEI Indonesia
memang perlu
mengadopsi standar akuntansi yang
berlaku global untuk dapat bersaing secara
global menarik
investor
5 Petreski,
2006
Impact of International
Accounting Standard on
Firms Menjelaskan dampak
adopsi IFRS pada laporan
keuangan perusahaan dan pada
manajemenperusahaan. Studi Kasus Pada
Perusahaan Saint-
Gobain Group Pengungkapan
laporan keuangan
lebih tinggi dan manajemen
perusahaan menjadi lebih
bertanggungjawab accountable
Sumber : Peneliti 2015
2.2. Kerangka Konseptual
Pengadopsian standar akuntansi internasional yaitu IFRS ke dalam standar akuntansi domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula,
manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih
relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan dan
beban perusahaan Petreski, 2006. Hung
Subramanyan 2004 dalam Gamayuni 2009 menguji efek adopsi IFRS memberikan bukti bahwa total
aktiva, total kewajiban, lebih tinggi yang menerapkan IAS. Sementara, Michela Cordazzo 2013 menguji efek adopsi IFRS memberikan bukti laba
bersih dan ekuitas emiten Italia lebih tinggi dibandingkan dengan diterapkannya Italia GAAP.
Bagi para pengguna laporan keuangan terutama investor, dampak yang ditimbulkan terhadap laporan keuangan terkait laba bersih dan ekuitas
emiten menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan untuk menginvestasikan modalnya dan mengharapkan return yang tinggi.
Gambar 2.3 Model Berpikir Peneliti
Uji beda
Sumber : Peneliti 2015 1. Laba Bersih X
1
2. Ekuitas X
2
Sebelum IFRS X Sesudah IFRS Y
1. Laba Bersih Y
1
2. Ekuitas Y
2
2.3. Hipotesis
Titik fokus para pengguna laporan keuangan terutama para stakeholder untuk mengetahui kondisi perusahaan dan berkembangtidaknya
investasi mereka terletak pada laporan keuangan dengan tampilan laba dan ekuitas yang dihasilkan perusahaan, sehingga menunjukkan pentingnya
penyajian laporan keuangan yang berkualitas dengan menggunakan standar akuntansi keuangan yang tidak hanya diterima secara umum oleh satu negara
tetapi juga dapat diakui dan diterima oleh negara lain. Oleh karena itu, suatu negara dituntut untuk menjadikan International Financial Reporting
Standards IFRS sebagai dasar penyajian laporan keuangan meskipun terdapat kendala yang ditimbulkan dalam penyajian laporan keuangan. Salah
satu kendalanya adalah fakta bahwa belum semua negara menerima konsep, “standar akuntansi dan pelaporan keuangan” versi IFRS dikarenakan
konsekuensi ekonomi yang dikhawatirkan akan timbul akibat perubahan regulasi.
Berikut ini beberapa PSAK revisi 2013 dan 2014 yang berlaku efektif tahun 2015 secara prospektif dan berlaku efektif tahun 2011-2012
secara retrospektif oleh emiten indeks LQ-45, sehingga terdapat reklasifikasi akun yang menimbulkan perbedaan laba dan ekuitas di tahun 2011 dan 2012
antara sebelum dan sesudah pengadopsian standar akuntansi keuangan berbasis IFRS.
Tabel 2.5 Ikhtisar Perbedaan PSAK dan SAK Berbasis IFRS
Berlaku Efektif Tahun 2015 Secara Prospektif Perihal
SAK Berbasis IFRS PSAK
Revisi 2013efektif 1 Januari 2015 secara prospektif Penyajian Laporan
Keuangan PSAK No. 1 revisi 2013
PSAK No. 1 revisi 2009
Judul Laporan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Laporan
Laba Rugi
Komprehensif
Definisi Memberikan definisi Laba rugi, Pemilik,
material, Penyesuaian
Reklasifikasi, tidak
praktis, Total
penghasilan Komprehensif
Tidak memberikan definisi tersebut
Komponen Laporan Keuangan
• Laporan posisi keuangan • Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain • Laporan perubahan ekuitas
• Laporan arus kas • Catatan atas laporan keuangan
• Informasi kompratif • Laporan posisi keuangan
• Laporan laba
rugi komprehensif
• Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas
• Catatan atas laporan keuangan
Informasi Komparatif Menambahkan persyaratan penyajian dan
pengungkapan : • Informasi komparatif minimum
• Informasi komparatif tambahan Tidak terdapat pengaturan
tersebut
Penyajian penghasilan komprehensif lain
Disajikan berdasarkan kelompok: 1.
