menjadi organ utama yang terlibat. Sekitar 30 jenis enzim yang berbeda akan mengkatalisis berbagai reaksi yang terlibat dalam metabolisme xenobiotik.
Transformasi metabolik biotranformasi adalah suatu proses yang umumnya mengubah senyawa asal menjadi metabolit, kemudian membentuk
konjugat. Metabolit dan konjugat lebih larut dalam air dan lebih polar, karenanya lebih mudah diekskresi. Dalam keadaan tertentu, metabolit dapat
lebih toksik daripada senyawa asalnya. Laju dan jenis biotranformasi suatu toksikan berbeda antar spesies, bahkan berbeda dari satu strain ke strain
lainnya Lu, 1995. Metabolisme xenobiotik terdiri dari dua fase. Pada fase satu, toksikan
bersifat lipofilik akan ditransformasikan oleh enzim-enzim fase satu menjadi metabolit yang bersifat polar-reaktif grup. Pada fase dua, metabolit yang
terbentuk akan dikonjugasi oleh enzim-enzim fase dua sehingga dihasilkan senyawa yang bersifat hidrofilik dan mudah diekskresikan ke luar tubuh
Hodgson dan Levi, 2000.
a. Reaksi Fase Satu
Reaksi fase satu meliputi oksidasi, reduksi, dan hidrolisis Donatus, 2001. Semua reaksi fase satu menghasilkan metabolit atau
merubah bentuk toksikan menjadi lebih polar sehingga dapat dikonjugasi dalam reaksi-reaksi fase dua Hodgson dan Levi, 2000 dan mudah
diekskresi baik secara langsung atau tidak langsung setelah mengalami reaksi fase satu. Menurut Donatus 2001, fungsi utama reaksi metabolisme
fase I ialah mengubah struktur senyawa asing melalui proses oksidasi, reduksi atau hidrolisis, guna memasukkan gugus fungsional yang sesuai bagi
reaksi konjugasi fase II. Reaksi oksidasi terjadi sebagai hasil penyisipan atom oksigen ke
dalam ikatan karbon-hidrogen secara langsung Sipes dan Gandolfi, 1986 dalam Donatus, 2001. Reaksi reduksi dikatalisir oleh sitokrom P-450
mikrosomal, berlangsung dengan efektif dalam kondisi tegangan oksigen yang rendah. Bila tidak demikian, maka oksigen molekular akan bersaing
dengan substrat senyawa asing dalam proses perpindahan elektron yang
dikatalisir oleh sistem enzim tersebut. Reaksi hidrolisis fase I pada jaringan mamalia mengandung sejumlah sitosolik enzim esterase dan amidase yang
mampu menghidrolisis berturut-turut senyawa ester dan amida. Donatus, 2001.
b. Sitokrom P-450
Enzim monooksigenase yang utama dalam retikulum endoplasma adalah sitokrom P-450. Diberi nama demikian karena enzim tersebut
ditemukan ketika preparat mikrosom yang telah mengalami reduksi kimiawi dan kemudian terkompleks dengan karbon monoksida memperlihatkan suatu
puncak yang khas pada 450 nm Murray et al., 1999; Hodgson dan Levi, 2000.
Menurut Lu 1995, monooksigenase yang berkaitan dengan sistem sitokrom berada dalam retikulum endoplasma. Pada homogenat sel,
retikulum endoplasma pecah menjadi vesikel kecil yang dikenal sebagai mikrosom. Di samping itu, oksidasi sejumlah toksikan dikatalisis oleh
oksidoreduktase nonmikrosom yang berada dalam fraksi mitokondria. Komponen penyusun sistem sitokrom P-450 mikrosomal meliputi
sitokrom P-450, NADPH-sitokrom P-450 reduktase dan lipid yang terikat pada retikulum endoplasma halus Donatus, 2001. Sitokrom P-450
merupakan hemoprotein, enzim ini terdapat secara luas pada semua spesies. Menurut Scenkman et al. 1991, salah satu karakteristik penting dari
sitokrom P-450 adalah kemampuan merespon dengan cara menolak senyawa asing xenobiotik.
Sitokrom P-450 terdapat dengan kadar yang tinggi di dalam hati terutama terdapat dalam membran retikulum endoplasma halus yang
merupakan bagian fraksi mikrosomal. Dalam mikrosomal sel hati sitokrom P-450 bisa menyusun sampai 20 total protein Murray et al., 1999.
Sitokrom P-450 juga dikenal dengan istilah monooksigenase atau Mix-Function Oxidase
MFO. Istilah ini berasal dari hasil reaksi oksidasi yang dikatalisis oleh sitokrom P-450 dimana terjadi reduksi satu atom
oksigen menjadi molekul H
2
O sedangkan satu atom oksigen lainnya
bergabung dengan substrat Lu, 1995; Murray et al., 1999; Hodgson dan Levi, 2000; Donatus, 2001.
RH + O
2
+NADPH + H
+
R OH + H
2
O + NADP Gambar 2. Persamaan reaksi monooksigenase Jakoby et al, 1982;
Murray et al., 1999 NADPH terlibat dalam mekanisme reaksi sitokrom P-450. Enzim
yang menggunakan NADPH untuk menghasilkan bentuk tereduksi sitokrom P-450 dan terlihat dalam sisi sebelah kiri penyumbang elektron persamaan
diatas Gambar 2 dinamakan NADPH-sitokrom P-450 reduktase. Murray et al.,
1999; Hodgson dan Levi, 2000.
c. Reaksi Fase Dua