Variabel Penelitian Statistik Deskriptif-Deskriptif Statistik deskriptif-deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analisis yang memberikan gambaran kondisi perusahaan secara sistematis dan akurat mengenai fakta dan hubungan antar kegiatan yang terjadi pada objek penelitian Sugiyono,2007. Dalam hal ini yang dimaksud dengan fakta adalah disahkannya revisi standar akuntansi keuangan yang berlaku efektif tahun 2013 dan 2015 yang diterapkan secara prospektif dalam penyajian laporan keuangan perusahaan sehingga menimbulkan reklasifikasi akun pada laporan keuangan tahun sebelumnya yang akan mempengaruhi bagian inti didalamnya yaitu laba bersih dan ekuitas perusahaan. Sementara itu, timbulnya pengaruh terhadap laporan keuangan menunjukkan adanya hubungan dalam penelitian ini sehingga mampu memberikan perbandingan kondisi perusahaan antara sebelum dan sesudah pengadopsian standar akuntansi keuangan berbasis IFRS.

3.2. Batasan dan Defenisi Operasional

3.2.1. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono 2009:38 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya, sehingga variabel sering pula dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam kegiatan penelitian. Secara konseptual variabel dapat dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu Sekaran, 2006 variabel dependent variabel terikat, variabel independent variabel bebas, moderating variabel, dan intervening variabel. Dalam penelitian ini hanya terdapat 2 variabel yang saling mempengaruhi yaitu laba bersih dan ekuitas adopsi SAK berbasis IFRS sebagai variabel independent serta laba bersih dan ekuitas PSAK sebagai variabel dependen yang diuji dengan metode komparatif.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Definisi operasional perlu untuk mengukur konsep abstrak sekaran, 2006. Penelitian ini menganalisis dampak yang ditimbulkan terhadap laba bersih dan ekuitas perusahaan pasca pengadopsian IFRS yang disajikan dalam bentuk perbandingan laba bersih dan ekuitas perusahaan yang merupakan proksi dari laporan keuangan. Tabel 3.1 Pengukuran Variabel Penelitian Nama Variabel Definisi Pengukuran Skala Pengadopsian IFRS Y Penerapan SAK Berbasis IFRS t-2 dan t+2 Interval Laba Bersih X 1 Menghasilkan indeks dengan membandingkan laba bersih PSAK dan IFRS 1 profit IFRS profit PSAK profit IFRS - Indeks Gray dan indeks Proporsional. - Rasio Ekuitas X 2 Menghasilkan indeks dengan membandingkan ekuitas PSAK dan IFRS 1 equity IFRS equity PSAK equity IFRS - Indeks Gray dan indeks Proporsional. - Rasio

3.2.2.1. Pengadopsian Standar Akuntansi Keuangan Berbasis

International Financial Reporting Standards IFRS Pada penelitian ini terdapat satu variabel independen sebagai event window yaitu pengadopsian IFRS. Event yang dilihat adalah laba bersih dan ekuitas antara sebelum dan sesudah penerapan SAK berbasis IFRS mulai berlaku efektif tahun 2013, sehingga tahun penelitian yang diamati pada penelitian ini adalah tahun 2011 dan 2012

3.2.2.2. Ekuitas dan Laba Bersih

Ekuitas dan laba bersih merupakan dua variabel dependen yang akan diukur dengan mengikuti literatur terbaruyakni dengan menggunakan comparability index Gray index. Melalui perhitungan indeks terdapat ketentuan apabila hasil yang diperoleh indeks 1.0 menunjukkan ekuitas dan laba bersih PSAK lebih tinggi daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan sebaliknya apabila 1.0 maka menunjukkan ekuitas dan laba bersih PSAK lebih rendah daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan nilai netral indeks adalah 1.0

