Lahan dan Karakteristik Lahan Kesesuaian Lahan, Tipe Penggunaan Lahan dan Evaluasi Lahan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lahan dan Karakteristik Lahan

Menurut Sitorus 2004, lahan merupakan bagian dari bentang lahan landscape yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi, relief, hidrologi termasuk keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan. Penggunaan lahan adalah setiap bentuk intervensi campur tangan manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik secara material maupun spiritual Arsyad, 1989. Sementara itu, karakteristik lahan land characteristic adalah sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi, misalnya lereng, tekstur tanah, kedalaman efektif tanah, dan sebagainya Sitorus, 2004.

2.2. Kesesuaian Lahan, Tipe Penggunaan Lahan dan Evaluasi Lahan

Kesesuaian lahan adalah kecocokan suatu lahan untuk suatu tipe penggunaan lahan tertentu. Kesesuaian lahan juga didefinisikan sebagai penggambaran tingkat kecocokan sebidang lahan untuk suatu penggunaan komoditas tertentu. Kesesuaian lahan dibedakan menjadi dua bagian yaitu kesesuaian lahan aktual dan kesesuaian lahan potensial. Kesesuaian lahan aktual adalah kesesuaian lahan terhadap bentuk penggunaan lahan hanya didasarkan pada keadaan yang ada sekarang tanpa adanya perbaikan, sedangkan kesesuaian lahan potensial adalah kesesuaian lahan setelah diadakan perbaikan terhadap faktor penghambat utama Sitorus, 2004. Menurut Hardjowigeno, et al. 1999 istilah klasifikasi kesesuaian lahan identik dengan hasil pembandingan dari jenis penggunaan lahan dengan kualitas yang dikombinasikan dengan hasil analisis input-output , cost-benefit dan analisis sosial-ekonomi. Kesesuaian lahan juga dibedakan menjadi dua macam, yaitu kesesuaian lahan bersifat kualitatif dan kesesuaian lahan bersifat kuantitatif. Kesesuaian lahan kualitatif adalah kesesuaian lahan yang didasarkan pada pemadanan kriteria masing-masing kelas kesesuaian lahan dengan sifat-sifat lahannya, sedangkan kesesuaian lahan kuantitatif adalah kesesuaian lahan yang ditentukan berdasar pada angka-angka nilai masing-masing karakteristik lahan. Kesesuaian lahan kuantitatif sering disebut juga pendekatan parametrik. Kesesuaian lahan kuantitatif biasanya termasuk didalamnya adalah analisis ekonomi, dengan mempertimbangkan aspek pengelolaan dan produktivitas lahan. Tipe penggunaan lahan land utilization type atau penggunaan lahan secara terinci adalah tipe penggunaan lahan yang dirinci sesuai dengan syarat- syarat teknis untuk suatu daerah dengan keadaan fisik dan sosial ekonomi tertentu. Tipe penggunaan lahan dapat terdiri dari : 1 hanya satu jenis tanaman, atau 2 lebih dari satu jenis tanaman. Tipe penggunaan lahan ini dibedakan menjadi dua, yaitu : a tipe penggunaan lahan ganda multiple land utilization type, dan b tipe penggunaan lahan majemuk compound land utilization type. Tipe penggunaan lahan ganda adalah penggunaan lahan dengan lebih dari satu jenis sekaligus, dimana masing-masing jenis memerlukan input, syarat-syarat dan memberikan hasil yang berbeda. Tipe penggunaan lahan majemuk adalah penggunaan lahan dengan lebih dari satu jenis, tetapi untuk tujuan evaluasi dianggap sebagai satu satuan Sitorus, 2004. Penggunaan lahan yang berbeda mungkin dilakukan dalam waktu yang berbeda misalnya dalam rotasi tanaman atau dalam waktu yang sama tetapi ditempat yang berbeda dalam satuan lahan yang sama misalnya sistem pertanian campuran atau mixed farming. Evaluasi sumberdaya lahan pada dasarnya adalah proses untuk menduga potensi sumberdaya lahan untuk berbagai penggunaan. Evaluasi sumberdaya lahan pada dasarnya membutuhkan keterangan-keterangan yang menyangkut tiga aspek utama yaitu : lahan, penggunaan lahan dan aspek ekonomi. Menurut Hardjowigeno, et al. 1999, dalam kegiatan evaluasi lahan harus memperhatikan aspek ekonomi, sosial serta lingkungan dan berkaitan dengan perencanaan tataguna lahan. Fungsi dan manfaat mendasar dari evaluasi lahan adalah 1 memberikan pengertian tentang hubungan-hubungan antara kondisi lahan dan penggunaannya, 2 memberikan informasi kepada perencana tentang berbagai perbandingan dan alternatif pilihan penggunaan yang diharapkan dapat berhasil, 3 menilai kesesuaian lahan bagi suatu penggunaan tertentu dan 4 memprediksi konsekuensi-konsekuensi dari perubahan penggunaan lahan yang akan dilakukan. Terdapat tiga tahapan dasar dalam proses evaluasi sumberdaya lahan, yaitu 1 penentuan karakteristik lahan; 2 penentuan kualitas lahan dan penyusunan kriteria; 3 penetapan kesesuaian lahan atau kemampuan lahan atau nilai lahan.

2.3. Kapasitas Penggunaan Lahan dan Aspek Ekonomi Sumberdaya Lahan