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
2. Pos-pos
yang tidak
akan direklasifikasi ke laba rugi
Disajikan dalam kelompok Penghasilan
komprehensif lain
Imbalan Kerja PSAK No. 24 revisi 2013
PSAK No. 24 revisi 2010
Biaya Jasa Lalu -
Biaya jasa lalu adalah perubahan nilai kini kewajiban imbalan pasti atas jasa
pekerja pada periode-periode lalu, sebagai
akibat dari
amandemen program pemberlakuan awal atau
pembatalan, atau perubahan, program imbalan
pasti atau
kurtailmen penurunan signifikan yang dilakukan
oleh entitas dalam hal jumlah pekerja yang ditanggung oleh program.
- Biaya jasa lalu adalah
perubahan nilai kewajiban imbalan
pasti atau
jasa pekerja pada periode-periode
lalu, yang
berdampak terhadap periode berjalan
akibat penerapan awal atau perubahan terhadap imbalan
pascakerja
atau imbalan
kerja jangka panjang lain.
Biaya jasa- keuntungankerugian
penyelesain Keuntungan
atau kerugian
atas penyelesaian adalah perbedaan antara:
• Nilai kini kewajiban imbalan pasti yang
sedang diselesaikan,
sebagaimana ditentukan pada tanggal penyelesaian.
• Harga penyelesaian, termasuk setiap aset program yang dialihkan dan
setiap pembayaran yang dilakukan secara
langsung oleh
entitas sehubungan
dengan penyelesaian
tersebut Keuntungan atau kerugian
atas penyelesaian terdiri dari: • Perubahan yang terjadi
dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti
• Perubahan yang terjadi dalam nilai wajar aset
program • Keuntungan dan kerugian
aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui
sebelumnya
Perubahan Lainnya Imbalan kerja yang diharapkan akan
diselesaikan seluruhnya sebelum dua belas
bulan setelah
akhir periode
pelaporan tahunan
saat pekerja
memberikan jasa terkait. Imbalan kerja yang jatuh
tempo dalam waktu dua belas bulan setelah akhir periode
pelaporan
tahunan saat
pekerja memberikan jasa.
Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK No. 65 revisi 2013 PSAK No. 4 dan ISAK
No. 7
Ruang lingkup Tidak meliputi LK sendiri
Diatur Definisi
Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur
Pengendalian Definisi
yang umum
meliputi: kekuasaan,
ekposure hak
dan kemampuan menggunakan kekuasaan
Diatur Pengendalian tanpa
adanya hak suara mayoritas
Memberikan panduan penerapan dalam menaksir pengendalian tanpa hak suara
Diatur Hak suara potensial
Ketentuan lebih detail Diatur
Hubungan keagenan Terdapat pedoman penerapan hubungan
keagenan Tidak diatur
Persyaratan akuntansi LK
konsolidasian disusun
dengan menggunakan kebijakan yan sama
Diatur Kepentingan non
pengendali Penyajiannya
terpisah dari
ekuitas pemiliki entitas induk
Diatur Penentuan apakah
entitas adalah entitas investasi
Terdapat definisi Tidak diatur
Entitas investasi pengecualian terhadap
konsolidasi Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur
investasinya dengan nilai wajar Tidak diatur
Pengaturan Bersama PSAK No. 66 revisi 2013
PSAK No. 12
Pengendalian bersama operasi dan aset
Operasi bersama hak dan kewajiban atas aset liabilitas mengakui aset liabilitas
dan pendapatan beban sesuai porsi Mengakui aset liabilitas dan
pendapatan beban
sesuai porsi
Pengendalian bersama entitas
- Operasi bersama hak dan kewajiban
atas aset liabilitas mengakui aset liabilitas dan pendapatan beban
sesuai porsi
- Hak atas aset menggunakan metode
ekuitas -
Konsolidasi proporsional dihapus Pilihan
antara konsolidasi
proporsional dan
metode ekuitas
Revisi 2014 efektif 1 Januari 2015 secara prospektif Penurunan Nilai
PSAK No. 48 revisi 2014 PSAK No. 48 revisi 2009
Ruang Lingkup Pengaturan investasi pada entitas
anak dan ventura bersama dalam laporan keuangan tersendiri mengacu
pada PSAK 4 2013: Laporan Keuangan Tersendiri
Pengaturan investasi pada entitas anak dan ventura
bersama dalamlaporan
keuangan tersendiri
mengacupada PSAK
4: LaporanKeuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri
Definisi
Tidak memberikan definisi mengenai nilai wajar dikurangi biaya untuk
menjual dan pasar aktif.