3.2.2.3. Index Gray

Indeks ini pertama kali diperkenalkan oleh Gray 1980 sebagai indeks konservatisme dalam membandingkan laba beberapa negara sebagai ukuran kuantitatif perbedaan antar akuntansi yang telah diterapkan. Indeks Gray merupakan indeks yang menjelaskan bagaimana tingkat standar yang berlaku IFRS memiliki dampak pada variabel penelitian ini dan ditentukan dengan membuat skala yang menggambarkan bahwa posisi laporan keuangan lebih besar IFRS atau lebih kecil dari PSAK. Nilai netral indeks ini adalah 1, sehingga jika indeks 1 menunjukkan laba bersih dan ekuitas PSAK lebih besar daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan sebaliknya.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah 59 perusahaan emiten yang pernah masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 dan 2012. Penelitian menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 2011 hingga 2013 yang telah diaudit dan terdapat pengungkapan atas penerapan PSAK hasil konvergensi IFRS baik seluruhnya maupun secara parsial sesuai dengan penerapan IFRS 1. Metode pengambilan sample adalah dengan metode judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive sampling dengan mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian dengan kriteria: 1. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan 2011 hingga akhir periode pengamatan 2012 2. Perusahaan harus tergabung dalam indeks LQ-45 selama 2 tahun berturut-turut konsisten mulai periode tahun 2011 – 2012 3. Menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah 4. Laporan keuangan yang diaudit dengan tahun pelaporan 31 Desember Proses purposive sampling dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.2 Proses Purposive Sampling Penelitian No Purposive Sampling Jumlah 1. Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-45 periode 2011-2012 59 2. Dikurangi perusahaan yang tidak konsisten tergabung dalam indeks LQ-45 27 3. Dikurangi perusahaan yang menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang asing 8 4. Dikurangi laporan keuangan yang tidak diaudit - Jumlah 23 Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian stock exchange IDX diketahui bahwa perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 selama tahun 2011 - 2012 sebanyak 59 perusahaan, dari jumlah tersebut terdapat28 49.15 perusahaan yang tidak konsisten tergabung dalam indeks LQ-45 selama periode pengamatan, serta hanya 7 11.86 perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam penyajian laporan keuangan dan 1 perusahaan tidak dapat digunakan karena mengandung missing value, sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 23 38.98 dengan periode pengamatan selama 2 tahun sehingga jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 46 perusahaan dengan berbagai subsektor.

3.4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder berupa laporan keuangan audited yang diperoleh dari situs resmi bursa efek Indonesia yakni http: www. idx.co.id ,database pasar modal pojok BEI Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan situs web resmi perusahaan. Tabel. 3.3 Emiten Saham Indeks LQ-45 NO KODE SAHAM NAMA EMITEN Subsektor 1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk Agriculture 2 LSIP PP London Sumatera Tbk Agriculture 3 CPIN Charoen Pokphand Indonesia, Tbk Basic Industry 4 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk Basic Industry 5 SMGR Semen Gresik Persero Tbk Basic Industry 6 GGRM Gudang Garam Tbk Consumer Goods 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Consumer Goods 8 KLBF Kalbe Farma Tbk Consumer Goods 9 UNVR Unilever Indonesia Tbk Consumer Goods 10 BBCA Bank Central Asia Tbk Finance 11 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Finance 12 BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Finance 13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Finance 14 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk Finance 15 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Finance 16 JSMR Jasa Marga Tbk Infrastucture 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk Infrastucture 18 ANTM Aneka Tambang Persero, Tbk Mining 19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Mining 20 TINS Timah Tbk Mining 21 ASII Astra International Tbk Miscellaneous 22 LPKR Lippo Karawaci Tbk Property 23 UNTR United Tractors Tbk Trade Sumber : Peneliti 2015

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, yakni penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran data- data yang diperlukan dari laporan publikasi perusahaan tahun 2011 dan 2012 yang menyajikan reklasifikasi akun atas laporan keuangan tahun 2011 akibat pengadopsian standar akuntansi keuangan berbasis IFRS.

3.6. Teknik Analisis

Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan: 1. Pemilihan sampel 2. Pengumpulan data yakni seperti: laba bersih dan ekuitas 3. Menghitung indeks Gray 4. Uji statistik yakni: a. Statistik deskriptif-deskriptif b. Uji normalitas 5. Pengujian hipotesis a. Uji Wilcoxon b. Uji Sign

3.6.1. Statistik Deskriptif-Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan analisis yang paling mendasar untuk menggambarkan keadaan data secara umum dengan memberikan gambaran melalui nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan Skewness Ghozali : 2006. Berdasarkan gambaran tersebut maka dalam penelitian ini tampak perubahan laba bersih dan ekuitas tertinggi hinggi terendah.

