Penanganan Tikus Percobaan Konsenterasi Minuman Seduhan untuk Tikus Percobaan Terminasi Tikus Percobaan Arisudana, 2003

3. Perlakuan Terhadap Tikus Percobaan a. Pembuatan Ransum

Ransum yang digunakan memiliki komposisi karbohidrat maizena, lemak minyak jagung, vitamin, protein kasein, mineral mix, serat dan air dengan jumlah komposisi bahan-bahan tersebut di atas per seratus gram sebagaimana tertera pada Tabel 1. Proses pembuatan ransum dimulai dengan menuangkan vitamin, mineral, selulosa, air dan sedikit pati dalam satu wadah, sedangkan dalam wadah lain dicampurkan minyak, kasein dan sisa pati. Setelah itu kedua campuran tersebut disatukan dalam wadah besar, lalu diaduk rata. Ransum perlakuan yang telah siap kemudian dimasukkan ke dalam LDPE yang telah diberi kode sesuai dengan kode perlakuan. Jumlah ransum per plastik adalah 21 gram dan siap diberikan kepada tikus percobaan. Tabel 1. Komposisi ransum tikus. Komposisi Persen Vitamin Mineral mix Serat Lemak minyak Air Protein kasein Pati maizena 1 4.56 0.96 7.94 3.61 12.45 Untuk membuat 100

b. Penanganan Tikus Percobaan

Tikus percobaan yang digunakan adalah galur Sprague Dowley yang diperoleh dari PUSLIT GIZI Bogor. Umur tikus yang digunakan pada penelitian ini 1.5 bulan. Tikus percobaan dibagi menjadi 3 kelompok dimana tiap kelompok terdiri dari 7 ekor jantan dan dikandangkan secara individual. Perlakuan atau pengelompokan tikus dibedakan atas jumlah bubuk daun kumis kucing dosis rendah dan dosis tinggi yang diekstrak dan dijadikan minuman tikus percobaan setiap hari. Perlakuan yang dicobakan adalah sebagai berikut : - Pemberian minuman kontrol air putih biasa - Pemberian minuman ekstrak bubuk kumis kucing kadar rendah - Pemberian minuman ekstrak bubuk kumis kucing kadar tinggi Sebelum diberi perlakuan, tikus percobaan diadaptasikan terlebih dahulu selama 15 hari. Pada saat itu semua tikus diberi perlakuan ransum dan minuman sama yaitu ransum dan minuman kontrol air putih. Setelah 15 hari, tikus percobaan mulai diberi perlakuan sesuai dengan kelompok yang telah ditentukan selama 28 hari. Pemberian ransum dilakukan secara ad libitum minimum sepersepuluh dari berat tikus. Pemberian perlakuan minuman dilakukan secara ad libitum sebanyak 40 ml berdasarkan hasil rata-rata sisa minum tikus percobaan selama masa adaptasi. Tikus ditimbang setiap dua hari sekali, sisa ransum ditimbang setiap hari dan sisa minuman diukur setiap hari.

c. Konsenterasi Minuman Seduhan untuk Tikus Percobaan

Konsenterasi minuman seduhan yang diberikan pada tikus percobaan terdiri dari konsenterasi rendah Kk1 dan konsenterasi tinggi Kk2. Kelompok Kk1 diberikan minuman seduhan dengan konsenterasi 2 kali konsenterasi normal, yaitu 0.3 g bubuk daun kumis kucinghari200 g berat tikus yang didapat dari perhitungan Lampiran 6. Sedangkan untuk kelompok Kk2 diberikan minuman seduhan dengan konsenterasi 4 kali konsenterasi normal, yaitu 0.6 g bubuk daun kumis kucinghari200 g berat tikus.

d. Terminasi Tikus Percobaan Arisudana, 2003

Tikus percobaan diterminasi dengan cara menarik pangkal ekor sehingga tulang belakang terputus. Tikus lalu diterlentangkan lalu dibersihkan dengan alkohol. Selanjutnya lapisan peritonealnya dibuka untuk mengambil organ-organ dalam tikus, terlebih dahulu dilakukan pengambilan organ hati dan ginjal. Organ yang telah diambil kemudian dicuci dalam larutan PBS Phosfat Buffer Saline, ditiriskan dan ditimbang. Organ-organ tersebut kemudian dibungkus dengan alumunium foil dan disimpan pada freezer –20 C. Gambar 4. Pengambilan organ tikus percobaan

C. PENGAMATAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh pemberian ekstrak etanol 96% herba kumis kucing (orthosiphon stamineus benth) terhadap penurunan kadar kolesterol total pada tikus jantan yang diinduksi pakan hiperkolesterol

3 20 92

Mempelajari Toksisitas Subkronis Bubuk Gel Daun Cincau Hijau (Cyclea barbata L. Miers dan Premna oblongifolia Merr) terhadap Tikus Percobaan secara In Vivo

0 10 118

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dan Bunga Kenop (Gomphrena globosa L.) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus

2 30 248

Formulasi dan Uji Stabilitas Fisik Sediaan Krim Anti-inflamasi Ekstrak Etanol 70% Herba Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth.)

9 41 106

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) dan Bunga Kenop (Gomphrena globosa L ) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Tikus

2 16 119

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI ALO

0 4 14

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN

0 3 15

EFEK ANTIINFLAMASI EKSTRAK ETANOL DAUN KUMIS KUCING (Orthosiphon stamineus Benth.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR.

9 71 93

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Sebagai Obat Komplementer Terhadap Tekanan Darah Penderita Hipertensi.

0 3 28

Pengaruh Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon stamineus Benth) Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pria Dewasa.

2 6 28