Pengadopsian Standar Akuntansi Keuangan Berbasis Ekuitas dan Laba Bersih Index Gray

3.2.2.1. Pengadopsian Standar Akuntansi Keuangan Berbasis

International Financial Reporting Standards IFRS Pada penelitian ini terdapat satu variabel independen sebagai event window yaitu pengadopsian IFRS. Event yang dilihat adalah laba bersih dan ekuitas antara sebelum dan sesudah penerapan SAK berbasis IFRS mulai berlaku efektif tahun 2013, sehingga tahun penelitian yang diamati pada penelitian ini adalah tahun 2011 dan 2012

3.2.2.2. Ekuitas dan Laba Bersih

Ekuitas dan laba bersih merupakan dua variabel dependen yang akan diukur dengan mengikuti literatur terbaruyakni dengan menggunakan comparability index Gray index. Melalui perhitungan indeks terdapat ketentuan apabila hasil yang diperoleh indeks 1.0 menunjukkan ekuitas dan laba bersih PSAK lebih tinggi daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan sebaliknya apabila 1.0 maka menunjukkan ekuitas dan laba bersih PSAK lebih rendah daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan nilai netral indeks adalah 1.0

3.2.2.3. Index Gray

Indeks ini pertama kali diperkenalkan oleh Gray 1980 sebagai indeks konservatisme dalam membandingkan laba beberapa negara sebagai ukuran kuantitatif perbedaan antar akuntansi yang telah diterapkan. Indeks Gray merupakan indeks yang menjelaskan bagaimana tingkat standar yang berlaku IFRS memiliki dampak pada variabel penelitian ini dan ditentukan dengan membuat skala yang menggambarkan bahwa posisi laporan keuangan lebih besar IFRS atau lebih kecil dari PSAK. Nilai netral indeks ini adalah 1, sehingga jika indeks 1 menunjukkan laba bersih dan ekuitas PSAK lebih besar daripada standar akuntansi keuangan berbasis IFRS dan sebaliknya.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah 59 perusahaan emiten yang pernah masuk dalam indeks saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 dan 2012. Penelitian menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 2011 hingga 2013 yang telah diaudit dan terdapat pengungkapan atas penerapan PSAK hasil konvergensi IFRS baik seluruhnya maupun secara parsial sesuai dengan penerapan IFRS 1. Metode pengambilan sample adalah dengan metode judgement sampling, yaitu salah satu bentuk purposive sampling dengan mengambil sampel yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan maksud dan tujuan penelitian dengan kriteria: 1. Perusahaan harus sudah listing pada awal periode pengamatan 2011 hingga akhir periode pengamatan 2012 2. Perusahaan harus tergabung dalam indeks LQ-45 selama 2 tahun berturut-turut konsisten mulai periode tahun 2011 – 2012 3. Menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang Rupiah 4. Laporan keuangan yang diaudit dengan tahun pelaporan 31 Desember Proses purposive sampling dalam penelitian dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini : Tabel 3.2 Proses Purposive Sampling Penelitian No Purposive Sampling Jumlah 1. Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ-45 periode 2011-2012 59 2. Dikurangi perusahaan yang tidak konsisten tergabung dalam indeks LQ-45 27 3. Dikurangi perusahaan yang menyajikan laporan keuangan menggunakan mata uang asing 8 4. Dikurangi laporan keuangan yang tidak diaudit - Jumlah 23 Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian stock exchange IDX diketahui bahwa perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-45 selama tahun 2011 - 2012 sebanyak 59 perusahaan, dari jumlah tersebut terdapat28 49.15 perusahaan yang tidak konsisten tergabung dalam indeks LQ-45 selama periode pengamatan, serta hanya 7 11.86 perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam penyajian laporan keuangan dan 1 perusahaan tidak dapat digunakan karena mengandung missing value, sehingga sampel pada penelitian ini berjumlah 23 38.98 dengan periode pengamatan selama 2 tahun sehingga jumlah sampel keseluruhan dalam penelitian ini adalah 46 perusahaan dengan berbagai subsektor.

3.4. Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder berupa laporan keuangan audited yang diperoleh dari situs resmi bursa efek Indonesia yakni http: www. idx.co.id ,database pasar modal pojok BEI Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan situs web resmi perusahaan. Tabel. 3.3 Emiten Saham Indeks LQ-45 NO KODE SAHAM NAMA EMITEN Subsektor 1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk Agriculture 2 LSIP PP London Sumatera Tbk Agriculture 3 CPIN Charoen Pokphand Indonesia, Tbk Basic Industry 4 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk Basic Industry 5 SMGR Semen Gresik Persero Tbk Basic Industry 6 GGRM Gudang Garam Tbk Consumer Goods 7 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk Consumer Goods 8 KLBF Kalbe Farma Tbk Consumer Goods 9 UNVR Unilever Indonesia Tbk Consumer Goods 10 BBCA Bank Central Asia Tbk Finance 11 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk Finance 12 BBRI Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Finance 13 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk Finance 14 BMRI Bank Mandiri Persero Tbk Finance 15 BJBR Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk Finance 16 JSMR Jasa Marga Tbk Infrastucture 17 TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk Infrastucture 18 ANTM Aneka Tambang Persero, Tbk Mining 19 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk Mining 20 TINS Timah Tbk Mining 21 ASII Astra International Tbk Miscellaneous 22 LPKR Lippo Karawaci Tbk Property 23 UNTR United Tractors Tbk Trade Sumber : Peneliti 2015

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi, yakni penggunaan data yang berasal dari dokumen-dokumen yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penelusuran data- data yang diperlukan dari laporan publikasi perusahaan tahun 2011 dan 2012 yang menyajikan reklasifikasi akun atas laporan keuangan tahun 2011 akibat pengadopsian standar akuntansi keuangan berbasis IFRS.

3.6. Teknik Analisis

Langkah-langkah analisis yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan: 1. Pemilihan sampel 2. Pengumpulan data yakni seperti: laba bersih dan ekuitas 3. Menghitung indeks Gray 4. Uji statistik yakni: a. Statistik deskriptif-deskriptif b. Uji normalitas 5. Pengujian hipotesis a. Uji Wilcoxon b. Uji Sign

3.6.1. Statistik Deskriptif-Deskriptif