Pengukuran Kadar Protein, Metode Lowry Apriyantono, et al., 1989

Supernatan Endapan Dilarutkan dalam 0.25 sukrosa-10mM buffer Tris-HCl-0.1 mM buffer EDTA Sitosol Fraksi mikrosomal Gambar 5. Diagram alir fraksinasi sel

b. Pengukuran Kadar Protein, Metode Lowry Apriyantono, et al., 1989

Pada pengukuran protein dengan metode Lowry dibutuhkan pereaksi Natrium karbonat 2 dalam larutan NaOH 0.1N 1, tembaga sulfat 0.5 dalam larutan NaK-Tartarat 1 2 dibuat hanya pada waktu akan digunakan. Kemudian dicampurkan 50 ml pereaksi pertama dan 1 ml pereaksi ke dua 3 hanya stabil 1 hari. Dibutuhkan juga pereaksi folin dilarutkan dengan air 1 : 1, dan larutan protein standar 0.25 mgml BSA Bovine Serum Albumin. Tabel 2. Persiapan analisa pengukuran kadar protein Tabung Larutan protein standar 0.25 mgml Pereaksi 3 1 4 ml akuades blanko 5.5 ml 2 0.1 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 3 0.2 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 4 0.4 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 5 0.6 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 6 0.8 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 7 1.0 ml ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml 8 Sampel ditepatkan hingga 4 ml 5.5 ml Analisis diawali dengan pembuatan larutan standar, disiapkan 8 tabung reaksi. Persiapan dapat dilihat pada Tabel 2. Setelah dibiarkan selama 10 menit pada suhu kamar, kemudian ditambahkan pereaksi folin 0.5 ml ke dalam masing-masing tabung, kocok merata dengan cepat dan dibiarkan 30 menit. Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang 650 nm dan dibuat kurva standar sehingga konsentrasi larutan protein sampel dapat ditentukan. Disiapkan 8 seri tabung reaksi, 6 tabung berisi larutan standar BSA dengan konsenterasi tertentu, 1 tabung berisi sampel 0.1 ml dan satu tabung berisi blanko Masing-masing tabung ditambahkan larutan Cu alkali 5.5 ml Didiamkan 10 menit lalu ditambahkan 0.5 ml pereaksi folin, divorteks, didiamkan 30 menit Diukur absorbansi dengan λ 650 nm Gambar 6. Diagram alir pengukuran kadar protein c. Determinasi Kadar Sitokrom P-420 Omura dan Sato, 1964; Opdycke, et al., 1982 Ke dalam masing-masing tabung tabung sampel dan baseline dimasukkan 2 ml fraksi mikrosomal dan ditambahkan 2 ml 0.1 M buffer fosfat pH 7.6. Khusus untuk tabung sampel dialirkan 25 gelembung gas CO dengan kecepatan alir gas sebesar 1 gelembung per detik. Setelah itu, ke dalam masing-masing tabung ditambahkan 1-3 mg NaS 2 O 4 . Isi dari masing-masing tabung dituangkan ke kuvet dan diukur pada panjang gelombang 400-500 nm. Tabung baseline Tabung sampel 2 ml fraksi mikrosomal 2 ml buffer fosfat pH 7.6 2 ml buffer fosfat pH 7.6 CO 1-3 mg Na 2 S 2 O 4 Dituang larutan ke dalam kuvet Diukur absorbansi pada λ 500-400 nm Gambar 7. Diagram alir determinasi Kadar Sitokrom P-420 Perhitungan : Kadar sitokrom P-420 = A 420 111 cm –1 mM –1 Kadar sitokrom = kadar sitokrom mmolml kadar protein mgml

d. Pengukuran Aktivitas Glutation S-Transferase Arisudana, 2003

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Mempelajari Toksisitas Subkronis Bubuk Gel Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers dan Premna oblongifolia Merr) terhadap Tikus Percobaan secara In Vivo

0 10 118

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dan Bunga Kenop (Gomphrena globosa L.) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus

2 30 248

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Anti-inflamasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)

9 41 106

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dan Bunga Kenop (Gomphrena globosa L ) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus

2 16 119

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALO

0 4 14

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

9 71 93

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Sebagai Obat Komplementer Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

0 3 28

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pria Dewasa.

2 6 28