3.6.2. Uji Normalitas

3.6.2.1. Uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S

Untuk menilai normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Normal atau tidaknya data dapat dilihat dari nilai K-S data yang diolah. Dari serangkaian uji normalitas, data penelitian ini tidak memenuhi kriteria normalitas sehingga peneliti mengambil langkah pengujian statistik non parametrik.

3.6.2.2. Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah bahwa : mean, metode, dan median pada tempat yang sama. Jika ketiga tendensi sentral tersebut tidak terletak pada satu tempat maka berarti bahwa kurva tersebut juling ke kiri atau ke kanan. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atu ke kanan tersebut dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva” skewness. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif jika kurva juling ke kanan atau bertanda negatif jika kurva juling ke kiri.

3.6.3. Pengujian Hipotesis

3.6.3.1. Uji Wilcoxon dan Uji Sign

Uji wilcoxon merupakan alternatif uji paremetrik t - test. Uji dilakukan jika data tidak memenuhi asumsi t test Ghozali, 2006 . Uji ini merupakan uji non parametrik yang kuat powerfull. Uji Wilcoxon digunakan untuk 2 grup sampel yang berbeda, pada penelitian ini grup yang berbeda tersebut adalah laba bersih dan ekuitas pada saat sebelum dan sesudah pengadopsian IFRS. Penerimaan dan penolakan hipotesis berdasarkan uji wilcoxon Mann Whitney apabila: H yang menyatakan bahwa perlakuan terhadap 2 jenis kelompok yang berbeda, hasilnya sama. H diterima apabila signifikansi lebih besar dari 0.05. H ditolak apabila signifikansi lebih kecil 0.05, hal ini artinya 2 jenis kelompok yang berbeda yang mendapat perlakuan sama hasilnya berbeda.Dalam penelitian ini Uji Sign dilakukan untuk mempertegas bahwa sampel yang disajikan merupakan sampel yang berbeda.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Penelitian

Metode analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik non-parametrik dengan dua sampel berpasangan, sehingga dilakukan uji wilcoxon dan uji sign sebagai uji hipotesis.Pendeskripsian datadilakukandengan menghitung indeks Gray terlebih dahulu dan selanjutnya mendeskripsikan hasil dari pengolahan indeks tersebut menggunakan software SPSS versi 17. Sementara itu pengujian normalitas dan uji hipotesis menggunakan langsung nilai laba bersih dan ekuitas sebagai variabel penelitian sehingga menghasilkan output sesuai metode analisis data yang telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dari 59 populasi yaitu perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 selama 4 periode dalam tahun 2011 – 2012 diperoleh 23 perusahaan sebagai sampel yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini dan diamati pada tahun pelaporan keuangan 2011 – 2012 sehingga total keseluruhan sampel yaitu 46 sampel. Laporan keuangan audited dan daftar perusahaan yang masuk dalam perhitungan indeks LQ45 menjadi data sekunder dalam penelitian ini dan diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu www.idx.co.id .

4.2. Analisis Hasil Penelitian

4.2.1. Statistik deskriptif-deskriptif

Informasi data keuangan berupa ekuitas dan laba bersih perusahaan indeks LQ-45 sekaligus menjadi variabel dalam penelitian ini dijabarkan dalam bentuk statistik. Statistik deskriptif dari variabel tersebut diolah dalam bentuk indeks Gray dan disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Indeks Gray Ekuitas dan Laba Bersih Tahun 2011 dan 2012 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IG_LABA 46 .98731 1.40381 1.0115617 .06175188 IG_EKUITAS 46 .88501 1.10523 1.0001778 .02329987 Valid N listwise 46 Sumber : Output SPSS, 2015 Output tampilan SPSS tabel 4.1 diatas menunjukkan dari 46 sampel N terlihat bahwa indeks tertinggi laba yaitu 1.40381 dan 1.10523 sebagai indeks ekuitas. Tingkat rata-rata indeks adalah 1.0115617 dan 1.0001778 atas laba dan ekuitas. Standar indeks yang diharapkan oleh perusahaan adalah 0.06175188 dan 0.02329987 atas laba dan ekuitas. Berarti pihak regulator dan perusahaan harus bisa menganalisis dampak penerapan standar akuntansi keuangan berbasisIFRS sehingga laba bersih dan ekuitas yang dihasilkan lebih baik daripada sebelum penerapan standar akuntansi keuangan tersebut.

4.2.2. Uji Normalitas