3. Perlakuan Terhadap Tikus Percobaan a. Pembuatan Ransum
Ransum yang digunakan memiliki komposisi karbohidrat
maizena, lemak minyak jagung, vitamin, protein kasein, mineral mix, serat dan air dengan jumlah komposisi bahan-bahan tersebut di atas
per seratus gram sebagaimana tertera pada Tabel 1. Proses pembuatan ransum dimulai dengan menuangkan vitamin,
mineral, selulosa, air dan sedikit pati dalam satu wadah, sedangkan dalam wadah lain dicampurkan minyak, kasein dan sisa pati. Setelah itu kedua
campuran tersebut disatukan dalam wadah besar, lalu diaduk rata. Ransum perlakuan yang telah siap kemudian dimasukkan ke
dalam LDPE yang telah diberi kode sesuai dengan kode perlakuan. Jumlah ransum per plastik adalah 21 gram dan siap diberikan kepada
tikus percobaan.
Tabel 1. Komposisi ransum tikus. Komposisi
Persen
Vitamin Mineral mix
Serat Lemak minyak
Air Protein kasein
Pati maizena 1
4.56 0.96
7.94 3.61
12.45 Untuk membuat 100
b. Penanganan Tikus Percobaan
Tikus percobaan yang digunakan adalah galur Sprague Dowley yang diperoleh dari PUSLIT GIZI Bogor. Umur tikus yang digunakan
pada penelitian ini 1.5 bulan. Tikus percobaan dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 7 ekor jantan dan
dikandangkan secara individual. Perlakuan atau pengelompokan tikus
dibedakan atas jumlah bubuk daun kumis kucing dosis rendah dan dosis tinggi yang diekstrak dan dijadikan minuman tikus percobaan setiap hari.
Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut : - Pemberian minuman kontrol air putih biasa
- Pemberian minuman ekstrak bubuk kumis kucing kadar rendah
- Pemberian minuman ekstrak bubuk kumis kucing kadar tinggi
Sebelum diberi perlakuan, tikus percobaan diadaptasikan terlebih dahulu selama 15 hari. Pada saat itu semua tikus diberi perlakuan ransum
dan minuman sama yaitu ransum dan minuman kontrol air putih. Setelah 15 hari, tikus percobaan mulai diberi perlakuan sesuai dengan
kelompok yang telah ditentukan selama 28 hari. Pemberian ransum dilakukan secara ad libitum minimum sepersepuluh dari berat tikus.
Pemberian perlakuan minuman dilakukan secara ad libitum sebanyak 40 ml berdasarkan hasil rata-rata sisa minum tikus percobaan selama masa
adaptasi. Tikus ditimbang setiap dua hari sekali, sisa ransum ditimbang setiap hari dan sisa minuman diukur setiap hari.
c. Konsenterasi Minuman Seduhan untuk Tikus Percobaan
Konsenterasi minuman seduhan yang diberikan pada tikus percobaan terdiri dari konsenterasi rendah Kk1 dan konsenterasi tinggi
Kk2. Kelompok Kk1 diberikan minuman seduhan dengan konsenterasi 2 kali konsenterasi normal, yaitu 0.3 g bubuk daun kumis kucinghari200
g berat tikus yang didapat dari perhitungan Lampiran 6. Sedangkan untuk kelompok Kk2 diberikan minuman seduhan dengan konsenterasi 4 kali
konsenterasi normal, yaitu 0.6 g bubuk daun kumis kucinghari200 g berat tikus.
d. Terminasi Tikus Percobaan Arisudana, 2003
Tikus percobaan diterminasi dengan cara menarik pangkal ekor sehingga tulang belakang terputus. Tikus lalu diterlentangkan lalu
dibersihkan dengan alkohol. Selanjutnya lapisan peritonealnya dibuka untuk mengambil organ-organ dalam tikus, terlebih dahulu dilakukan
pengambilan organ hati dan ginjal. Organ yang telah diambil kemudian dicuci dalam larutan PBS Phosfat Buffer Saline, ditiriskan dan
ditimbang. Organ-organ tersebut kemudian dibungkus dengan alumunium foil dan disimpan pada freezer –20
C.
Gambar 4. Pengambilan organ tikus percobaan
C. PENGAMATAN