Memberikan definisi nilai wajar sesuai dengan PSAK 68: Pengukuran
Nilai Wajar.
Memberikan definisi
mengenai nilai
wajar dikurangi
biaya untukmenjual dan pasar
aktif
Terminologi
Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
Pengukuran nilai wajar
Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual
Penentuan nilai wajar
Pengukurannilai wajar dikurangi
biayapelepasan
Pengukuran nilai
wajar dikurangibiaya pelepasan mengacu
padahirarki nilai wajar dalam PSAK 68:Pengukuran Nilai Wajar.
Memberikan
pengaturan mengenai
nilai wajar
dikurangi biaya
untuk menjual.
Komposisiestimasi aruskas masadepan
Memberikan
tambahan penjelasanmengenai perbedaan nilai
wajardan nilai pakai.
Tidak diatur
Alokasi goodwill pada unit penghasil
kas Setiap
unit atau
kelompok unit
yangmemperoleh alokasi goodwill:
menunjukkan tingkat terendah dalam entitas yang goodwill-nya dipantau
untuk tujuan manajemen internal; dan
tidak lebih besar dari segmen operasi yang didefinisikan dalam PSAK 5:
Segmen Operasi paragraf 08 sebelum penggabungan
Setiap unit atau kelompok unit yang memperoleh alokasi
goodwill: • menunjukkan
tingkat terendahdalam entitas yang
goodwillnya dipantau untuk tujuan manajemen internal;
dan
• tidak lebih besar dari segmen
operasi yang
ditentukan sesuai dengan PSAK 5: Segmen Operasi
Koreksi editorial Menggunakan istilah ”harapan” dan
”yang diharapkan” Menggunakan
istilah ”ekspektasi”dan
”ekspektasian”
Pengungkapan Memberikan tambahan persyaratan
pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas
yang mana kerugian penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama
periode:
• jumlah terpulihkan aset unit penghasil kas dan apakah jumlah
terpulihkan aset unit penghasil kas merupakan nilai wajarnya dikurangi
biaya untuk menjual atau nilai pakainya.; dan
• jika jumlah terpulihkan merupakan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan,
entitas mengungkapkan: • tingkat hirarki nilai wajar sesuai
dengan PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar;
• teknik penilaian level 2 dan 3; dan
• setiap asumsi utama yang mendasari
manajemen untuk
menentukan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan level 2 dan 3.
• Memberikan persyaratan pengungkapan
untuk setiap rugi penurunan nilai
material yang diakui atau dibalik selama periode
aset
individual termasukgoodwill
dan unit penghasilkas
Berlaku efektif Tahun 2012 : Transaksi dalam
mata uang asing PSAK No. 10 revisi 2009
PSAK No. 10, 11, dan 52
Penentuan mata uang fungsional
Terdapat hirarki
indikator dalam
penentuan mata uang fungsional -
PSAK No. 52 : ada 3 indikator
mata uang
fungsional, yaitu : 1.
Indikator arus kas 2.
Indikator harga jual 3.
Indikator biaya
Pengukuran dan penyajian mata uang
- Pengukuran mata uang menggunakan
mata uang fungsional -
Penyajijan mata
uang dapat
menggunakan mata uang selain mata uang fungsional
- Pengukuran dan penyajian
mata uang menggunakan Rupiah
- Entitas
dapat menggunakan mata uang
selain Rupiah jika mata uang tersebut memenuhi
kriteria sebagai mata uang fungsional
Aset Tak Berwujud PSAK No.19 revisi 2010
PSAK No. 19
Pengukuran setelah pengakuan
- Entitas dapat memilih model harga
perolehan atau model revaluasi
- Entitas
hanya dapat
menggunakan model
harga perolehan
Masa manfaat ekonomis
- Entitas dapat menentukan :
1. Masa manfaat terbatas
2. Masa manfaat tidak terbatas
- Umumnya tidak melebihi
20 tahun
Masa manfaat tak terbatas
- Tidak diamortisasi
- Pengujian penurunan
- Nilai aset setiap tahun ketika
terdapat indikasi penurunan nilai -
Tidak terdapat ketentuan
Pendapatan PSAK No. 23 revisi 2010
PSAK No. 23
Pendapatan bunga dari aset
- Tidak diatur
- Hasil
efektif suatu
asetmerupakan tingkat
bungayang diperlukan
untukmendiskontokan aliranpenerimaan kas di
masadepan
Pengakuan dividen pada efek
- Tidak diatur
- Dividen
pada efek
ekuitasdiumumkan daripenghasilan
neto ebelumpembelian,
dividentersebut dikurangi dari
harga beli
efek tersebut
Berlaku efektif Tahun 2011 : Laporan Arus Kas
PSAK No. 2 revisi 2009 PSAK No. 2
Arus kas dari pos luar biasa
-
Dihilangkan
- Terdapat
pengaturan mengenai arus kas dari pos
luar biasa
Metode tidak langsung - Dihilangkan
- Penyesuaian atas laba atau
rugi termasuk berasal dari hak
minoritas dalam
labarugi konsolidasi
Arus kas dari pelepasan kepemilikan
pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian
- Arus kas dari transaksi tersebut diakui
sebagai arus kas pendanaan
-
Tidak ada pengaturan
Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi
PSAK No. 7 revisi 2010 PSAK No. 7
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan
Istimewa Departemen dan instansi pemerintah yang
tidak mengendalikan, mengendalikan bersama
atau memiliki pengaruh pengaruh signifkan terhadap
entitas pelapor -
Hanya menyebutkan
“Departemen dan instansi pemerintah”
Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi dan kesalahan
PSAK No. 25 revisi 2009 PSAK No. 25
Pemilihan kebijakan akuntansi
- Mengatur persyaratan pemilihan dan
penerapan kebijakan akuntansi
- Memberikan panduan pemilihan
kebijakan akuntansi ketika tidak ada SAK yang secara spesifik berlaku
untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya
- Tidak diatur. Hal ini
sebelumnya diatur dalam PSAK 1 1998
Provisi, liabilitas kontinjensi, dan aset
kontinjensi PSAK No. 57 revisi 2009
PSAK No. 57
Istilah -
Provisi
-
Kewajiban diestimasi
Sumber : Martani, Dwi 2015 Hung dan Subramanyam 2004 menyatakan bahwa total aktiva,
ekuitas, total kewajiban akan lebih tinggi yang menerapkan IAS dibanding dengan standar akuntansi Jerman. Thornton 2006 dalam Ballas 2010 juga
menemukan bahwa IFRS berdampak positif terhadap ekuitas perusahaan. Tsalavoutas 2010 menemukan bahwa implementasi IFRS memiliki dampak
yang positif terhadap ekuitas dan laba bersih perusahaan di Yunani. Cordazzo 2008 dalam Tsalavoutas 2010 menemukan laba bersih dan ekuitas yang
lebih tinggi pada IFRS dibanding pada Italian GAAP. Peneliti Haller et al 2009 dalam Tsalauvoutas 2010 mengatakan bahwa ;
“ the transition from Germany GAAP to IFRS on equity and net income of German companies which had to adopt IFRS in 2005 and
they find a significant increase in shareholder’s equity and net
income ”
H
1
. Standar akuntansi keuangan berbasis IFRS berpengaruh signifikan terhadap laba bersih
H
2
. Standar akuntansi keuangan berbasis IFRS berpengaruh signifikan terhadap ekuitas
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang memberikan gambaran kondisi perusahaan secara
sistematis dan akurat mengenai fakta dan hubungan antar kegiatan yang terjadi pada objek penelitian Sugiyono,2007. Dalam hal ini yang dimaksud
dengan fakta adalah disahkannya revisi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif tahun 2013 dan 2015 yang diterapkan secara prospektif dalam
penyajian laporan keuangan perusahaan sehingga menimbulkan reklasifikasi akun pada laporan keuangan tahun sebelumnya yang akan mempengaruhi
bagian inti didalamnya yaitu laba bersih dan ekuitas perusahaan. Sementara itu, timbulnya pengaruh terhadap laporan keuangan menunjukkan adanya
hubungan dalam penelitian ini sehingga mampu memberikan perbandingan kondisi perusahaan antara sebelum dan sesudah pengadopsian standar
akuntansi keuangan berbasis IFRS.
3.2. Batasan dan Defenisi Operasional
3.2.1. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2009:38 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya, sehingga variabel sering pula
dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam kegiatan